Analisis Statistik Deskriptif Data Perataan Laba

Secara bersama-sama faktor-faktor tersebut berpengaruh secara signifikan. Hal ini mempunyai kemungkinan bahwa semakin kompleks kegiatan operasional suatu perusahaan semakin besar pula kemungkinan perusahaan melakukan praktik perataan laba. Hal ini juga didukung dengan besarnya ukuran perushaan. Karena perusahaan-perusahaan besar dituntut untuk memenuhi ekspektasi investor yang lebih tinggi daripada perusahaan kecil, dalam rangka menjaga citra baik perusahaan dan kelangsungan perusahaan itu sendiri. 2. Pengaruh ukuran perusahaan terhadap praktik perataan laba Dalam penelitian ini ukuran perusahaan diukur dengan menggunakan indikator total asset. Ukuran perusahaan merupakan skala dimana suatu perusahaan dapat diklasifikasikan menjadi perusahaan besar, menengah maupun kecil. Analisis multivariate secara parsial menunjukkan hasil bahwa ρ value variabel ukuran perusahaan sebesar 0,994 lebih besar daripada nilai α sebesar 0,05. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa ukuran perusahaan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap praktik perataan laba. Hasil penelitian yang tidak sesuai dengan hipotesis penelitian ini kemungkinan disebabkan karena data penelitian untuk ukuran perusahaan tidak dikelompokkan dalam kelompok perusahaan besar, menengah maupun kecil. Data penelitian untuk variabel ukuran perusahaan memiliki variabilitas yang rendah. Variabilitas data yang rendah menunjukkan bahwa data penelitian mengelompok pada salah satu sebaran data saja. Karakteristik data variabel ini menyebabkan ukuran perusahaan tidak dapat diketahui apakah termasuk perusahaan besar, menengah atau kecil. Dilihat dari hasil statistik diskriptif, rentang nilai minimum dan maksimum tidak terlalu tinggi. Nilai tersebut dapat dijadikan dasar bahwa data ukuran perusahaan hanya merefleksikan perusahaan dengan ukuran atau size besar saja. Rentang maksimum dan minimum yang tidak terlalu tinggi juga berarti bahwa tidak terdapat pemisahan yang tegas antara perusahaan besar maupun kecil. Berdasarkan keadaan data ukuran perusahaan tersebut berdampak pada hasil pengujian multivariate yang tidak dapat mencerminkan keadaan perusahaan menengah maupun kecil. Skema perpajakan yang berlaku di Indonesia menyatakan bahwa laba perusahaan berbanding lurus dengan pajak terutang yang harus dibayar perusahaan atas laba tersebut. Pajak atas laba pada tahun pajak berjalan akan menjadi dasar angsuran pajak yang akan dibayar perusahaan tiap bulan di periode mendatang. Apabila perusahaan mengalami kerugian, maka tidak akan ada pajak yang terutang pada periode kerugian tersebut. Kerugian yang diderita perusahaan dapat dikompensasikan selama 5 tahun ke depan, sehingga perusahaan tidak akan membayar pajak jika kompensasi kerugian dapat menutup laba yang diperoleh perusahaan selama tahun berjalan. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat dikatakan bahwa perusahaan besar tidak termotivasi untuk melakukan praktik perataan laba karena adanya skema perpajakan tersebut. Hasil penelitian ini konsisten dengan hasil penelitian yang dilakukan Ilmainir 1993. Hasil penelitian Ilmainir menyatakan bahwa ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap praktik perataan laba yang dilakukan oleh perusahaan disebabkan karena perbedaaan perlakuaan pemerintah di negara maju dengan negara berkembang terhadap perusahaan besar maupun kecil. Di negara maju pemerintah cenderung membebankan biaya politikal yang besar terhadap perusahaan besar, sedangkan di negara berkembang pemerintah cenderung mendorong perkembangan perusahaan. Pada dasarnya perusahaan akan menghindari biaya politikal yang tinggi. Di negara maju perusahaan besar cenderung melakukan praktik perataan laba untuk menghindari biaya politikal yang tinggi, sedangkan di negara berkembang ukuran perusahaan tidak menjadi patokan tinggi rendahnya biaya politikal, sehingga perusahaan yang besar cenderung tidak melakukan praktik perataan laba. 3. Pengaruh Return on Equity ROE terhadap praktik perataan laba ROE menunjukkan efektivitas dan efisiensi investasi dalam menghasilkan laba. Analisis multivariate secara parsial menunjukkan hasil bahwa ρ value variabel ROE sebesar 0,111 lebih besar daripada nilai α sebesar 0,05. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa hipotesa nol atau Ho3 tidak dapat ditolak Ho diterima, artinya ROE tidak berpengaruh terhadap praktik perataan laba. Hasil penelitian ini tidak berhasil mendapatkan bukti empiris bahwa ROE mempengaruhi manajemen untuk melakukan praktik perataan laba.

Dokumen yang terkait

Pengaruh Stable Shareholding, Profitabilitas, Financial Leverage, Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Perataan Laba

1 12 105

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, NILAI PERUSAHAAN, PROFITABILITAS, DAN FINANCIAL LEVERAGE TERHADAP Pengaruh Ukuran Perusahaan, Nilai Perusahaan, Profitabilitas, Dan financial leverage Terhadap Praktik perataan laba (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Ya

0 7 15

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, NILAI PERUSAHAAN, PROFITABILITAS, DAN FINANCIAL LEVERAGE TERHADAP Pengaruh Ukuran Perusahaan, Nilai Perusahaan, Profitabilitas, Dan financial leverage Terhadap Praktik perataan laba (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Ya

0 3 17

PENGARUH PROFITABILITAS DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP PRAKTIK PERATAAN LABA PADA PERUSAHAAN PERBANKAN DAN ASURANSI DI BURSA Pengaruh Profitabilitas Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Praktik Perataan Laba Pada Perusahaan Perbankan Dan Asuransi Di Bursa Efek

0 1 14

Pengaruh Ukuran Perusahaan, Profitabilitas dan Leverage terhadap Perataan Laba pada Sektor Industri Perbankan

0 0 15

View of PROFITABILITAS, LEVERAGE DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP PERATAAN LABA

0 0 7

UKURAN PERUSAHAAN, PROFITABILITAS, FINANCIAL LEVERAGE, DIVIDEND PAYOUT RATIO DAN KECENDERUNGAN PERATAAN LABA

0 0 9

Pengaruh Ukuran Perusahaan, Leverage, Kompensasi Bonus, Profitabilitas Terhadap Perataan Laba Perusahaan Manufaktur

0 1 20

PENGARUH PROFITABILITAS, UKURAN PERUSAHAAN, OPERATING PROFIT MARGIN (OPM) DAN FINANCIAL LEVERAGE TERHADAP PRAKTIK PERATAAN LABA

0 1 18

PENGARUH PROFITABILITAS, LEVERAGE, DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP KUALITAS LABA (STUDI EMPIRIS PADA PERUSAHAAN MISCELLANEOUS INDUSTRY YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA)

4 7 58