68 dengan seefisien mungkin demi tercapainya visi dan misis pendidikan yang
diinginkan. 8. Guru
Tugas guru adalah mengelola proses kegiatan belajar mengajar KBM, sehingga pelaksanaan kegiatan tersebut dapat berjalan dengan lancar.
B. Hasil Penelitian Tindakan
1. Pelaksanaan Tindakan Kelas Siklus I Tindakan siklus I dilaksanakan pada hari Sabtu, 12 Januari 2013 pukul
07.00 – 09.05 WIB dengan materi Moist Heat Cooking. Pada siklus I ini
peneliti sebagai guru yang melakukan tindakan dalam kegiatan pembelajaran di kelas, guru mata pelajaran Melakukan Persiapan Pengolahan MPP
bertindak sebagai monitoring dan teman sejawat sebagai observer terhadap aktivitas siswa dan guru praktikan di kelas. Penerapan metode Make A Match
diberikan kepada 25 siswa kelas X Jasa Boga. Pada penelitian tindakan kelas dalam setiap siklusnya terdiri dari atas
empat tahapan tindakan yaitu perencanaan, tindakan, observasi dan relfeksi. Adapun hasil penelitian siklus I sebagai berikut :
a. Perencanaan Siklus I Sebelum
tindakan dilaksanakan,
terlebih dahulu
peneliti melakukan perencanaan tindakan. Tahapan persiapan dilakukan dengan
konsultasi guru mata pelajaran Melakukan Persiapan Pengolahan mengenai kegiatan yang akan dilaksanakan selama penelitian. Tahap
selanjutnya peneliti menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran RPP
69 dengan menggunakan metode Make A Match. RPP disusun sebagai acuan
dalam pelaksanaan selama pembelajaran di kelas. Siklus I diselesaikan dengan satu kali tatap muka.
Selanjutnya peneliti menyiapkan materi yang akan disampaikan selama siklus I berupa handout. Materi yang akan disajikan pada siklus I
adalah teknik olah moist heat cooking. Tahap selanjutnya peneliti menyiapkan satu set kartu moist heat cooking yang berisi pertanyaan dan
jawaban untuk penerapan metode Make A Match yang berjumlah 40 kartu yaitu 20 kartu pertanyaan berwarna biru dan 20 kartu jawaban berwarna
pink beserta 1 lembar kunci jawaban, instrumen tes berupa soal pilihan ganda pre test dan post test sejumlah 18 butir soal, dan lembar observasi
untuk mengamati proses pelaksanaan tindakan. b. Pelaksanaan dan Observasi Siklus I
Pertemuan sikus I dilaksanakan pada hari Sabtu, 12 Januari 2013. Pada pertemuan ini guru membuka pelajaran dengan mengucap salam
dilanjutkan dengan mengecek daftar hadir siswa. Kemudian dilanjutkan dengan menerangkan tujuan pembelajaran yang akan diajarkan yaitu
mengenai teknik olah moist heat cooking. Sebelum melakukan apersepsi dan menjelaskan materi yang akan diajarkan, guru terlebih dahulu
memberikan soal pre test I untuk mengetahui kemampuan awal siswa. Kemudian guru memberikan apersepsi yaitu menghubungkan materi
dengan kegiatan sehari – hari dengan tujuan untuk membuka memori
pengetahuan siswa. Beberapa siswa merespon pertanyaan guru.
70 Selanjutnya guru membagi handout dan mulai menjelaskan materi
tentang teknik olah moist heat cooking. Selama penyajian materi, guru memberikan kesempatan siswa untuk bertanya tentang materi yang belum
jelas. Selain itu, guru sesekali memberikan pertanyaan pada siswa, bagi siswa yang menjawab mendapatkan nilai.
Guru mengarahkan siswa untuk membagi siswa menjadi lima kelompok secara heterogen dengan nama kelompok I, II, III, IV, dan V.
Setiap kelompok memiliki satu wasit yang bertugas untuk mengatur jalannya permainan, mengoreksi hasil pasangan kartu soal dan jawaban
dan memberi skor pada setiap kelompok masing – masing. Tahap
selanjutnya guru menjelaskan kepada siswa mengenai penerapan metode pembelajaran Make A Match dan menjelaskan prosedur pelaksanaan
metode pembelajaran Make A Match. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya apabila ada hal
– hal yang belum dimengerti. Setelah semua siswa paham dan mengerti tentang model pembelajaran
yang akan diterapkan, guru membagikan kartu Moist Heat Cooking yang terdiri dari 20 kartu berwarna biru yang berisi pertanyaan, 20 kartu
berwarna pink yang berisi jawaban dan kunci jawaban. Selanjutnya mempersilahkan seluruh kelompok untuk memulai permainan.
Pada pelaksanaan siklus I, sebagai langkah awal wasit membagikan kartu kepada anggota kelompok. Kartu berwarna biru untuk pertanyaan
dan pink untuk jawaban. Setiap anggota kelompok bekerja sama menemukan pasangan dengan cara berdiskusi tanpa ada batas waktu.
71 Siswa tidak dibatasi waktu dengan tujuan agar siswa dapat beradaptasi
dengan penerapan metode pembelajaran Make A Match. Wasit membawa lembar kunci jawaban dan mengamati hasil penyocokkan kartu anggota
kelompoknya. Setelah kesempatan pertama selesai, wasit mengoreksi hasil pasangan kartu pertanyaan dan jawaban pada setiap kelompok masing-
masing, jika terdapat kesalahan wasit memberi satu kesempatan lagi. Wasit memberi skor pada hasil penyocokkan kartu dan diserahkan kepada
guru. Setiap siswa wajib menulis hasil penyocokkan kartu yang benar yang sudah dikoreksi oleh wasit.
Dalam pelaksanaan pembelajaran dengan metode Make A Match, peneliti dibantu observer mengamati jalannya proses pembelajaran
tersebut. Peneliti akan membantu apabila ada kelompok yang mengalami kesulitan.
Setelah penyocokkan kartu selesai, guru memberikan kesempatan kepada kelompok untuk mempresentasikan hasil penyocokkan kartu. pada
sikus I ada tiga kelompok yang berani maju untuk mempresentasikan hasil penyocokkan kartu dari kelompok mereka. Guru akan menambahkan
jawaban – jawaban kelompok yang kurang tepat pada saat presentasi
berlangsung. Guru memberikan hadiah atau reward kepada kelompok yang memiliki skor tertinggi dan mempresentasikan hasil penyocokkan
kartu. Pada pelaksanaan siklus I, peringkat pertama diraih kelompok II, peringkat kedua diraih kelompok V dan peringkat ketiga diraih oleh
kelompok IV. Guru melakukan evaluasi mengenai hasil kerja siswa
72 dengan menggunakan metode Make A Match. Guru memberikan
kesempatan kepada siswa yang belum jelas untuk bertanya mengenai materi yang telah dijelaskan.
Pada akhir pembelajaran, guru mengarahkan siswa untuk mengerjakan soal post test siklus I sebagai tolak ukur pemahaman siswa
terhadap materi. Post test siklusi I diadakan untuk mengetahui peningkatan pemahaman siswa setelah adanya penerapan metode pembelajaran Make A
Match. Post test siklus I terdiri dari 18 butir soal pilihan ganda. Soal post test sama dengan soal pre test.
Pelaksanaan pembelajaran siklus I dilaksanakan cukup baik, seluruh siswa memasuki kelas dengan tertib dan siap mengikuti pelajaran.
Pada penyampaian materi kurang efektif karena masih ada siswa yang tidak memperhatikan penjelasan guru. Terdapat siswa yang masih
berbicara dengan teman lain. Guru harus memberikan umpan kepada siswa agar siswa dapat menjawab pertanyaan yang diberikan kepada siswa. Akan
tetapi pada saat penerapan metode pembelajaran Make A Match siswa mulai konsentrasi terhadap kartu
– kartu yang diberikan oleh guru. c. Hasil Tindakan Siklus I
1 Aktivitas Siswa Pelaksanaan metode pembelajaran Make A Match pada
penelitian siklus I ini memberikan perbedaan dengan pembelajaran sebelumnya. Pelaksanaan pembelajaran dengan metode pembelajaran
Make A Match pada siklus I dapat dikatakan cukup baik. Siswa mau