Berdasarkan tabel 5.2 profit margin PT. BPR Kembang Parama tahun 2013-2015 berturut-turut adalah 38,57, 32,05 dan 31,89.
Profit margin
PT. BPR Kembang Parama selama tiga tahun mengalami kecenderungan penurunan. Besarnya rata-rata
profit margin
seluruh bank yang terdaftar di BEI dari tahun 2013-2015 adalah 14,11, 16,04,
6,93. Dari data diatas profit margin PT. BPR Kembang Parama Muntilan tahun 2013-2015 lebih besar dibandingkan dengan rata-rata
profit margin
seluruh bank yang terdaftar di BEI. Maka dapat dikatakan
profit margin
PT. BPR Kembang Parama adalah baik meskipun mengalami penurunan dari tahun 2013-2015.
Penurunan
profit margin
disebabkan karena meningkatnya biaya yang harus dibayarkan sehingga diperoleh laba bersih yang kecil meskipun
pendapatan meningkat setiap tahunnya. Biaya yang dimaksud seperti biaya sewa, biaya barang dan jasa, biaya gaji dan lain-lain. Untuk
meningkatkan
profit margin
PT. BPR Kembang Parama Muntilan dapat memperkecil biaya sehingga laba yang diperoleh meningkat.
3. Biaya Operasional dan Pendapatan Operasional BOPO
Rasio ini mengukur tingkat efisiensi dan efektivitas kemampuan bank dalam melakukan kegiatan operasinya. Hasil Perhitungan BOPO dapat
dilihat pada tabel 5.3
Tabel 5.3 BOPO PT. BPR Kembang Parama ribuan Rp
Tahun 2013
2014 2015
Biaya Operasional 5.649.570
6.619.429 6.858.880
Pendapatan Operasional 11.143.420 11.128.915 11.505.829
BOPO 50,70
59,48 59,61
Berdasarkan tabel 5.3 biaya operasional dan pendapatan operasional PT. BPR Kembang Parama Muntilan, pada tahun 2013-2015 berturut-turut
adalah 50,70, 59,48 dan 59,61. Semakin tinggi nilai BOPO akan semakin buruk namun BOPO PT. BPR Kembang Parama baik karena
berada dibawah 83 berdasarkan standar peraturan Bank Indonesia. Peningkatan BOPO pada PT. BPR Kembang Parama disebabkan oleh
peningkatan biaya operasional yang dikeluarkan oleh bank untuk mendukung
peningkatakan pendapatan
operasionalnya. Biaya
operasional seperti biaya administrasi dan umum, biaya pelatihan, biaya promosi. Peningkatan pendapatan salah satunya diperoleh dari
pendapatan bunga kredit dari nasabah. Pendapatan bunga kredit dari nasabah dikarenakan semakin banyaknya nasabah yang melakukan
kredit. Perluasan area pelayanan dan peningkatan target oleh bagian marketing merupakan pendukung meningkatnya kredit. PT. BPR
Kembang Parama Muntilan dapat melakukan pengurangan biaya agar lebih efisien dan efektif dalam kegiatan operasinya.
4.
Non Performing Loan
NPL
Rasio NPL
menggambarkan kemampuan
perusahaan dalam
mengendalikan resiko kredit. Hasil Perhitungan NPL dapat dilihat pada tabel 5.4
Tabel 5.4
Non Performing Loan
NPL PT. BPR Kembang Parama ribuan Rp
Tahun 2013
2014 2015
Total kredit bermasalah 7.341.494
11.376.602 14.202.721
Total kredit 74.528,227
78.189.501 84.962.156
NPL 9,85
14,55 16,72
Berdasarkan tabel 5.4 dapat diketahui bahwa NPL
Non Performing Loan
PT. BPR Kembang Parama Muntilan pada tahun 2013-2015 berturut-turut adalah 9,85, 14,55 dan 16,72. NPL PT. BPR
Kembang Parama tahun 2013 adalah tidak baik karena berada pada skala 8-12 dan tahun 2014-2015 adalah sangat tidak baik karena berada
diatas 12 yaitu berada pada peringkat 5 berdasarkan standar Peraturan Bank Indonesia. Artinya total kredit bermasalah di PT. BPR Kembang
Parama sangat besar dari seluruh total kredit yang diberikan. Meningkatnya NPL setiap tahunnya dikarenakan meningkatnya total
kredit bermasalah dan meningkatknya total kredit yang diberikan kepada nasabah. Peningkatan kredit bermasalah setiap tahunnya dikarenakan
bertambahnya jumlah nasabah kredit yang mengalami penurunan pendapatan dan usahanya mengalami gulung tikar. Untuk mengurangi
kredit bermasalah PT. BPR Kembang Parama Muntilan dapat melakukan pendampingan manajemen bagi usaha kecil dan agar lebih selektif dalam
memilih nasabah.
5.
Loan Deposit Ratio
LDR
Loan to Deposit Ratio
LDR adalah rasio perbandingan antara besarnya seluruh volume kredit yang disalurkan oleh bank dan jumlah penerimaan
dana dari berbagai sumber. Hasil perhitungan LDR dapat dilihat pada tabel 5.5.
Tabel 5.5
Loan to Deposit Ratio
LDR PT. BPR Kembang Parama ribuan Rp
Tahun 2013
2014 2015
Total Kredit yang diberikan 74.528.227 78.189.501 84.962.156
Total dana pihak ketiga 80.488.377 91.406.594 100.215.565
LDR 92,59
85,54 84,77
Berdasarkan tabel 5.5 LDR PT. BPR Kembang Parama Muntilan dari tahun 2013-2015 sebesar 92,59, 85,54 dan 84,77. LDR PT. BPR
Kembang Parama tahun 2013-2014 dikatakan cukup baik yang berada pada peringkat 3 menurut standar Bank Indonesia dan pada tahun 2015
adalah baik yang berada pada peringkat 2 menurut standar Bank Indonesia. Terjadinya penurunan LDR setiap tahunnya disebabkan
meningkatnya total kredit yang diberikan kepada nasabah yang tidak disertai dengan besarnya total dana pihak ketiga. Dana pihak ketiga
diperoleh dari deposito dan tabungan nasabah. Hal tersebut menunjukkan bahwa PT. BPR Kembang Parama Muntilan
mampu membayar kembali penarikan dana yang dilakukan deposan dengan mengandalkan kredit yang diberikan meskipun persentase LDR
menurun. Semakin besar jumlah dana yang disalurkan kepada nasabah dalam bentuk kredit maka jumlah dana yang mengangggur berkurang
dan pendapat bunga yang diperoleh akan meningkat.
B. Perspektif PelangganNasabah