44 jaran guru berpedoman pada skenario pembelajaran
RPP yang sudah disusun, guru lebih perhatian pada peserta didik dengan melaksanakan komunikasi dua
arah. Dalam pelaksanaan pembelajaran guru memper- gunakan alat peraga dan media pembelajaran berupa
LCD, laptop dan presentasi power point. Ada semangat yang tinggi untuk melaksanakan pembelajaran dengan
sebaik-baiknya.
4.2 Pembahasan
4.2.1 Supervisi Kunjungan Kelas di SMP Negeri 1 Bandungan
Kegiatan supervisi kunjungan kelas di SMP Negeri 1 Bandungan tertuang dalam program tahunan
sekolah. Program ini disosialisasikan oleh kepala sekolah dalam rapat kerja di awal semester dan
ditindaklanjuti dengan informasi lengkap berupa surat edaran yang ditempel di papan pengumuman di ruang
guru. Surat edaran berisi jadwal supervisi kunjungan kelas bagi seluruh guru di SMP Negeri 1 Bandungan.
Program supervisi kunjungan kelas ini bertujuan untuk meningkatkan mutu pembelajaran. Hal ini
sesuai dengan pendapat Sahertian 2000: 29 yang mengatakan bahwa tujuan supervisi adalah untuk
meningkatkan kualitas mengajar guru di kelas yang dampaknya dapat meningkatkan kualitas belajar
siswa.
45 Berdasarkan pernyataan peserta FGD diperoleh
data bahwa pelaksanaan supervisi kunjungan kelas diawali dengan sosialisasi program oleh kepala sekolah
melalui rapat dewan guru. Hasil rapat ditindaklanjuti dengan surat edaran yang berisi jadwal kegiatan
supervisi kunjungan kelas, dan surat edaran ditempel di papan pengumuman ruang guru. Hasil ini sesuai
dengan observasi dan studi dokumen yang menemu- kan notulen rapat dewan guru tentang sosialisasi
program supervisi kunjungan kelas. Bahkan pengawas sekolah yang diwawancarai juga mengkonfirmasi
bahwa ada program supervisi kunjungan kelas di SMP Negeri 1 Bandungan.
Pelaksanaan supervisi kunjungan kelas kadang- kadang mengalami kendala tidak dapat dilaksanakan
sesuai jadwal, karena kesibukan kepala sekolah. Hal ini dapat dilihat dari dokumen laporan pelaksanaan
supervisi kunjungan kelas yang menunjukkan ada perbedaan tanggal antara jadwal supervisi kunjungan
kelas dan pelaksanaannya. Ketika hal ini dikonfirmasi kepada peserta FGD mereka mengatakan bahwa
memang betul kadang-kadang kepala sekolah tidak dapat melaksanakan supervisi kunjungan kelas kare-
na ada kesibukan atau rapat dinas di tingkat kabu- paten. Namun begitu kegiatan supervisi kunjungan
kelas tetap dilaksanakan pada waktu lain yang dise- pakati oleh guru dan kepala sekolah.
Sejalan dengan temuan dokumen dan hasil FGD, pengawas sekolah juga mengatakan bahwa
46 pelaksanaan supervisi pasti menemui kendala karena
kesibukan kepala sekolah. Maka solusinya adalah supervisi kunjungan kelas dilaksanakan pada hari lain
sesuai kesepakatan antara guru dan kepala sekolah. Berkaitan dengan frekuensi pelaksanaan super-
visi kunjungan kelas dalam satu semester menurut hasil observasi dan studi dokumen ditemukan bahwa
rata-rata dua kali dalam satu semester guru disuper- visi. Hal ini sesuai dengan hasil diskusi peserta FGD
yang mengatakan bahwa rata-rata mereka disupervisi sebanyak dua kali dalam satu semesternya. Sejalan
dengan hasil observasi studi dokumen dan FGD, pengawas sekolah mengatakan bahwa pelaksanaan
supervisi kunjungan kelas sebaiknya dua kali dalam satu semester.
Berdasarkan pembahasan di atas dapat disim- pulkan bahwa pelaksanaan supervisi kunjungan kelas
di SMP Negeri 1 Bandungan adalah sebagai berikut: 1 Penyusunan program supervisi kunjungan kelas
dalam program tahunan sekolah; 2 Sosialisasi program supervisi kunjungan kelas dalam rapat dewan
guru; 3 Pembuatan surat edaran jadwal supervisi kunjungan kelas; 4 Pengumuman surat edaran
dengan cara ditempel di papan pengumuman ruang guru
’ 5 Pelaksanaan supervisi kunjungan kelas. Mengisi instrumen supervisi kunjungan kelas; 6 Pe-
nyusunan laporan.
47
4.2.2 Dampak Supervisi Kunjungan Kelas terha- dap Kinerja Guru IPA dalam Perencanaan