g. Pemusnahan dan penarikan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan dan Bahan Medis Habis Pakai
Pemusnahan dilakukan untuk menjamin Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan
dan Bahan Medis Habis Pakai yang sudah tidak memenuhi syarat untuk dikelola
sesuai dengan standar yang berlaku. Adanya pemusnahan akan mengurangi beban penyimpanan maupun mengurangi resiko terjadinya penggunaan Obat yang sub
standar. Barang yang mendekati expare date 3-6 bulan ditarik kembali oleh
Instalasi Farmasi. Apabila Obat masih bisa digunakan oleh pasien digunakan terlebih dahulu dan apabila tidak bisa digunakan lagi, Obat dikumpulkan untuk
dikembalikan ke PBF.
Penarikan dilakukan untuk produk yang izin edarnya telah dicabut oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan BPOM. Rumah Sakit harus mempunyai
sistem pencatatan terhadap kegiatan pemusnahan dan penarikan tersebut .
h. Pengendalian
Pengendalian yang dilakukan di RSUP Haji Adam Malik terhadap jenis dan jumlah persediaan dan penggunaan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan
Bahan Medis Habis Pakai. Pengendalian penggunaan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai dapat dilakukan oleh Instalasi Farmasi
bersama dengan Panitia Farmasi dan Terapi PFT di Rumah Sakit.
Cara untuk mengendalikan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai adalah:
1. melakukan evaluasi persediaan yang jarang digunakan slow moving;
Universitas Sumatera Utara
2. melakukan evaluasi persediaan yang tidak digunakan dalam waktu tiga bulan
berturut-turut death stock; 3.
stok opname yang dilakukan setiap tiga bulan sekali; 4.
memperkirakan atau menghitung jumlah pemakaian rata-rata per periode distribusi; dan
5. menentukan stok optimum, stok pengaman dan menentukan waktu tunggu
lead time.
i. Administrasi
Administrasi Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai merupakan kegiatan yang berkaitan dengan pencatatan manajemen Sediaan
Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai serta penyusunan laporan yang berkaitan dengan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis
Pakai secara rutin dalam periode bulanan dan tahunan. Pelaporan adalah kumpulan catatan dan pendataan kegiatan administrasi
Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai, tenaga dan
perlengkapan kesehatan yang disajikan kepada pihak yang berkepentingan.
Tujuan administrasi dan pelaporan: 1.
tersedianya data yang akurat sebagai bahan evaluasi; 2.
tersedianya informasi yang akurat; 3.
tersedianya arsip yang memudahkan penelusuran surat dan laporan; 4.
mendapat datalaporan yang lengkap untuk membuat perencanaan; dan 5.
agar anggaran yang tersedia untuk pelayanan dan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai dapat. dikelola secara efisien dan
efektif.
Universitas Sumatera Utara
3.3.5 Pelayanan Farmasi Klinis a. Pengkajian dan pelayanan resep
Pengkajian dan pelayanan resep untuk pasien rawat inap dilakukan oleh depo farmasi. Sedangkan untuk pasien rawat jalan dilayani oleh apotik I dan
apotik II. Apoteker melakukan pengkajian Resep sesuai persyaratan administrasi nama, umur, jenis kelamin, berat badan pasien, nama dokter, paraf dokter, tanggal
resep dan ruanganunit asal resep, persyaratan farmasetik bentuk dan kekuatan sediaan, dosis dan jumlah Obat, stabilitas dan ketersediaan, aturan dan cara
pemakaian dan persyaratan klinis ketepatan indikasi, dosis dan waktu pemberian, duplikasi pengobatan, alergi, interaksi dan ESO, kontraindikasi dan
efek aditif baik untuk pasien rawat inap maupun rawat jalan. Kemudian resep ditelaah oleh Apoteker, untuk resep yang tidak tepat akan dicatat pada lembar
telaah lalu diarsipkan di setiap unit.
b. Penelusuran riwayat penggunaan Obat
Penelusuran riwayat penggunaan Obat dilakukan oleh pokja farmasi klinis dilakukan dengan menggunakan sistem SIRS dan wawancara langsung dengan
pasien.
c. Rekonsiliasi Obat