35 Dalam satu semester dilaksanakn dua kali
supervisi untuk masing-masing guru sesuai jadwal yang telah ditetapkan. Ketika kepala sekolah memiliki
kesibukan yang tidak bisa ditinggalkan maka akan dibuat kesepakatan pelaksanaan supervisi kunjungan
kelas pada waktu yang lain.
4.1.3 Dampak Supervisi Kunjungan Kelas terhadap Kinerja Guru IPA dalam Perencanaan Pem-
belajaran
Dalam melaksanakan tugasnya guru IPA wajib memiliki perangkat administrasi pembelajaran yang
terdiri dari, program tahunan, program semester, silabus, dan RPP. Semua perangkat administrasi pem-
belajaran tersebut disusun guru sebelum melaksana- kan kegiatan pembelajaran di kelas. Guru IPA yang
memiliki administrasi pembelajaran yang lengkap menjadi tanda bahwa guru yang bersangkutan memi-
liki persiapan mengajar yang baik. Dari wawancara dengan beberapa guru diperoleh informasi bahwa
supervisi kunjungan kelas memiliki pengaruh pada kinerja guru dalam menyusun perangkat pembelajar-
an. Guru yang tidak disupervisi cenderung mengabai- kan administrasi pembelajaran. Kalau ada yang mem-
buat biasanya kurang lengkap, format tidak sesuai dengan ketentuan yang berlaku, tidak tepat waktu
pengumpulan administrasinya.
36 Hal yang berbeda terjadi pada guru yang disu-
pervisi. Administrasi perangkat pembelajaran lengkap, format dibuat sesuai ketentuan, tepat waktu dalam
mengumpulkan administrasinya. Berikut ini pernyata- an dari guru IPA kelas VII terkait perangkat adminis-
trasi guru.
“Kalau saya tidak disupervisi kunjungan kelas oleh kepala sekolah dalam menyusun administrasi
pembelajaran saya mengakui tidak tertib. Perang- kat yang saya buat tidak lengkap, format tidak
sesuai ketentuan dan tidak tepat waktu dalam
mengumpulkan perangkat tersebut.”
Senada dengan pernyataan di atas, guru IPA kelas VIII, menyampaikan pendapatnya pada saat
tidak mendapat jadwal supervisi kunjungan kelas.
“Saya mengakui administrasi yang saya susun pada saat tidak disupervisi tidak baik, adminis-
trasi pembelajaran saya buat asal jadi dan asal mengumpulkan untuk menggugurkan kewajiban.”
Pernyataan dari guru IPA kelas IX mengenai penyusunan administrasi perangkat pembelajaran
memperkuat informasi di atas.
“Saya tidak membuat perangkat pembelajaran secara lengkap, paling-paling saya hanya membu-
at RPP sebagai pedoman pada saat pembelajaran di kelas. Administrasi yang lain saya buat kalau
ada tagihan perangkat administrasi pembelajaran
oleh bagian kurikulum.”
Dari informasi di atas maka disimpulkan bahwa kinerja guru IPA pada saat tidak supervisi kurang
baik, dalam menyusun administrasi perangkat pem-
37 belajaran sebagai bagian dari perencanaan pembela-
jaran tidak lengkap, tidak sesuai ketentuan dan tidak tepat waktu. Menanggapi hal itu pengawas sekolah
Kabupaten Semarang menyampaikan:
“Guru yang tidak disupervisi cenderung malas dalam menyusun perangkat pembelajaran. Dari
pengalaman saya mengunjungi beberapa sekolah ditemukan permasalahan yang sama. Guru yang
tidak disupervisi mengabaikan administrasi pem- belajaran. Oleh karena itu kepala sekolah jangan
sampai membiarkan guru tidak disupervisi, kalau hal ini terjadi maka sama saja kepala sekolah
membiarkan guru bekerja tanpa rencana.”
Menindaklanjuti apa yang menjadi pernyataan pengawas SMP Kabupaten Semarang, maka di SMP
Negeri 1 Bandungan dilaksanakan supervisi kunjung- an kelas agar mutu guru dalam mengajar dan mutu
guru dalam menyusun rencana pembelajaran tetap terjaga dengan baik. Terkait hal itu, pembantu kepala
sekolah bidang kurikulum menyatakan.
“Saya melihat guru IPA yang disupervisi melaku- kan persiapan dengan baik. Kesibukan guru IPA
yang disupervisi nampak sekali dalam menyusun administrasi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran,
guru berusaha sebaik mungkin dalam membuat program tahunan, program semester, silabus dan
RPP, administrasinya lebih lengkap dan dibuat sesuai ketentuan. Hal ini sangat berbeda ketika
guru IPA tidak disupervisi kunjungan kelas, admi- nistrasi RPP dibuat asal jadi dan tidak lengkap.
”
Mendukung pendapat di atas, guru mata pela- jaran Pendidikan Jasmani kelas IX menyatakan:
38
“Guru IPA yang disupervisi mempersiapkan admi- nistrasi Prota, Promes, Silabus dan RPP dengan
baik, bahkan dalam menyusun perencanaan pem- belajaran yang terkait dengan media pembelajaran
nampak kesibukan yang bersangkutan. Guru sibuk membuat presentasi power point pembela-
jaran tentang materi yang akan diajarkan.
”
Pernyataan dari guru Matematika kelas VII me- ngenai kinerja perencanaan pembelajaran guru IPA
yang disupervisi memperkuat informasi di atas.
“Saya melihat guru IPA yang disupervisi melak- sanakan diskusi kecil dengan rekan sesama guru
IPA tentang metode yang cocok dalam menyam- paikan kompetensi dasar yang akan diajarkan. Hal
ini tidak terlihat ketika yang bersangkutan tidak mendapat jadwal supervisi.
”
Memperdalam informasi di atas, guru IPA kelas VII dalam FGD menyatakan dampak supervisi kun-
jungan kelas terhadap kinerja perencanaan pembela- jaran.
“Pengaruh yang nyata adalah bahwa saya merasa tertantang untuk menyajikan Prota, promes, sila-
bus dan RPP sebaik-baiknya. Malu rasanya disu- pervisi kepala sekolah memiliki rencana pembela-
jaran yang tidak berkualitas.”
Memperkuat informasi di atas, guru IPA kelas VIII memberikan pernyataan tentang dampak supervisi
kunjungan kelas terhadap kinerja perencanaan pem- belajaran.
“Saya berusaha sebaik mungkin agar Prota, Promes. Silabus dan RPP saya dalam perencanaan
pembelajaran sesuai dengan ketentuan yang ber- laku. RPP saya lengkapi dengan metode dan media
39
pembelajaran, hal mana pada saat tidak disuper- visi saya abaikan itu semua.”
Informasi menarik disampaikan guru IPA kelas IX mengenai dampak supervisi kunjungan kelas terha-
dap kinerja perencanaan pembelajaran.
“Biasanya saya tidak pernah merevisi RPP yang sudah disusun. Karena akan disupervisi kunjung-
an kelas oleh kepala sekolah maka saya beberapa kali membaca RPP yang telah disusun dan mere-
visi hal-hal yang tidak sesuai atau yang kurang lengkap. Seperti melengkapai instrument penilaian
yang biasanya saya kosongi, tidak diisi dengan kelengkapan instrument. Dengan adanya supervisi
kunjungan kelas maka instrumen penilaian saya lengkapi dengan butir soal, kunci jawaban dan
pedoman penskoran.
”
Dari hasil wawancara dan FGD mengenai dampak supervisi kunjungan kelas terhadap kinerja
guru IPA dalam perencanaan pembelajaran, rata-rata guru menjawab bahwa supervisi kunjungan kelas
mempengaruhi kinerja guru dalam perencanaan pem- belajaran. Guru menyusun perencanaan pembelajaran
dalam bentuk dokumen Prota, Promes, silabus dan RPP. Perangkat pembelajaran disusun sebaik-baiknya,
sesuai ketentuan yang berlaku agar guru tidak malu ketika dokumen administrasi pembelajaran RPP di-
periksa oleh kepala sekolah. Beberapa ketentuan di dalam RPP yang biasanya ketika tidak disupervisi
tidak diisi oleh guru maka pada saat disupervisi semua ketentuan di dalam RPP ditulis lengkap dengan
isian.
40 Sebagai contoh sering dalam menyusun RPP
pada bagian instrumen penilaian perencanaan pem- belajaran guru mengabaikan rumusan butir soal.
Rumusan butir soal, kunci jawaban dan pedoman penskoran ditulis terlampir, tetapi dilihat di bagian
lampiran tidak tersedia. Jadi dengan supervisi kun- jungan kelas kinerja guru IPA dalam menyusun doku-
men perencanaan pembelajaran yang diwujudkan dalam RPP menjadi lebih baik dan lebih lengkap.
Lebih lanjut ditemukan bahwa guru IPA yang disupervisi kunjungan kelas mempersiapkan diri
dalam penampilan pembelajaran di kelas. Guru yang terbiasa mengajar tanpa media pembelajaran memper-
siapkan diri membuat media pembelajaran dalam bentuk presentasi power point. Bahkan untuk materi
pelajaran yang dirasa sulit mereka berdiskusi dengan teman guru IPA lainnya untuk menentukan metode
pembelajaran yang tepat. Diskusi dilakukan dalam kelompok kecil musyawarah guru mata pelajaran IPA
SMP Negeri 1 Bandungan.
4.1.4 Dampak Supervisi Kunjungan Kelas terhadap Kinerja Guru IPA dalam Pelaksanaan Pem-