Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Belajar

c. Mengakhiri proses-proses pembelajaran dengan menjelaskan atau memberitahu materi pokok yang akan dibahas pada pelajaran berikutnya. 54

5. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Belajar

Usaha dan keberhasilan dalam proses belajar atau pembelajaran secara umum dipengaruhi oleh beberapa faktor yang akan dijabarkan sebagai berikut: 1. Faktor internal faktor dari siswa, yakni keadaan jasmani dan rohani siswa. a. Faktor fisiologis Secara umum, kondisi fisiologis, seperti kesehatan yang prima, tidak dalam keadaan lelah dan capek, tidak dalam keadaan cacat jasmani dan sebagainya akan membantu dalam proses dan hasil belajar. 55 b. Faktor psikologis Setiap manusia atau anak didik pada dasarnya memiliki kondisi psikologis yang berbeda-beda. Sekurang-kurangnya ada tujuh faktor yang tergolong kedalam faktor psikologis yang mempengaruhi belajar. 1 Intelegensi Intelegensi adalah kecakapan yang terdiri dari tiga jenis yaitu kecakapan untuk menghadapi dan menyesuaikan kedalam situasi 54 Abdul Majid, Perencanaan Pembelajaran Mengembangkan Standar Kompetensi Guru, Bandung: PT. Rosda Karya, 2007, hlm. 104 55 Indah Komsiyah, Belajar dan Pembelajaran …, hlm. 72 yang baru dengan cepat dan efektif, mengetahuimenggunakan konsep-konsep yang abstrak secara efektif, mengetahui relasi dan mempelajarinya dengan cepat. Intelegensi besar pengaruhnya terhadap kemajuan belajar. Dalam situasi yang sama, siswa yang mempunyai tingkat intelegensi yang tinggi akan lebih berhasil daripada yang mempunyai tingkat intelegensi yang rendah. 2 Perhatian Perhatian adalah keaktifan jiwa yang dipertinggi, jiwa semata-mata tertuju kepada suatu objek ataupun sekumpulan objek. 3 Minat Minat adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan. 4 Bakat Bakat bisa diartikan sebagai kemampuan untuk belajar. Jika bahan pelajaran yang dipelajari siswa sesuai dengan bakatnya, maka hasil belajarnya akan lebih baik karena ia senang mempelajarinya. 5 Motif Motif bisa diartikan sebagai daya upaya yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Dalam proses belajar harus diperhatikan motif apa yang ada pada siswa sehingga ia akan mau belajar dengan baik. 6 Kematangan Kematangan adalah suatu tingkatfase dalam pertumbuhan seseorang, dimana alat-alat tubuhnya sudah siap untuk melaksanakan kecakapan baru. 7 Kesiapan Kesiapan atau readiness adalah kesediaan untuk memberi respon atau bereaksi. Kesediaan itu timbul dari dalam diri seseorang dan juga berhubungan dengan kematangan, karena kematangan berarti kesiapan untuk melaksanakan kecakapan. 56 2. Faktor eksternal faktor dari luar siswa, yakni kondisi di sekitar siswa. Proses belajar didorong oleh motivasi intrinsik siswa. Disamping itu proses belajar juga akan terjadi, atau menjadi bertambah kuat, bila didorong oleh lingkungan siswa. Dengan kata lain aktivitas belajar dapat meningkat bila program pembelajaran disusun dengan baik. Dimyati menjabarkan faktor- faktor eksternal belajar sebagai berikut: 1 Guru Sebagai Pembina Siswa Belajar Guru adalah pengajar yang mendidik. Ia tidak hanya mengajar bidang studi yang sesuai dengan keahliannya, tetapi juga menjadi pendidik generasi muda bangsanya. Sebagai pendidik, ia memusatkan kepribadian pada kepribadian siswa, khususnya berkenaan dengan kebangkitan belajar. Kebangkitan belajar tersebut merupakan wujud 56 Slameto, Belajar Dan Faktor- Faktor yang Mempengaruhinya…, hal. 55-59 emansipasi diri siswa. Sebagai guru yang berperan sebagai pengajar, ia bertugas mengelola kegiatan belajar siswa di sekolah. 2 Prasarana dan Sarana Pembelajaran Prasarana pembelajaran meliputi gedung sekolah, ruang belajar, lapangan olahraga, ruang ibadah, ruang kesenian, dan peralatan olahraga. Sarana pembelajaran meliputi buku pelajaran, buku bacaan, alat dan fasilitas laboratorium sekolah. Dan berbagai media pengajaran lain. Lengkapnya Prasarana dan sarana pembelajaran merupakan penunjang kondisi pembelajaran yang baik. 3 Kebijakan Penilaian Proses belajar mencapai puncaknya pada hasil belajar siswa atau unjuk kerja siswa. Sebagai suatu hasil maka dengan unjuk kerja tersebut, proses belajar berhenti untuk sementara. Dan terjadilah penilaian. Dengan penilaian yang dimaksud adalah penentuan sampai sesuatu dipandang berharga, bermutu dan bernilai. Ukuran tentang hal itu berharga, bermutu, atau bernilai datang dari orang lain. Dalam penilaian hasil belajar, maka penentu keberhasilan belajar tersebut adalah guru. 4 Lingkungan Sosial Siswa di Sekolah Siswa-siswa di sekolah membentuk suatu lingkungan pergaulan, yang dikenal sebagai lingkungan sosial siswa. Dalam lingkungan sosial tersebut ditemukan adanya kedudukan dan peranan tertentu. Masing- masing dari siswa tersebut memiliki kedudukan dan peranan yang diakui oleh sesama. 5 Kurikulum Sekolah Program pembelajaran di sekolah mendasarkan diri pada suatu kurikulum. Kurikulum yang diberlakukan di sekolah adalah kurikulum nasional yang disahkan oleh pemerintah, atau kurikulum yang disahkan oleh suatu yayasan pendidikan. Kurikulum sekolah tersebut berisi tujuan pendidikan, isi pendidikan, kegiatan belajar mengajar, dan evaluasi. Berdasarkan kurikulum tersebut guru menyusun desain instruksional untuk membelajarkan siswa. Hal itu berarti bahwa program pembelajaran di sekolah sesuai dengan sistem pendidikan nasional. 57

B. Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Student Team Achievement