karbon yang tersusun dalam kerangka C
6
-C
3
-C
6
. Berdasarkan perbedaan pada cincin furannya flavonoid dibagi menjadi 5 kelompok, yaitu antosianin, flavonol,
flavanon, flavon, dan flavonol Andersen dan Markham, 2006. Mahkota bunga telang kaya dengan kandungan kimia yang sudah
diketahui kadarnya. Hasil penelitian Kazuma, et al 2003 menunjukkan bahwa ekstrak mahkota bunga telang mengandung 14 flavonol glikosida serta 19
antosianin. Empat di antaranya delfinidin dan 15 lainnya berupa ternatin.
5. Antosianin
Flavonoid merupakan kelompok zat polifenol yang menunjukkan sifat antiinflamasi
dan antioksidan.
Flavonoid dilaporkan
dapat menangkap
superoksigen, radikal hidroksi dan peroksinitrit, dan menghambat berbagai enzim, termasuk siklooksigenase, myeloperoksidase, NADPH oksidase dan xanthine
oksidase, yang semuanya memainkan peran penting dalam reaksi inflamasi Rao et al
, 2003. Dari sejumlah senyawa flavonoid yang terdapat pada bunga telang,
antosianin adalah yang paling utama. Antosianin adalah senyawa berwarna golongan flavonoid yang bertanggung jawab untuk kebanyakan warna merah,
biru, dan ungu pada buah, sayur dan tanaman hias. Manfaatnya terhadap kesehatan manusia telah banyak dilaporkan. Beberapa peneliti melaporkan bahwa
antosianin merupakan antioksidan yang kuat Rein, 2005. Antosianin juga dilaporkan memiliki kemampuan untuk mencegah kanker Wang dan Stoner,
2008, memperlambat penuaan, menghambat penyakit neurologis, inflamasi, diabetes dan infeksi bakteri Mazza, 2002 cit., Rhone Basu, 2008.
Struktur kimia dari antosianin adalah sebagai berikut:
Gambar 2. Struktur kimia antosianin Nakajima, Tanaka, Seo, Yamakazi, dan Saito, 2004
6. Khasiat tumbuhan
Tanaman telang diduga berkhasiat sebagai tonikum otak yang sangat baik dan berguna untuk mengatasi infeksi mata dan tenggorokan, penyakit kulit,
gangguan urinaria, sariawan mulut atau ulcer dan keperluan anti racun Malabodi dan Nataraja, 2001.
Tanaman telang
juga berkhasiat
sebagai obat
bronkis, demam,
menghilangkan dahak, mengatasi radang mata merah, abses, bisul, untuk cuci darah, dan sebagai bahan pewarna Utami, 2008.
Daunnya dapat dimakan sebagai lalap maupun pakan ruminansia, tumbukan daunnya bermanfaat untuk mempercepat pematangan bisul, bermanfaat
sebagai obat batuk jika diformulasikan dengan bawang merah dan adas pulosari Herman, 2005.
Bunganya yang bewarna biru dapat digunakan untuk pewarna makanan. Bunganya direndam air panas dan diminum seperti teh utuk mengurangkan sakit
akibat ulcer mulut dan perawatan insomnia. Air rendaman bunganya dapat digunakan untuk obat tetes mata pada penderita konjungtivitis Herman, 2005.
B. Infusa