Standar Nasional Pendidikan KAJIAN PUSTAKA
kerja bisa dalam jangka menengah danjangka tahunan. Rencana kerja menengah biasanya empat tahun sekali dan diputuskan dalam rapat dewan
pendidik dan komite sekolah. Rencana kerja tahunan dijadikan dasar pengelolahan sekolah yang ditunjukan dengan kemandirian, kemitraan,
partisipasi, keterbukaan dan akuntabilitas. Pelaksanaan rencana kerja mencakup komponen-komponen yaitu
pedoman sekolah, struktur organisasi sekolah, pelaksanaan kegiatan sekolah, kegiatan bidang kesiswaan, kegiatan bidang kurikulum dan kegiatan
pembelajaran, kegiatan bidang pendidik dan tenaga kependidikan, kegiatan bidang sarana prasarana, kegiatan bidang keuangan dan pembiayaan,
pengembangan budaya dan lingkungan sekolah, peran serta masyarakat dan kemitraan sekolah Permendiknas Nomor 19 Tahun 2007 tentang Standar
Pengelolaan. Sekolah membuat dan memiliki pedoman yang mengatur berbagai aspek pengelolaan secara tertulis yang mudah dibaca oleh pihak
terkait. Perumusan pelaksanaan rencana kerja disesuaikan dengan visi dan misi sekolah tersebut. Pedoman pengelolaan sekolah meliputi: kurikulum
tingkat satuan pendidikan KTSP, kalender pendidikan, struktur organisasi, pembagian tugas, tata tertib dan biaya operasional sekolah. Pedoman sekolah
berfungsi sebagai petunjuk pelaksanaan operasional. Sekolah
menyusun program
pengawasan secara
obyektif, bertanggung jawab dan berkelanjutan. Penyusunan program pengawasan ini
didasarkan pada Standar Pendidikan Nasional kemudian disosialisasikan
keseluruh pendidik dan tenaga kependidikan. Pengawasan pengelolaan sekolah meliputi pemantauan, supervisi, evaluasi, pelaporan dan tindak
lanjut hasil pengawasan. Pengawasan melaporkan hasil pengawasan di sekolah kepada bupati atau walikota melalui dinas pendidikan
kabupatenkota yang bertanggung jawab dibidang pendidikan dan sekolah yang bersangkutan, setelah dikonfirmasikan pada sekolah yang terkait.
Sekolah juga melakukan evaluasi diri terhadap kinerja sekolah. Proses evaluasi dan pengembangan KTSP dilaksanakan secara komprehensif
dan fleksibel dalam mengadaptasi kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang mutakhir. Evaluasi kinerja pendidik harus memperhatikan pencapaian
prestasi dan perubahan-perubahan peserta didik. Selain itu sekolah juga harus menyiapkan bahan-bahan yang diperlukan untuk mengikuti akreditasi
sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pengawasan pengelolaan sekolah meliputi pemantauan, supervisi,
evaluasi, pelaporan dan tindak lanjut hasil pengawasan. Pemantauan pengelolaan sekolah dilakukan oleh komite sekolah atau bentuk lain dari
lembaga perwakilan pihak-pihak yang berkepentingan secara teratur dan berkelanjutan untuk menilai efisiensi, efektivitas dan akuntabilitas
pengelolaan. Sedangkan supervisi pengelolaan akademik dilakukan secara teratur dan berkelanjutan oleh kepala sekolah dan pengawas sekolah
Permendiknas Nomor 19 Tahun 2007. Evaluasi dalam standar pengelolaan meliputi evaluasi diri terhadap kinerja sekolah, evaluasi dan pengembangan
KTSP, evaluasi pendayagunaan pendidik dan tenaga kependidikan dan Akreditasi Sekolah Permendiknas Nomor 19 Tahun 2007.
Kepemimpinan sekolah yang dimaksudkan adalah kepala sekolah dan wakil kepala sekolah. Kepala dan wakil kepala sekolah memiliki
kemampuan memimpin yaitu seperangkat pengetahuan, keterampilan dan perilaku yang dimiliki, dihayati, dikuasai dan diwujudkan dalam
melaksanakan tugas keprofesionalan sesuai dengan standar pengelolaan satuan pendidikan Dalam aspek kepemimpinan sekolah, setiap sekolah
dipimpin oleh seorang kepala sekolah. Kriteria untuk menjadi seorang kepala sekolah berdasarkan ketentuan dalam standar pendidik dan tenaga
kependidikan. Kepala sekolah SMAMA minimal dibantu oleh tiga wakil kepala sekolah.
Wakil kepala sekolah dipilih oleh dewan pendidik dan proses pengangkatan serta keputusannya dilaporkan secara tertulis oleh kepala
sekolah kepada institusi diatasnya. Kepala dan wakil sekolah memiliki kemampuan memimpin yaitu seperangkat pengetahuan, keterampilan dan
perilaku yang dimiliki, dihayati, dikuasai dan diwujudkannya dalam melaksanakan tugas keprofesionalan sesuai dengan standar pengelolaan
satuan pendidikan. Kepala sekolah menjabarkan visi kedalam misi target mutu,
merumuskan tujuan yang akan dicapai menganalisis, membuat rencana kerja strategis, bertanggung jawab dalam membuat keputusan anggaran sekolah.
Selain itu
kepala sekolah
mampu memfasilitasi
pengembangan, penyebarluasan visi pembelajaran yang dikomunikasikan dengan baik.
Kepala sekolah juga menjalin kerjasama dengan orang tua peserta didik dan masyarakat dan komite sekolah menanggapi kepentingan dan kebutuhan
komunikasi yang beragam dan memobilisasi sumber daya masyarakat. Kepala sekolah dapat mendelegasikan sebagian tugas dan kewenangan
kepada wakil kepala sekolah sesuai dengan bidangnya. Sistem informasi manajemen adalah fasilitas informasi yang efisien,
efektif dan mudah diakses untuk mendukung administrasi pendidikan yang efektif, efisien dan akuntabel. Aspek yang di analisis standar pengelolaan
meliputi perencanaan program, pelaksanaan rencana kerja, pengawasan evaluasi, kepemimpinan sekolah, sistem informasi manajemen, pelaksanaan
rencana kerja dan pengawasan evaluasi. Selain itu sekolah juga menugaskan seorang guru atau tenaga kependidikan untuk melayani permintaan informasi
maupun pemberian informasi atau pengaduan dari masyarakat berkaitan dengan pengelolaan sekolah baik secara lisan maupun tertulis dan semuanya
direkam dan didokumentasikan. Pihak sekolah juga berkomunikasi antar warga sekolah dilingkungan sekolah dilaksanakan secara efisien dan efektif.
Cara melakukan analisis pada aspek perencanaan program, kepemimpinan sekolah dan sistem informasi manajemen adalah menganalisis kesesuaian
antara kondisi ideal dan kondisi riil dari semua kriteria pada setiap komponen dari masing-masing aspek yang dianalisis.
Peraturan Pemerintah No.19 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan, pasal 1 ayat 9, mengemukakan standar pengelolaan adalah
standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan kegiatan pendidikan pada tingkat satuan
pendidikan, kabupatenkota, provinsi atau nasional agar tercapai efisiensi dan efektivitas penyelenggaraan pendidikan. Standar pengelolaan oleh
satuan pendidikan meliputi: perencanaan program sekolahmadrasah, pelaksanaan rencana kerja sekolah, monitoring dan evaluasi, kepemimpinan
sekolah dan sistem informasi manajemen. Standar Pengelolaan Pendidikan Nasional bertujuan meningkatkan
mutu layanan minimal. Pengelolaan pendidikan nasional secara khusus Standar Pengelolaan Pendidikan bertujuan untuk:
a. Memberikan acuan bagi terwujudnya sistem perencanaan pendidikan
pada tingkat Nasional, RegionalDaerah Propinsi, KabupatenKota serta pada tingkat satuan pendidikansekolah secara terkoordinasi dan terpadu
untuk mampu mengantisipasi aspirasi-aspirasi peningkatan mutu pendidikan.
b. Memberi kerangka acuan bagi pengorganisasian, pelaksanaan,
pemantauan dan pengendalian pendidikan sejalan dengan tuntutan peningkatan mutu dan standar pelayanan pendidikan pada semua bentuk,
jenis dan jenjang pendidikan.
c. Sebagai acuan dasar pengawasan dan penilaian pendidikan, yang relevan
dan konsisten dengan sistem perencanaan, dan pelaksanaan program pendidikan pada tingkat pemerintah pusat, pemerintah daerah Provinsi
dan Kabupaten dan pada tingkat satuan pendidikan. d.
Memberikan pedoman kepada seluruh warga bangsa khususnya yang berkiprah dalam pengelolaan pendidikan bagaimana merencanakan,
mengorganisasikan, melaksanakan,
memantau, mengawasi,
mengendalikan dan menilai program pendidikan secara efisien, efektif, baik dan benar.
e. Menciptakan terwujudnya koordinasi dan keterpaduan pelaksanaan
amanah pendidikan bagi semua rakyat baik secara vertikal maupun horizontal antara seluruh unsur kelembagaan yang bertugas,
berwewenang dan bertanggung jawab dalam pendidikan mulai dari tingkat Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah Propinsi, Pemerintah
Daerah KabupatenKota dan Satuan Pendidikan dalam Pengelolaan Pendidikan baik pada tingkat nasional, daerah, lokal dan individual.
Tabel 2.1. Indikator Keberhasilan Standar Pengelolaan
KOMPONEN ASPEK
INDIKATOR
Rencana Kerja Sekolah
Visi sekolah Memiliki perumusan dan penetapan
visi sekolah yang mudah dipahami. Sosialisasi kepada seluruh warga
sekolah dan segenap pihak yang berkepentingan.
Misi sekolah Memiliki perumusan dan penetapan
misi sekolah yang mudah dipahami serta sering disosialisasikan kepada
seluruh warga sekolah dan segenap pihak yang berkepentingan.
Tujuan sekolah Memiliki perumusan dan penetapan
tujuan sekolah 4 tahun dan 1 tahun yang mudah dipahami serta sering
disosialisasikan kepada seluruh warga sekolah dan segenap pihak yang
berkepentingan
Berisi sesuai dengan aspek-aspek SNP. Rencana
kerja sekolah
Memiliki rencana
kerja jangka
menengah empat tahunan Memiliki rencana kerja satu tahun
dengan sistematika sesuai pedoman Sosialisasi oleh pemimpin sekolah
Isi keseluruhan RKAS atau rencana kerja jangka pendekrencana kerja satu
tahun berdasarkan aspek-aspek SNP
Perencanaan kegiatan
bidang kesiswaan.
Perencanaan kegiatan
bidang pengembangan
kurikulum dan
pembelajaran. Perencanaan
kegiatan bidang
pengelolaan pendayagunaan pendidik
KOMPONEN ASPEK
INDIKATOR
dan tenaga kependidikan. Pengelolaan kegiatan bidang sarana
dan prasarana pembelajaran. Pengelolaan kegiatan bidang keuangan
dan pembiayaan pendidikan. Perencanaan penciptaan suasana, iklim
dan lingkungan pembelajaran yang kondusif.
Perencanaan melibatkan masyarakat pendukung dan membangun kemitraan
dengan lembaga lain yang relevan.
Perencanaan pengawasan Perencanaan kegiatan evaluasi diri.
Perencanaan evaluasi kinerja pendidik dan tenaga kependidikan
Perencanaan kegiatan persiapan bahan yang diperlukan untuk
akreditasi sekolah oleh BAS
Pelaksanaan Rencana Kerja
Sekolah Pedoman
pengelolaan sekolah Memiliki pedoman yang mengatur
berbagai aspek pengelolaan secara tertulis; Mudah dipahami oleh pihak-
pihak terkait.
Struktur organisasi
sekolah Memiliki struktur organisasi dengan
uraian tugas yang jelas dari masing- masing anggota organisasi.
Pelaksanaan kegiatan sekolah
Pelaksanaan kegiatan sekolah sesuai dengan rencana kerja tahunan.
Bidang kesiswaan Pelaksanaan
kegiatan bidang
kesiswaan. Bidang
kurikulum dan
kegiatan pembelajaran
Pelaksanaan bidang pengembangan kurikulum dan pembelajaran.
Bidang pendidik dan Pelaksanaan
kegiatan bidang
KOMPONEN ASPEK
INDIKATOR
tenaga kependidikan pengelolaan pendayagunaan pendidik
dan tenaga kependidikan Bidang sarana dan
prasarana Pengelolaan kegiatan bidang sarana
dan prasarana pembelajaran. Bidang keuangan dan
pembiayaan Pengelolaan kegiatan bidang keuangan
dan pembiayaan pendidikan. Budaya dan
lingkungan Penciptaan
suasana, iklim
dan lingkungan
pembelajaran yang
kondusif. Peran serta
masyarakat dan kemitraan sekolah
Keterlibatan masyarakat pendukung dan membangun kemitraan dengan
lembaga lain yang relevan.
Pengawasan dan Evaluasi
Program pengawasan Memiliki program pengawasan dan
sosialisasi Pelaksanaan pengawasan
Isisasaran kepengawasan Evaluasi diri
Pelaksanaan kegiatan evaluasi diri. Evaluasi
pendayagunaan pendidik dan tenaga
kependidikan Pelaksanaan evaluasi kinerja pendidik
dan tenaga kependidikan.
Akreditasi sekolah Pelaksanaan persiapan bahan yang
diperlukan untuk akreditasi sekolah oleh BAS
Kepemimpinan Sekolah
Kepemimpinan kepala
dan wakil
kepala sekolah Memiliki
struktur kepemimpinan
sesuai standar pendidik dan tenaga kependidikan, yaitu seorang kepala
sekolah dan 1 satu atau lebih wakil kepala sekolah.
Sistem Infor-
masi manajemen
sekolah Pengelolaan
informasi manajemen sekolah
Memiliki sistem informasi manajemen untuk
mendukung administrasi
pendidikan. Sumber: Peraturan Pemerintah No 19 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan
4. Standar Pembiayaan
Persyaratan minimal tentang biaya investasi meliputi biaya penyediaan sarana dan prasarana, pengembangan sumberdaya manusia dan
modal kerja tetap. Persyaratan minimal tentang biaya personal meliputi biaya pendidikan yang harus dikeluarkan oleh peserta didik untuk bisa mengikuti
proses pembelajaran secara teratur dan berkelanjutan dan persyaratan minimal tentang biaya operasi meliputi gaji pendidik dan tenaga
kependidikan serta segala tunjangan yang melekat pada gaji, bahan atau peralatan pendidik habis pakai dan biaya operasi pendidikan tidak langsung
berupa daya, jasa telekomunikasi, pemeliharaan sarana dan prasarana, uang lembur, transportasi, konsumsi, pajak, asuransi dan lain sebagainya.
5. Standar Isi
Mencakup lingkup materi dan tingkat kompetensi untuk mencapai kompetensi lulusan pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu yang berisi
tentang kerangka dasar, struktur kurikulum beban belajar, kurikulum tingkat satuan pendidikan dan kalender pendidikanakademik.
6. Standar Proses
Standar ini pada kurikulum 2013 mengalami perubahan, standar ini mengatur tentang perencanaan proses pembelajaran, pelaksanaan proses
pembelajaran, penilaian hasil pembelajaran dan pengawasan proses
pembelajaran agar terlaksananya proses pembelajaran yang efektif dan efisien. Perencanaan proses pembelajaran meliputi silabus dan rencana
pelaksanaan pembelajaran RPP yang memuat sekurang-kurangnya tujuan pembelajaran, materi ajar, metode pengajaran, sumber belajar dan penilaian
hasil belajar. Perubahan kurikulum 2013 ini menekankan proses pembelajaran dengan menggunakan pendekatan scientific atau pengamatan
dan mendorong anak berpikir kreatif, inovatif, afektif, produktif.
7. Standar Kompetensi Lulusan
Digunakan sebagai pedoman penilaian dalam penentuan kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan. Kompetensi lulusan mencakup sikap,
pengetahuan dan keterampilan. Standar ini mengalami perubahan dalam kurikulum 2013 yaitu adanya peningkatan dan keseimbangan
soft skills
dan
hard skills
yang meliputi aspek kompetensi sikap, keterampilan dan pengetahuan.
8. Standar Penilaian Pendidikan
Digunakan sebagai pedoman penilaian dalam penentuan kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan. Penilaian pendidikan pada jenjang
pendidikan dasar dan menengah terdiri atas penilaian hasil belajar oleh pendidik, penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan dan penilaian hasil
belajar oleh Pemerintah. Penilaian pendidikan pada jenjang pendidikan tinggi terdiri atas: penilaian hasil belajar oleh pendidik dan penilaian hasil
belajar oleh satuan pendidikan tinggi. Peserta didik dinyatakan lulus dari satuan pendidikan pada pendidikan dasar dan menengah setelah
menyelesaikan seluruh program pembelajaran, memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata pelajaran kelompok mata
pelajaran agama
dan akhlak
mulia, kelompok
mata pelajaran
kewarganegaraan dan kepribadian, kelompok mata pelajaran estetika dan kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan, lulus ujian
sekolahmadrasah untuk kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi dan lulus Ujian Nasional. Penilaian berbasis kompetensi. Standar
ini mengalami pergeseran dalam kurikulum 2013 yaitu penilain melalui tes mengukur kompetensi pengetahuan berdasarkan hasil saja, menuju
penilaian oten-tik mengukur semua kompetensi sikap, keterampilan dan pengetahuan berdasarkan proses dan hasil, memperkuat PAP Penilaian
Acuan Patokan yaitu pencapaian hasil belajar didasarkan pada posisi skor yang diperolehnya terhadap skor ideal maksimal, penilaian tidak hanya
pada level Kompetensi Dasar, tapi juga kompetensi inti Standar Kompetensi Lulusan. Perubahan yang lain adalah penilaian dengan
menggunakan portofolio yang dibuat siswa sebagai instrumen utama penilaian.