Perspektif Proses Bisnis Internal

Rata – rata Belief = 4 Memasukkan hasil data ideal dan belief kedalam tabel, kemudian dihitung ke dalam model. 5 Menghitung sikap nasabah dengan menggunakan rumus: ∑ Keterangan: Ab :Sikap terhadap objek W ᵢ :Bobot terhadap atribut I ᵢ :Nilai rata-rata ideal dari responden pada atribut i X ᵢ :Nilai rata-rata belief dari responden untuk atribut i n :Jumlah atribut 6 Hasil perhitungan dari langkah sebelumnya diinterprestasikan menggunakan skala likert, dengan: Sikap-1 x 100 dan hasilnya 5-1 x 100 = 400 Hal ini dapat dilihat dengan skala sikap dibawah ini: 0 80 160 240 320 400 Keterangan: – 80 : sangat puas 81 – 160 : puas 161 – 240 : cukup puas 241 – 320 : tidak puas 321 – 400 : sangat tidak puas

3. Perspektif Proses Bisnis Internal

a. Proses Operasi Pelayanan Digunakan untuk mengukur kualitas pelayanan yang diberikan kepada nasabah. Pengukuran menggunakan rasio Administrative Expense to Total Revenue AETR untuk mengetahui efisiensi dan efektifitas serta ketepatan waktu proses transasksi yang dilakukan bank. Menurut Rangkuti, 2011: 105 AETR dikatakan sangat baik jika 8,5, dikatakan baik jka 8,5-10, dikatakan cukup baik jika berada di 10-12 dan dikatakan tidak baik jika 12. AETR = b. Proses Layanan Purna Jual Pengukuran purna jual diukur melalui data pengaduan nasabah dari tahun 2013-2015. Pengaduan bisa berupa kritik maupun saran terhadap proses pelayanan terhadap bank. Pengaduan yang dimaksud yaitu pengaduan mengenai layanan kredit, tabungan, dan operasional bank Pelayanan costumer service , Pelayanan yang tidak tepat waktu. Layanan purna jual dilakukan untuk mengetahui data pengaduan nasabah, yang diukur melalui jumlah pengaduan terselesaikan dan belum terselesaikan dari tahun 2013-2015. Hasil pengukuran purna jual nantinya menunjukkan tingkat keseriusan bank untuk menyelesaikan pengaduan yang diberikan oleh nasabah. Semakin tinggi persentase penyelesaian pengaduan bank akan meningkatkan kepuasan dan kepercayaan nasabah. Tahaka: 2011 c. Efisiensi Proses Transaksi Proses pengukuran efisiensi proses transaksi dilakukan analisis desktiptif yaitu dengan menjelaskan data perbedaan waktu pelayanan transaksi dari tahun 2013-2015. Proses efisiensi transaksi dapat dilihat dari seberapa besar tingkat efisiensi sistem operasional SOP yang telah ditetapkan oleh bank. Tingkat efisiensi transaksi dilihat dari jumlah nasabah yang dapat dilayani waktu 1 jam untuk proses tabungan dan kredit. Semakin banyak jumlah nasabah yang dapat dilayani dalam kebutuhan tabungan dan kredit maka akan semakin meningkatkan kepuasan nasabah terhadap pelayanan yang diberikan oleh karyawan. Hilton, 2011: 427 d. Efisiensi Proses Peminjaman Pengukuran efisiensi proses peminjaman dilakukan melalui analisis deskriptif yaitu dengan menjelaskan data waktu pengajuan pinjaman sampai dengan pencairan pinjaman dari tahun 2013-2015 yang telah ditetapkan oleh bank. Semakin cepat proses pencairan pinjaman maka akan semakin baik tingkat efisiensi proses peminjaman dan tingkat kepuasan nasabah akan semakin tinggi. Hilton, 2011: 427

4. Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan