Tari Lawet Deskripsi Teori
Tari Lawet merupakan tarian asal Kabupaten Kebumen yang menggambarkan gerak-gerik seekor burung lawet. Tari Lawet merupakan
refleksi budaya dari ciri khas Kabupaten Kebumen yang terkenal dengan sarang burung lawetnya.
Burung Lawet merupakan burung kebanggaan Kebumen yang dapat menghasilkan sarang burung lawet yang harganya sangat mahal.
Maka dari itu disebut dengan Pusaka Kebumen. Selain dijadikan sebagai tarian, burung lawet dijadikan logo dalam gambar lambang Kebumen. Hal
ini menggambarkan suatu sumber penghasilan daerah dan merupakan pencerminan dari ketekunan dan kegesitan yang penuh dinamika dari
rakyat daerah Kabupaten Kebumen dalam usahanya untuk membangun daerahnya Darras, 2013:121.
Gerakan tari lawet adalah lincah dan ceria, sesuai dengan karakter burung lawet yang gesit dan trengginas. Tari Lawet ini pertama kali
dipentaskan di Bumi Perkemahan Widoro Payung pada tanggal 31 Agustus 1989. Setelah pementasan di Bumi Perkemahan tersebut, Tari
Lawet mengalami perkembangan yaitu tarian ini mulai dipentaskan di even-even besar seperti :
1. Perayaan HUT RI ke-46
2. Pada tahun 1991 dalam acara Pembukaan Porseni SD Kabupaten
Kebumen yang ditarikan massal 300 orang penari 3.
Pada tahun 1993 dalam acara Pembukaan MTQ Pelajar tingkat Jawa Tengah di alun-alun Kebumen
4. Pada tahun 1993 Penutupan Porseni SD tingkat Jawa Tengah
5. Pada tahun 1994 acara Peresmian Stadion Candradimuka
6. Pada tahun 1994 acara Pembukaan Porseni SD tingkat pembantu
Gubernur untuk Kedu 7.
Tahun 1995 festival Ngunduh Sarang Burung Lawet di TMII 8.
Tahun 1996 juara 1 dalam Lomba Karya Tari Anak di STSI Surakarta Tarian tersebut mengalami kejayaan pada masa pemerintahan
bupati Amir Sudibyo dengan dimasukannya Tari Lawet dalam kurikulum wajib muatan lokal Sekolah Dasar. Namun, pada tahun 2005 peraturan
tersebut dihapus dan akibatnya tidak ada lagi upaya pelestarian tari lawet hingga saat ini. Imbasnya adalah banyak anak-anak yang tidak lagi
mengenal tarian ini, hanya mengetahui sebatas nama. Melestarikan Tari Lawet, bisa menjadi salah satu langkah
pelestarian budaya, sekaligus harapan agar tumbuhnya kembali seni tari lawet Kebumen