f. Visite
Visite dilakukan oleh Apoteker dengan melihat terapi pengobatan pasien dari Catatan Perkembangan Terintegrasi dan mengisi Formulir Edukasi
Multisiplin RSUP H. Adam Malik pada kolom farmasi. Apoteker mampu menjelaskan kepada pasien nama Obat dan kegunaannya, aturan pemakaian dan
dosis Obat yang diberikan dan efek samping Obat. Kegiatan visite telah dilaksanakan pada pasien di RSUP H. Adam Malik
Medan. Kunjungan ini berupa kunjungan mandiri. Kegiatan visite belum dilakukan secara menyeluruh pada setiap pasien. Hal ini dikarenakan jumlah
Apoteker di pokja Farmasi Klinis masih kurang sehingga diperlukan penambahan tenaga Apoteker. Perbandingan jumlah pasien rawat inap dengan Apoteker belum
sebanding yakni 1 Apoteker melayani 30 pasien, sehingga perlu ditambah lagi tenaga Apoteker. Optimalisasi penyampaian informasi kurang tercapai akibat obat
yang akan diberikan tidak tersedia dihadapan pasien.
g. Pemantauan Terapi Obat
Pemantauan terapi obat telah dilakukan bersamaan dengan visite, namun belum dilakukan secara berkesinambungan.
h. Monitoring Efek Samping Obat
Kegiatan MESO di RSUP. H. Adam Malik sudah dilakukan oleh farmasi klinis bersamaan dengan kegiatan visite. Agar MESO di RSUP. H. Adam Malik
dapat terjangkau seluruhnya, maka farmasi klinis melatih kepala ruangan untuk memantau ESO di ruangan masing-masing. Bila tenaga kesehatan menemukan
efek samping obat yang tidak lazim, maka dilaporkan ke pokja farmasi klinis, kemudian farmasi klinis akan berkolaborasi dengan dokter yang menangani pasien
tersebut dan jika kasus yang didapat ternyata memang efek samping obat yang jarang dan berbahaya, maka informasi tersebut akan dicatat dalam formulir MESO
dan selanjutnya dikirimkan ke Pusat MESO Nasional.
Universitas Sumatera Utara
i. Evaluasi Penggunaan Obat
Evaluasi penggunaan obat ditandai dengan stempel review oleh farmasi. Hal ini sudah dilakukan bersamaan dengan visite dan sudah didokumentasikan
tetapi belum maksimal. j. Dispensing sediaan steril
Dispensing khusus di RSUP H. Adam Malik meliputi pencampuran obat kemoterapi dan pencampuran obat suntik KCI. Pencampuran obat suntik KCI di
RSUP H. Adam Malik dilakukan sepenuhnya oleh Instalasi Farmasi di depo farmasi dan jika diluar jam kerja akan dilakukan di depo farmasi IGD, kecuali di
ruang ICU, OK, HDU, HCU dan IGD dilakukan oleh perawat. Hal ini dikarenakan oleh kebutuhan KCI di ruang tersebut dibutuhkan segera sehingga
akan memakan waktu lebih lama jika harus ditangani oleh Instalasi Farmasi, yang akan berpengaruh pada keselamatan pasien. Selain itu, perawat yang berada di
ruang tersebut telah mendapat pelatihan mengenai prosedur pencampuran obat suntik yang baik dan benar. Pendokumentasian pencampuran obat suntik KCl
belum dilakukan. Pencampuran obat kemoterapi di RSUP H. Adam Malik telah dilakukan
sepenuhnya oleh Instalasi Farmasi. Ruangan pencampuran kemoterapi merupakan ruang clean room dan sudah terjaga baik, karena telah memiliki ruang
pencampuran, ruang antara dan ruang administrasi yang berbeda. Pendokumentasian pencampuran obat kemoterapi juga sudah dilakukan dengan
baik setiap bulan.
k. Pemantauan kadar obat dalam darah