Latar Belakang EKSISTENSI TARI LAWET DI KABUPATEN KEBUMEN.
penerus. Salah satu budaya yang harus kita jaga yaitu seni tari. Seni tari bisa dinikmati oleh semua kalangan. Hal ini dikarenakan seni tari itu
menarik dan unik. Tidak semua orang bisa bergerak dengan indah jika tidak memiliki keterampilan gerak. Banyak orang tua yang menginginkan
anaknya bisa menari. Kegiatan ini memiliki banyak hal positif, misalnya anak bisa mengerti budaya Indonesia. Selain itu menari dapat mengurangi
rasa penat bagi anak-anak, bisa menghilangkan bosan jika lelah dengan kegiatan sekolah. Tidak salah jika orang tua mengirim anaknya untuk ikut
sanggar atau masuk les tari. Itu semua demi keseimbangan otak kanan dan otak kiri si anak.
Dalam hal ini seni tari dapat dijabarkan bahwa seni itu indah, kreatif dan unik, sedangkan tari adalah alat ekspresi seorang seniman
kepada penonton atau penikmat dalam bentuk gerak. Dapat disimpulkan bahwa seni tari adalah ekspresi jiwa manusia yang dituangkan dalam
bentuk gerak yang indah dan ritmis. Setiap daerah di Indonesia memiliki tarian yang khas, salah
satunya di Kebumen. Kebumen merupakan Kabupaten di Jawa Tengah bagian barat daya yang masuk dalam komunitas Barlingcakeb Banyumas,
Banjarnegara, Purbalingga, Cilacap, Kebumen. Di Kebumen terdapat beberapa kesenian yakni Cepetan Karanganyar, Tari Lawet, dan Ebeg.
Tari Lawet adalah sebuah tarian tunggal yang menggambarkan sosok burung Lawet. Burung Lawet ini sudah menjadi ikon dari
Kabupaten Kebumen. Banyak orang bertanya-tanya mengapa Burung
Lawet dijadikan ikon Kabupaten Kebumen. Ini disebabkan burung lawet menghasilkan sarang yang menjadi pusaka Kebumen. Sarang ini sangat
bermanfaat buat kehidupan manusia, yaitu dapat menyembuhkan penyakit keras seperti yang tertulis dalam sejarah Kerajaan Kartasura. Daras
2013:121 menyebutkan bahwa Burung Lawet ini menggambarkan suatu sumber penghasilan daerah dan merupakan pencerminan dari ketekunan
dan kegesitan yang penuh dinamika dari rakyat Kebumen dalam usahanya membangun daerahnya. Tari Lawet merupakan refleksi budaya dari ciri
khas Kebumen yang terkenal dengan sarang burung lawetnya. Burung Lawet yang memiliki karakter lincah dan gesit ini menjadi sumber
inspirasi bagi pencipta dalam membuat tarian ini. Dengan berjalannya waktu, pada masa pemerintahan Bupati Amir
Sudibyo, Tari Lawet termasuk dalam kurikulum wajib muatan lokal Sekolah Dasar. Namun, peraturan tersebut dihapus dan imbasnya yaitu
banyak anak yang tidak lagi mengenal tarian ini, hanya mengetahui sebatas nama Daras, 2013:126. Keberadaan Tari Lawet hanya diketahui
oleh sebagian masyarakat. Tari Lawet memiliki daya pikat dan layak untuk dikembangkan. Namun semua itu membutuhkan dukungan penuh dari
pihak pemerintah. Tanpa adanya dukungan dari pemerintah, pelestarian tersebut tidak akan maksimal. Mungkin dengan mengetahui keberadaan
Tari Lawet, kita bisa melestarikan Tari Lawet ini sehingga bisa menjadi upaya pelestarian budaya sekaligus menumbuhkan kembali seni Tari
Lawet Kebumen.