40 Sebagai contoh sering dalam menyusun RPP
pada bagian instrumen penilaian perencanaan pem- belajaran guru mengabaikan rumusan butir soal.
Rumusan butir soal, kunci jawaban dan pedoman penskoran ditulis terlampir, tetapi dilihat di bagian
lampiran tidak tersedia. Jadi dengan supervisi kun- jungan kelas kinerja guru IPA dalam menyusun doku-
men perencanaan pembelajaran yang diwujudkan dalam RPP menjadi lebih baik dan lebih lengkap.
Lebih lanjut ditemukan bahwa guru IPA yang disupervisi kunjungan kelas mempersiapkan diri
dalam penampilan pembelajaran di kelas. Guru yang terbiasa mengajar tanpa media pembelajaran memper-
siapkan diri membuat media pembelajaran dalam bentuk presentasi power point. Bahkan untuk materi
pelajaran yang dirasa sulit mereka berdiskusi dengan teman guru IPA lainnya untuk menentukan metode
pembelajaran yang tepat. Diskusi dilakukan dalam kelompok kecil musyawarah guru mata pelajaran IPA
SMP Negeri 1 Bandungan.
4.1.4 Dampak Supervisi Kunjungan Kelas terhadap Kinerja Guru IPA dalam Pelaksanaan Pem-
belajaran
Informasi yang tersaji pada bagian ini diperoleh melalui wawancara dan FGD. Untuk mengetahui
kinerja guru IPA dalam pelaksanaan pembelajaran di kelas, peneliti mewancarai beberapa siswa untuk
41 mendapat informasi kinerja guru IPA pada saat disu-
pervisi. Sedangkan dari guru IPA peneliti menggali informasi melalui kegiatan Focus Group Discussion
FGD. Supervisi kunjungan kelas salah satu tujuannya
adalah memperbaiki mutu mengajar guru. Dengan supervisi diharapkan mutu guru dalam mengajar
terlihat lebih baik. Dari mengajar dengan metode ceramah menjadi metode mengajar bervariasi, dari
mengajar tanpa media menjadi mengajar mengguna- kan media, dari mengajar yang tidak runtut menjadi
mengajar runtut, dari mengajar tanpa tujuan menjadi mengajar bertujuan, dari mengajar tanpa berkomuni-
kasi dengan siswa menjadi mengajar yang komunikatif dan interaktif dengan siswa. Hal ini sesuai dengan
pernyataan siswa kelas IX A mengenai pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan guru di kelas.
“Menurut saya bapakibu guru terlihat lebih siap dalam melaksanakan pembelajaran. Biasanya
bapakibu guru setelah salam langsung duduk, kini tetap berdiri dan mengawali pembelajaran
dengan meyampaikan refleksi materi pelajaran yang kemarin, menyampaiakan tujuan pembela-
jaran hari ini dan materi pokok yang akan dibahas
.”
Pengakuan yang hampir sama dinyatakan siswa kelas VIII B mengenai dampak supervisi kunjungan
kelas pada pelaksanaan pembelajaran guru IPA.
“Saya melihat penampilan bapakibu guru sungguh berbeda dari biasanya, dalam pembela-
jaran beliau biasanya hanya ceramah, hari ini
42
beliau membawa laptop dan LCD. Selain ceramah belaiau menayangkan materi pembelajaran dalam
bentuk presentasi power point, wah ada gambar warna-warni yang menarik. Saya senang kalau ada
supervisi oleh bapak kepala sekolah di kelas kami. Cara mengajar Bapakibu guru jadi tidak mem-
bosankan.
”
Pernyataan lain disampaikan siswa kelas VII C mengenai dampak supervisi kunjungan kelas pada
pelaksanaan pembelajaran guru IPA di SMP Negeri 1 Bandungan.
“Saya senang ada supervisi kunjungan kelas, ada bapak kepala sekolah yang sedang menunggui
guru yang sedang mengajar. Kalau ada bapak kepala sekolah guru jadi lebih perhatian kepada
kami. Ada komunikasi dua arah antara guru dengan siswa. Saya jadi sering dimintai pendapat
oleh bapakibu guru, padahal kalau tidak ada bapak kepala sekolah biasanya bapakibu guru
IPA hanya ceramah saja. Tidak ada Tanya jawab. Saya harap bapak kepala sekolah lebih sering
mengadakan supervisi kunjungan kelas.”
Dari wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa rata-rata siswa melihat ada perubahan penam-
pilan kinerja guru. Guru berubah dari mengajar sambil duduk menjadi berdiri, mengajar dengan meto-
de ceramah saja menjadi ceramah bervariasi menggu- nakan media pembelajaran tayangan presentasi power
point, mengajar guru yang searah menjadi dua arah, ada interaksi antara guru dan siswa dalam bentuk
tanya jawab. Menurut siswa ini perubahan cukup positif dan mereka berharap kepala sekolah lebih
sering mengadakan supervisi kunjungan kelas.
43 Informasi selanjutnya tentang kinerja guru IPA
dalam pelaksanaan pembelajaran diperoleh dari teknik Focus Group Discussion. Berikut ini adalah pernyataan
guru IPA kelas VII mengenai dampak supervisi kun- jungan kelas terhadap kinerja guru IPA dalam pelak-
sanaan pembelajaran.
“Saya merasa senang dengan adanya supervisi kunjungan kelas, saya menjadi lebih disiplin
dalam mengajar, kehadiran di kelas tidak ter- lambat, skenario pembelajaran yang saya susun
di RPP betul betul saya laksanakan.”
Dampak positif lainnya disampaikan oleh guru IPA kelas VIII yang menyatakan:
“Pengaruh yang nyata adalah saya menjadi perha- tian terhadap peserta didik. Komunikasi dua arah
saya utamakan untuk mengetahui kesulitan belajar peserta didik terhadap materi yang saya
ajarkan hari ini.”
Sementara itu memperkuat informasi di atas, guru kelas IX menyampaikan dampak positif dari
supervisi kunjungan kelas pada kinerja pelaksanaan pembelajaran.
“Pada saat disupervisi, pembelajaran di kelas saya buat sebaik mungkin, saya membawa alat peraga
dan media pembelajaran berupa LCD, laptop dan presentasi power point sesuai materi pelajaran
pada saat disup
ervisi.”
Dari hasil FGD diperoleh data bahwa guru merasa senang dengan adanya supervisi kunjungan
kelas. Kedisiplinan guru untuk hadir tepat waktu di kelas menjadi lebih baik, dalam pelaksanaan pembela-
44 jaran guru berpedoman pada skenario pembelajaran
RPP yang sudah disusun, guru lebih perhatian pada peserta didik dengan melaksanakan komunikasi dua
arah. Dalam pelaksanaan pembelajaran guru memper- gunakan alat peraga dan media pembelajaran berupa
LCD, laptop dan presentasi power point. Ada semangat yang tinggi untuk melaksanakan pembelajaran dengan
sebaik-baiknya.
4.2 Pembahasan