e. Depo Farmasi Instalasi Bedah Pusat
Depo farmasi Instalasi Bedah Pusat sebagai salah satu unsur pelaksana utama Kepala Instalasi Farmasi, bertugas membantu Kepala Instalasi untuk
menyelenggarakan dan mengkoordinasikan terhadap perencanaan pengadaan, penerimaan, penyimpanan, pendistribusian dan pengendalian stok Sediaan
Farmasi, Alat Kesehatan dan Bahan Medis Habis Pakai serta melaksanakan SIRS Instalasi Farmasi terhadap kebutuhan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan dan Bahan
Medis Habis Pakai untuk pasien Instalasi Bedah Pusat. Selain itu juga melaksanakan pencatatan, pelaporan dan evaluasi dari setiap pelaksanaan tugas di
lingkungan depo farmasi Instalasi Bedah Pusat.
3.3.4 Kegiatan Pengelolaan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan dan Bahan Medis Habis Pakai
Pengelolaan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan dan Bahan Medis Habis
Pakai adalah suatu siklus kegiatan yang dimulai dari pemilihan, perencanaan kebutuhan, pengadaan, penerimaan, penyimpanan, pendistribusian, pemusnahan
dan penarikan, pengendalian dan administrasi yang diperlukan bagi kegiatan Pelayanan Kefarmasian.
a. Pemilihan
Pemilihan adalah kegiatan untuk menetapkan jenis Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan dan Bahan Medis Habis Pakai
sesuai dengan kebutuhan. Pemilihan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan dan Bahan Medis Habis Pakai
ini berdasarkan : 1.
formularium; 2.
standar Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan dan Bahan Medis Habis Pakai yang telah ditetapkan;
3. pola penyakit;
Universitas Sumatera Utara
4. mutu, harga dan ketersediaan di pasaran.
Pemilihan obat di Rumah Sakit merujuk kepada Formularium Nasional Fornas, Daftar Plafon Harga Obat DPHO dan e-catalogue.
b. Perencanaan
Perencanaan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan dan Bahan Medis Habis Pakai di Rumah Sakit Umum Pusat H. Adam Malik merupakan proses kegiatan
dalam pemilihan jenis, jumlah dan harga Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan dan Bahan Medis Habis Pakai yang sesuai dengan kebutuhan dan anggaran untuk
menghindari kekosongan obat. Adapun perencanaan kebutuhan dapat dilakukan melalui beberapa metode:
1. Metode konsumsi
Perhitungan kebutuhan dengan metode konsumsi didasarkan pada data konsumsi Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan dan Bahan Medis Habis Pakai periode
yang lalu, dengan berbagai penyesuaian dan koreksi. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam rangka menghitung jumlah Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan
dan Bahan Medis Habis Pakai yang dibutuhkan yaitu pengumpulan, pengolahan data dan perhitungan perkiraan kebutuhan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan dan
Bahan Medis Habis Pakai. 2.
Metode epidemiologi Perhitungan kebutuhan dengan metode epidemiologi didasarkan pada pola
penyakit, perkiraan kenaikan kunjungan dan waktu tunggu. Langkah-langkah dalam metode ini adalah menentukan jumlahfrekuensi penyakit dan menyediakan
standar pengobatan.
Universitas Sumatera Utara
3. Metode kombinasi
Berdasarkan konsumsi dan epidemiologi yaitu menghitung perkiraan jumlah obat untuk setiap diagnosa yang sesuai standar pengobatan.
Perencanaan di RSUP H. Adam Malik dilakukan oleh Pokja Perencanaan, Pelaporan dan Evaluasi di Instalasi Farmasi kemudian data perencanaan obat
diserahkan kepada Unit Layanan Pengadaan ULP.