BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 Rumah Sakit Umum H. Adam malik
Berdasarkan Permenkes RI Nomor 340MENKESPERIII2010 tahun 2010 pasal 6 tentang Rumah Sakit, Rumah Sakit Kelas A harus mempunyai
fasilitas dan kemampuan pelayanan medik paling sedikit 4 empat Pelayanan Medik Spesialis Dasar, 5 lima Pelayanan Spesialis Penunjang Medik, 12 dua
belas Pelayanan Medik Spesialis Lain dan 13 tiga belas Pelayanan Medik Sub Spesialis. Jumlah tempat tidur minimal 400 empat ratus buah. RSUP H. Adam
Malik memiliki 20 Staf Medik Fungsional SMF dan 28 Spesialisasi Kedokteran dan
RSUP H. Adam Malik sudah mempunyai tempat tidur besar dari 400 empat ratus buah. Sesuai dengan SK MenKes No. 335MenKesSKVII1990, RSUP H.
Adam Malik merupakan Rumah Sakit Umum kelas A yang dipimpin oleh seorang Direktur Utama dan dibantu oleh 4 Direktur yang mengepalai direktorat masing-
masing. RSUP H. Adam Malik merupakan Rumah Sakit pendidikan yang menyelenggarakan program latihan untuk berbagai profesi.
4.2 Peran Apoteker di RSUP H. Adam Malik
Peran Apoteker di RSUP H. Adam Malik tidak hanya pada Instalasi Farmasi Rumah Sakit tetapi juga berperan serta pada Panitia Farmasi dan Terapi
PFT, Panitia Pengendalian Resistensi Antibiotik PPRA, Instalasi CSSD dan Instalasi Gas Medis. Peran Apoteker dalam tim PPRA, sebagai ketua pilar farmasi
klinis dan memberikan kontribusi dalam terbitnya pedoman penggunaan antibiotik di Rumah Sakit.
69
Universitas Sumatera Utara
RSUP H. Adam Malik harus terus berbenah diri termasuk Apoteker sebagai salah satu pelaku pemberi pelayanan di Rumah Sakit sehingga visi
menjadi pusat rujukan pelayanan kesehatan, pendidikan dan penelitian yang mandiri dan unggul di Sumatera tahun 2015 dapat terwujud dengan baik,
diantaranya dengan terus meningkatkan mutu pelayanan yang diberikan kepada pasien.
4.3 Panitia Farmasi dan Terapi
Dalam Permenkes No. 58 tahun 2014 tanggal 18 Agustus 2014 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian Rumah Sakit, Panitia Farmasi dan Terapi telah
berubah nama menjadi Tim Farmasi dan Tearapi, namun Direktur RSUP H. Adam Malik belum mengeluarkan Surat Keputusan untuk menetapkan hal tersebut
sehingga masih mengacu pada Surat Keputusan Direktur Utama RSUP H. Adam Malik tanggal 02 Januari 2014 Nomor 07.10.0IV 2.13243 tentang Pembentukan
Panitia Farmasi dan Terapi RSUP H. Adam Malik. Peran Apoteker sebagai sekretaris di PFT sangatlah penting karena semua
kebijakan dan peraturan dalam mengelola dan menggunakan Obat diseluruh unit di Rumah Sakit ditentukan dalam panitia ini, sehingga dengan keberadaan
Apoteker di PFT dapat turut ambil bagian menetapkan kebijakan-kebijakan mengenai pemilihan Obat serta evaluasinya dalam bentuk formularium.
Berdasarkan Permenkes RI No. 085MenkesPerI1989 menyatakan bahwa Rumah Sakit Umum kelas A harus memiliki formularium dan direvisi
secara periodik. RSUP H. Adam Malik telah menerbitkan formularium pada tahun 2003, sebagai pedoman pembuatan formularium edisi pertama ini mengacu pada
Daftar Obat Essensial Nasional DOEN tahun 2002. Kemudian formularium di
Universitas Sumatera Utara
revisi pada bulan Juli 2009 sehingga di terbitkanlah formularium edisi kedua, dimana pembuatan formularium ini mengacu pada DOEN tahun 2008.
Formularium edisi terakhir yaitu formularium yang diterbitkan pada tahun 2011 yang mengacu pada DOEN 2010. Formularium merupakan salah satu syarat untuk
menjadi Rumah Sakit Umum kelas A, sebagaimana tertulis dalam PerMenKes RI No. 085MenKesPerI1989 yang menyatakan bahwa Rumah Sakit Umum Kelas
A diharuskan memiliki formularium yang selalu direvisi secara periodik. Terhitung tanggal 1 Januari 2014, RSUP H. Adam Malik Medan telah
mengacu kepada Formularium nasional, dimana pasien Askes dan Jamkesmas ditangani oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial BPJS.
4.4 Instalasi Farmasi Rumah Sakit