21
proses pembelajaran sampai diadakannya tahap evaluasi untuk siswa berupa ulangan harian.
Secara rinci kegiatan PPL dapat dianalisis sebagai berikut:
a. Metode dan Media Pembelajaran
Metode yang digunakan selama kegiatan praktik mengajar adalah penyampaian materi dengan menggunakan metode ceramah, diskusi, study
literature, demonstrasi dengan variasi, tanya jawab, penugasan, latihan kuis dan penilaian.
Metode ceramah dalam pembelajaran ini sering dilakukan, siswa aktif mencatat dan memperhatikan penjelasan dari praktikan baik yang ditulis di
papan tulis maupun menggunakan tayangan LCD. Beberapa siswa aktif bertanya tentang materi yang belum jelas. Tetapi terkadang metode ini kurang
maksimal dikarenakan terkadang keadaan kelas kurang kondusif sehingga tidak didengarkan oleh siswa, atau beberapa kondisi siswa yang kurang
semangat pada jam pelajaran terakhir. Sedangkan untuk meminimalkan kurang semangatnya siswa dalam mengikuti pembelajaran, dalam metode
ceramah divariasikan dengan metode tanya jawab agar siswa lebih aktif untuk menyampaikan jawabannya, selain itu siswa juga diberi kesempatan untuk
maju kedepan mengerjakan soal latihan yang selanjutnya dibahas bersama. Dalam proses pembelajaran inilah siswa dipacu kemampuannya untuk
menganalisis sudah benarkah jawaban dari temannya. Sehingga banyak yang menyampaikan pendapat, dan menjadikan suasana pembelajaran lebih
bersemangat. Metode demonstrasi membuat siswa dapat lebih jelas dengan
konsep yang ada, seperti penggunaan molymood dalam pembelajaran, siswa akan mengetahui bagaimana sebenarnya struktur senyawa hidrokarbon.
Selanjutnya siswa mendemonstrasikan kedepan kelas untuk membuat rumus struktur senyawa lain. Metode study literatur memberikan kesempatan kepada
siswa untuk aktif mencari sendiri tentang permasalahan yang ada saat proses pembelajarn, dengan menggunakan buku panduan siswa, maupun mencari di
internet. Namum guru tetap harus membimbing siswa saat proses pembelajaran, karena sebagian konsep yang ada siswa belum bisa
memahaminya secara penuh. Metode yang cukup baik diterapkan adalah metode diskusi karena siswa lebih aktif dalam menuangkan gagasannya dan
terjadi proses interaksi anatar teman sehingga menumbuhkan rasa saling kerjasama dan menghargai pendapat orang lain. Namum memang perlu
22
pemantauan khusus dari praktikan agar siswa tidak ramai dan semua bisa ikut berdiskusi, adapun kendalanya yaitu beberapa siswa yang hanya terima jadi
tidak mau menyumbangkan pemikirannya dalam proses diskusi. Salah satu solusinya yaitu dengan memberikan tugas diskusi yang memungkinkan
semua siswa mendapatkan pekerjaan untuk memecahkan setiap permasalahan yang diberika.
Model pembelajaran yang dilakukan diantaranya adalah cooperative learning atau pembelajaran kooperatif, merupakan suatu pembelajaran
kelompok dengan gagasan untuk saling memotivasi antara anggotanya serta saling membantu agar tercapainya suatu tujuan pembelajaran yang maksimal.
Diharapkan dengan pembelajaran ini terciptanya suasana belajar yang terbuka dalam dimensi kesejawatan, karena pada saat itu akan terjadi proses belajar
kolaboratif dalam hubungan pribadi yang saling membutuhkan. Siswa juga belajar dalam kelompok kecil, sehingga akan tumbuh dan berkembang pola
belajar tutor sebaya peer group dan belajar secara bekerjasama cooperative. Selanjutnya dengan model pembelajaran direct instruction atau
model pembelajaran langsung yaitu sebuah model pembelajaran yang bersifat teacher centered berpusat pada guru. Saat melaksanakan model
pembelajaran ini, guru harus mendemonstrasikan pengetahuan dan keterampilan yang akan dilatihkan kepada siswa, selangkah demi selangkah.
Guru sebagai pusat perhatian memiliki peran yang sangat dominan. Karena itu, pada direct instruction, guru harus bisa menjadi model yang menarik bagi
siswa, dan diharapkan siswa akan ikut aktif dalam pembelajaran. Sedangkan media yang digunakan dalam proses pengajaran yaitu media yang telah
tersedia di sekolah seperti LCD, Power Point, dan Gambar.
b. Evaluasi Pembelajaran