panjang dari waktu paruh obat tersebut. Efek samping yang lazim ialah mual, gastritis, eritema kulit dan sakit kepala. Dosis orang dewasa 100-150 mg sehari
terbagi dua atau 3 dosis Gunawan, 2008.
G. Landasan Teori
Inflamasi merupakan tindakan protektif yang berperan dalam melawan agen penyebab jejas sel. Inflamasi melakukan misi pertahanannya dengan cara
melarutkan, menghancurkan,
atau menetralkan
agen patologis.
Saat berlangsungnya feomena inflamasi ini banyak mediator kimiawi yang dilepaskan
secara lokal seperti histamin, 5-hidroksitriptamin 5HT atau serotonin, faktor kemotaktik, bradikinin, leukotrien, dan prostaglandin Tanu et al, 2002.
Dari sejumlah senyawa flavonoid yang terdapat pada bunga telang, antosianin adalah yang paling utama. Antosianin adalah senyawa berwarna
golongan flavonoid yang bertanggung jawab untuk kebanyakan warna merah, biru, dan ungu pada buah, sayur dan tanaman hias. Antosianin adalah pigmen
yang mudah larut di air sehingga senyawa ini akan ditemukan dalam infusa bunga telang. Menurut Mazza, 2002 cit., Rhone Basu, 2008 bahwa antosianin
merupakan antioksidan yang kuat, memiliki kemampuan untuk mencegah kanker, memperlambat penuaan, menghambat penyakit neurologis, inflamasi, diabetes
dan infeksi bakteri. Antosianin yang merupakan bagian flavonoid dapat menjadi inhibitor
enzim siklooksigenase COX. Antosianin akan mencegah sintesis prostaglandin salah satu mediator inflamasi dan menekan pengeluaran sel T. Sel imun yang
berkomunikasi dengan sinyal kimia yang disebut sitokin akan dikendalikan oleh antosianin Sandhar, dkk, 2011.
H. Hipotesis
Infusa bunga telang Clitoria ternatea L. memberikan efek antiinflamasi dengan berkurangnya udema yang diinduksi karagenin 1 pada kaki mencit.
21
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Rancangan Penelitian
Penelitian ini merupakan jenis penelitian eksperimental murni karena dilakukan dengan adanya perlakuan dan tanpa ada penelitian sebelumnya dengan
rancangan acak pola searah. Rancangan acak pola searah digunakan karena faktor yang diuji dalam penelitian ini hanya ada satu, yaitu pengaruh dosis pemberian
infusa bunga telang Clitoria ternatea L. terhadap udema pada kaki mencit yang diinduksi karagenin 1 dengan pengukuran jangka sorong.
B. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 1. Variabel utama
a. Variabel bebas: dosis infusa bunga telang. b. Variabel tergantung: penurunan udema dilihat dari perbandingan kaki mencit
yang normal dengan kaki yang terinduksi karagenin 1.
2. Variabel pengacau
a. Variabel yang dikendalikan : hewan uji adalah mencit betina galur Swiss, umur 2-3 bulan, berat badan 20-30 gram, cara pemberian bahan uji secara per
oral. b. Variabel yang tidak dikendalikan : kondisi patologis mencit.