Evaluasi Model Teknik Analisis dan Pengujian Hipotesis

= 1, yang tujuannya adalah untuk mengeliminasi pengaruh-pengaruh skala yang berbeda-beda tersebut b. Menetapkan error ɛ dan Lambda λ terms, erros terms dapat dihitung dengan rumus 0,1 kali σ 2 dan lambda terms dengan rumus 0,95 kali σ . Perhitungan construct reability α telah dijelaskan pada bagian sebelumnya dan deviasi standar σ dapat dihitung dengan bantuan program aplikasi statistic SPSS. Setelah error ɛ dan lambda λ terms diketahui, skor-skor tersebut dimasukkan sebagai parameter fix pada analisis model pengukuran SEM.

3.4.10 Evaluasi Model

Pola “confirmatory” menunjukkan prosedur yang dirancang untuk mengevaluasi utilitas hipotesis-hipotesis dengan pengujian fit antara model teoritis dan empiris. Jika model teoritis menggambarkan “ good fit ” dengan data, maka model dianggap sebagai yang diperkuat. Sebaliknya, suatu model teoritis tidak diperkuat jika teori tersebut mempunyai suatu “ poor fit ” dengan data. Amos dapat menguji apakah model “ good fit ” atau “poor fit”. Jadi, “ good fit ” mode. Atau l yang diuji sangat penting dalam menggunakan structural equational modeling. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Tabel 3.1 Goodness of Fit Indices GOODNESS OF FITNESS INDEX KETERANGAN CUT-OFF VAUE X 2 – Chi-square Menguji apakah covariance populasi yang diestimasi sama dengan covariance sample apakah model sesuai dengan data. Diharapkan kecil, 1 sd 5 atau paling baik diantara 1 dan 2 Probability Uji signifikansi terhadap perbedaan matriks covariance data dan matriks covariance yang diestimasi. Minimum 0,1 atau 0,2 atau ≥ 0,05 RMSEA Mengkompensasikan kelemahan Chi-square pada sampel besar. ≤ 0,08 GFI Menghitung proporsi tertimbang varians dalam matriks sample yang dijelaskan oleh matriks covariance populasi yang diestimasi Analog dengan R 2 dalam regresi berganda ≥ 0,90 AGFI GFI yang disesuaikan terhadap DF ≥ 0,90 CMINDDF Kesesuaian antara data dan model ≤ 2,00 TLI Pembandingan antara model yang diuji terhadap baseline model ≥ 0,95 CFI Uji kelayakan model yang tidak sensitive terhadap besarnya sampel dan kerumitan model ≥ 0,95 Sumber : Hair et.al., 1998

1. X

2 CHI SQUARE STATISTIK Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Alat uji paling fundamental untuk mengukur overall fit adalah likelihoodratio chi-square ini bersifat sangat sensitive terhadap besarnya sampel yang digunakan.Karenanya bila jumlah sampel cukup besar lebih cukup 200, statistic chi- square ini harus didampingi oleh alat uji lain. Model yang diuji akan dipandang baik ata memuaskan bila nilai chi-squarenya rendah. Semakin kecil nilai X 2 semakin baik model itu. Karena tujuan analisis adalah mengembangkan dan menguji model yang sesuai dengan data atau yang fit terdapat data, maka yang dibuthkan justru sebuah nilai X 2 yang kecil dan signifikan. X 2 bersifat sangat sensitive terhadap besarnya sampel yaitu terhadap sampel yang terlalu kecil maupun yang terlalu besar.

2. RMSEA-THE ROOT MEAN SQUARE ERROR OF APROXXIMATION

RMSEA adalah sebuah indeks yang dapat digunakan mengkompensasi chi- square statistic dalam sampel yang besar.Nilai RMSEA menunjukkan goodness-of-fit yang dapat diharapkan model diestimasi alam populasi. Nilai RMSEA yang lebih kecil atau sama dengan 0,08 merupakan indeks untuk dapat diterimanya degress of freedom.

3. GFI – GOODNESS of FIT INDEKS

GFI adalah analog dari R dalam regresi berganda. Indeks kesesuaian ini akan menghitung proporsi tertimbang dari varians dalam matriks kovarians sampel yang dijelaskan oleh kovarians natriks populasi yang terestimasi. GFI adalah sebuah ukuran non-statistika yang mempunyai rentang nilai antara 0 poor fit sampai dengan 1,0 perfect fit. Nilai yang tinggi dalam indeks ini menunjukkan sebuah “better fit” Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

4. ADJUST GOODNESS of FIT INDEX

AGFI = GFIdf tingkat penerimaan yang direkomendasikan adalah bila AGFI mempunyai nilai yang sama dengan atau lebih besar dari 0,90. GFI maupun AGFI adalah criteria yang memperhitungkan proporsi tertimbang dari varians alam sebuah matriks kovarians sampel. Nilai sebesar 0,95 dapat diintepretasikan sebagai tingkatan yang baik good overall model fit sedangkan besaran nilai antara 0,90-0,95 menunjukkan tingkatan cukup adequate fit.

5. CMINDF

Sebagai salah satu indicator untuk mengukur tingkat fitnya sebuah model. Dalam ha ini CMNIDF tidak lain adalah statistic chi-square, X 2 dibagi DFnya sehingga disebut X 2 relatif. Nilai X 2 relatif kurang dari 2,0 atau bahkan kurang dari 3,0 adalah indikasi dari acceptable fit antara model dan data. Nilai X 2 relatif yang tinggi menandakan adanya perbedaan yang signifikan antara matriks kovarians yang diobservasikan dan diestimasi.

6. TLI – TUCKER LEWIS INDEKS

TLI adalah sebuah model yang diuji terhadap sebuah baseline model. Nilai yang direkomendasikan sebagai acuan untuk diterimanya sebuah model adalah penerimaan ≥ 0,95 nilai yang sangat mendekati 1 menunjukkan a very good fit.

7. CFI – COMPERATF FIT INDEX

Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Besaran index ini adalah rentang nilai sebesar 0-1, Dimana semakin mendekati 1, menidentifikasikan tingkat fit yang paling tinggi a very good fit. Nilai yang direkomendasikan adalah CFI 0,95. Keunggulan dari indeks ini besarnya tidak dipengaruhi oleh ukuran sampel karena itu sangat baik untuk mengukur tingkat penerimaan sebuah model.Indeks CFI adalah identik dengan Relatif Non Centrality Indeks RNI.

3.5 KERANGKA MODEL PENELITIAN