Observasi Metode Pengumpulan Data

52 Pada tabel 4. disajikan kisi – kisi format observasi yang terdiri dari dua sub varibel antara lain mengenai penyajian materi dan metode Make A Match. Pada sub variabel penyajian materi terdiri dari 2 indikator antara lain : a Mengamati perhatian siswa saat guru menerangkan b Mengamati keaktifan siswa saat pembelajaran. Dari indikator tersebut terdiri dari 5 aspek yang diamati yang terdapat pada lembar observasi aktivitas siswa pada lampiran I. Pada sub variabel metode Make A Match terdiri dari 4 indikator antara lain : a Siswa mengikuti kegiatan pembelajaran dengan memasangkan kartu pertanyaan dan jawaban b Mengamati keaktifan siswa dalam pembelajaran dengan metode Make A Match c Mengamati kerjasama antar setiap anggota kelompok dalam memasangkan kartu pertanyaan dan jawaban d Mempresentasikan hasil Make A Match kelompok. Dari indikator tersebut terdiri dari 5 aspek yang diamati yang terdapat pada lembar observasi aktivitas siswa pada lampiran I. 53 Tabel 5. Kisi – Kisi Tes Pemahaman Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan Soal Jumlah Soal Ket Menggunakan Metode Dasar Memasak Teknik dan syarat teknik pengolahan makanan Indonesia dan continental by moist heat 1. Tujuan memasak 2. Metode memasak 3. Boiling 4. Simmering 5. Poaching 6. Stewing 7. Braising 8. Steaming 9. Blanching Soal latihan pilihan ganda : 1 2 3, 4, 5 6, 7 8, 9, 10 11, 12 13,14 15, 16, 17 18 18 Siklus I Teknik dan syarat teknik pengolahan makanan Indonesia dan continental by dry heat dan fat cooking 1. Moist heat cooking 2. Dry heat cooking dan fat cooking 3. Roasting 4. Baking 5. Grilling 6. Deep frying 7. Shallow frying Soal latihan pilihan ganda : 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12 13 14, 15, 16 17, 18 19, 20, 21 22, 23, 24 25, 26, 27, 28 28 Siklus II Pada tabel 5. Disajikan tabel kisi – kisi tes pemahaman mengenai pokok bahasan Menggunakan metode dasar memasak yang terdiri dari 2 Sub pokok bahasan yaitu Teknik dan syarat teknik pengolahan makanan Indonesia dan continental by moist heat dan Teknik dan syarat teknik pengolahan makanan Indonesia dan continental by dry heat dan fat cooking. Sub pokok bahasan mengenai teknik dan syarat teknik pengolahan makanan Indonesia dan continental by moist heat disampaikan pada siklus II dengan jumlah soal 18. Sub pokok bahasan mengenai teknik dan syarat teknik pengolahan makanan Indonesia 54 dan continental by dry heat dan fat cooking disampaikan pada siklus II dengan jumlah soal 28.

G. Uji Kualitas Instrumen

Uji kualitas instrumen dilakukan sebelum penelitian tindakan kelas dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui butir – butir tes tersebut sudah baik atau belum untuk digunakan pada saat penelitian. Uji kualitas instrumen dilakukan dengan 4 cara, antara lain : 1. Validitas Menurut Sugiyono 2009:352 Validitas adalah derajat dimana sebuah tes mengukur kecakupan substansi isi yang akan diukur. Validitas merupakan suatu ukuran yang menunjukkan tingkat – tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapat data yang valid. Untuk menguji validitas instrument tes pada penelitian tindakan kelas ini menggunakan pengujian validitas konstruk construct validity dan validitas isi content validity. Secara teknis pengujian validitas konstruk dan validitas isi dibantu dengan menggunakan kisi – kisi intrumen. Dalam kisi – kisi tersebut terdapat variabel yang diteliti, indikator sebagai tolak ukur dan nomor butir pertanyaan atau pertanyaan yang telah dijabarkan dari indikator Sugiyono, 2009:353 a. Validitas Isi Content Validity Validitas instrument dilakukan dengan cara meminta pertimbangan dari para ahli Expert Judgment untuk diperiksa dan dievaluasi secara 55 sistematik sehingga diperoleh butir instrumen yang tepat Reynolds, C.R., Rivingston, R.B. Willson, V., 2010:127. Instrumen yang diperiksa berupa tes pemahaman dan kartu – kartu untuk metode pembelajaran Make A Match. Instrument divalidasi oleh Dosen Pendidikan Teknik Boga Universitas Negeri Yogyakarta dan Guru mata pelajaran Melakukan Persiapan Pengolahan MPP di SMKN 1 Kalasan. Berdasarkan hasil konsultasi validitas instrument yang dilakukan, tes pemahaman perlu diadakan perbaikan. Pada instrumen siklus I dan II harus diperhatikan urutan pilihan jawaban. Jawaban diurutkan sesuai panjang pendek kalimatnya atau besar kecil angka. Selain itu, tata tulis juga harus diperhatikan seperti opsi jawaban harus ditulis dengan huruf besar. Kartu untuk metode pembelajaran 5 kartu diperbaiki untuk penulisan kalimatnya. b. Validitas Konstruk Construct Validity Soal yang telah dikonsultasikan pada expert judgement selanjutnya dilakukan uji coba dan analisis. Uji coba instrumen dilakukan kepada 28 siswa di kelas XII Jasa Boga. Setelah data diperoleh kemudian dianalisis. Hasil penelitian dapat dikatakan valid bila terdapat kesamaan antara data yang terkumpul dengan yang sesungguhnya terjadi pada obyek yang diteliti. Untuk mengetahui butir soal tersebut valid atau tidak menggunakan rumus korelasi point biserial. Hasil perhitungan dengan

Dokumen yang terkait

Pengaruh model pembelajaran kooperatif metode make A match terhadap pemahaman konsep matematika siswa

4 18 201

Penerapan Metode Pembelajaran make a Match Card dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Mata pelajaran Fiqh di MTs. Nasyatulkhair Depok

0 6 150

Efektivitas pembelajaran kooperatif model make a match dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS: penelitian tindakan kelas di SMP Islam Al-Syukro Ciputat

0 21 119

Peningkatan Hasil Belajar IPS Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A Match Siswa Kelas IV SDN Pisangan 03

0 10 174

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR DALAM MATA PELAJARAN IPA MELALUI METODE MAKE A MATCH PADA SISWA KELAS VI Peningkatan Motivasi Belajar Dalam Mata Pelajaran IPA Melalui Metode MAke A Match Pada Siswa Kelas VI Semester 1 SD Myhammadiyah Blora Tahun 2015/2016.

0 3 15

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI METODE PEMBELAJARAN MAKE A-MATCH PADA SISWA KELAS IV Peningkatan Hasil Belajar IPS Melalui Metode Pembelajaran Make a- Match Siswa Kelas IV SD Negeri 01 Papahan Tahun Pelajaran 2011/2012.

0 0 14

EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN EXAMPLE NON EXAMPLE DALAM UPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS PENYAJIAN PADA MATA PELAJARAN BOGA DASAR KELAS X JASA BOGA SMK NEGERI 1 KALASAN.

0 2 183

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN MAKE A MATCH PADA MATERI PENGOLAHAN BUAH DAN SAYURAN UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN PADA MATA PELAJARAN PRAKARYA ASPEK PENGOLAHAN KELAS VII C DI SMP NEGERI 4 KALASAN.

3 8 182

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X MATA PELAJARAN MELAKUKAN PERSIAPAN PENGOLAHAN DI SMK NEGERI 6 YOGYAKARTA.

0 0 191

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MAKE A MATCH DALAM PEMAHAMAN KONSEP MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS X DI SMA

0 0 11