3.3.5 Pelayanan Farmasi Klinis a. Pengkajian dan pelayanan resep
Pengkajian dan pelayanan resep untuk pasien rawat inap dilakukan oleh depo farmasi. Sedangkan untuk pasien rawat jalan dilayani oleh apotik I dan
apotik II. Apoteker melakukan pengkajian Resep sesuai persyaratan administrasi nama, umur, jenis kelamin, berat badan pasien, nama dokter, paraf dokter, tanggal
resep dan ruanganunit asal resep, persyaratan farmasetik bentuk dan kekuatan sediaan, dosis dan jumlah Obat, stabilitas dan ketersediaan, aturan dan cara
pemakaian dan persyaratan klinis ketepatan indikasi, dosis dan waktu pemberian, duplikasi pengobatan, alergi, interaksi dan ESO, kontraindikasi dan
efek aditif baik untuk pasien rawat inap maupun rawat jalan. Kemudian resep ditelaah oleh Apoteker, untuk resep yang tidak tepat akan dicatat pada lembar
telaah lalu diarsipkan di setiap unit.
b. Penelusuran riwayat penggunaan Obat
Penelusuran riwayat penggunaan Obat dilakukan oleh pokja farmasi klinis dilakukan dengan menggunakan sistem SIRS dan wawancara langsung dengan
pasien.
c. Rekonsiliasi Obat
Rekonsiliasi Obat dilakukan untuk mencegah terjadinya kesalahan pengobatan pada pemindahan pasien dari satu Rumah Sakit ke Rumah Sakit lain,
antar ruang perawatan serta pada pasien yang keluar dari Rumah Sakit ke layanan kesehatan primer dan sebaliknya.
Rekonsiliasi obat dilakukan oleh pokja farmasi klinis Apoteker penanggung jawab rawat inap.
Universitas Sumatera Utara
d. Pelayanan Informasi Obat
Pelayanan informasi obat PIO adalah pelayanan yang dilakukan oleh Apoteker untuk memberikan informasi secara akurat tentang obat kepada profesi
kesehatan lainnya dan pasien. Seluruh kegiatan PIO telah dilaksanakan di RSUP H. Adam Malik. Untuk pasien rawat inap, PIO dilakukan oleh depo farmasi,
sedangkan untuk pasien rawat jalan, dilakukan oleh apotek I dan apotek II, dan juga dilaksanakan oleh seluruh pokja yang ada di IFRS. Salah satu kegiatan PIO
yang telah dilaksanakan di RSUP H. Adam Malik yaitu melalui penyuluhan. Penyuluhan di Rumah Sakit dikoordinasikan oleh PKRS dan yang sudah
terstruktur dilaksanakan sebanyak dua kali dalam satu bulan, Kemudian setiap bulan laporan PIO direkap oleh koordianator PIO yang ada di pokja farmasi klinis.
Format Lembar Pelayanan Informasi Obat terlampir pada Lampiran 3.
e. Konseling
Konseling merupakan kegiatan untuk mengidentifikasi dan penyelesaian masalah pasien yang berkaitan dengan pengambilan dan penggunaan Obat pasien
rawat jalan maupun rawat inap. Pelaksanaan konseling di RSUP H. Adam Malik masih belum dilaksanakan secara optimal, dimana konseling untuk pasien rawat
inap masih belum dilakukan secara menyeluruh. Konseling untuk pasien rawat jalan dilakukan di ruang konseling yang bersebelahan dengan Apotek II.
Kriteria pasien yang memerlukan pelayanan konseling diantaranya penderita penyakit kronis seperti asma, diabetes, kardiovaskular, penderita yang
menerima Obat dengan indeks terapi sempit misalnya digoksin, karbamazepin, pasien lanjut usia, anak-anak, penderita yang sering mengalami reaksi alergi pada
penggunaan Obat, penderita yang tidak patuh dalam meminum Obat, pasien
Universitas Sumatera Utara
dengan resep polifarmasi 5 atau lebih Obat dan Obat dengan tehnik khusus.
f. Visite