13 Alwisol  2009:  292  menyatakan  strategi  modeling  bukan  sekedar
menirukan  atau  mengulangi  sesuatu  hal  yang  dilakukan  model  orang lain,  tetapi  modeling  melibatkan  penambahan  dan  atau  mengurangi
tingkah  laku  yang  teramati,  menganalisis    berbagai  pengamatan  sekaligus dan  melibatkan  proses  kognitif.  Menurut  Corey  2005:  221  dalam
percontohan  individu  mengamati  seorang  model  orang  lain  kemudian diperkuat  untuk  mencontoh  tingkah  laku  model  orang  lain.
Berdasarkan pendapat
ahli yang
telah dikemukakan
dapat disimpulakan  strategi  modeling  adalah  suatu  strategi  yang  menggunakan
proses  perubahan  pikiran  dan  tingkah  laku  melalui  pengamatan  terhadap model  orang  lain  sebagai  rangsangan-rangsangan  untuk  pikiran  dan
tingkah  laku  baru  yang  terbentuk  atau  tercipta  karena  peniruan  terhadap model  orang  lain.  Strategi  modeling  akan  membantu  siswa  dalam
meningkatkan  komunikasi  interpersonal  sehingga    kesalahpahaman  dalam berbicara  yang  berdampak  buruk  pada  hubungan  sosialnya  akan  menurun
atau  menghilang  secara  perlahan  apabila  strategi  ini  diterapkan  dengan baik  dan berulang-ulang.
2. Tujuan  dan  Manfaat Strategi Modeling
Tujuan  dan  manfaat  penggunaan  strategi  modeling    disesuaikan dengan  kebutuhan  ataupun  permasalahan  yang  dihadapi,  di  antaranya
yaitu:
a.  Memperoleh  perilaku  baru  melalui  model  hidup  maupun  model simbolis.
14 b.  Menampilkan  perilaku  yang  sudah  diperoleh  dengan  cara yang  tepat.
c.  Mengurangi  rasa takut  dan cemas. d.  Memperoleh  keterampilan  sosial.
e.  Mengubah  perilaku  verbal  dan mengobati  kecanduan  narkoba. Strategi  modeling  ini  relevan  untuk  diterapkan  pada  seseorang  yang
mengalami  gangguan-gangguan  reaksi  emosinal  atau  pengendalian  diri, kekurangterampilan,
kecakapan-kecakapan sosial,
keterampilan wawancara  pekerjaan,  ketegasan,  dan  juga  mengatasi  berbagai  kecemasan
dan  rasa  takut  seperti  fobia,  kecemasan  dengan  serangan-serangan  panik, dan  obsesif  kompulsif.Menurut  Willis  2004:  78  tujuan  dari  modeling
yaitu  menghilangkan  perilaku  tertentu  dan  kemudian  membentuk  perilaku baru.
Pendapat  lain  dikemukakan  oleh  Lutifa  Fauzan  2009:  6  bahwa tujuan  strategi  modeling  adalah  untuk  memperoleh  tingkah  laku  sosial
yang  lebih  adaftif  agar  seseorang  dapat  belajar  sendiri  menunjukan perbuatan  yang  dikehendaki  tanpa  harus  belajar  lewat  trial  atau  error  dan
membantu  seseorang  untuk  merespon  hal-hal  baru.  Strategi  modeling dapatmelaksanakan  respon-respon  yang  semula  terhamabat  atau  terhalang
dan mengurangi  respon-respon  yang  tidak  layak. Menyimak  pendapat  ahli  tersebut  dapat  disimpulkan  bahwa  tujuan
dan  manfaat  dari  penggunaan  strategi  modeling  terhadap  siswa  yang  masih sulit  untuk  berkomunikasi  dengan  teman  secara  baik  dan  merasa  sulit
bergaul  dengan  teman  lain  adalah  untuk  meningkatkan  komunikasi
15 interpersonal  siswa  dengan  menghilangkan  perilaku  yang  disebutkan
sebelumnya  dengan  perilaku  baru  yang  lebih  adaptif.  Jadi,  penggunaan strategi  modelingini  nantinya  akan  membuat  siswa  yang  pada  awalnya
mengalami  kesulitan  dalam  berkomunikasi  dengan  teman  sebayanya perlahan  akan  meningkat  komunikasinya  sehingga  siswa  dapat  menjalin
hubungan  sosial  dengan  baik.
3. Macam-macam  Strategi Modeling