49 c. Intelegensi
Semakin cerdas seorang individu, maka semakin cepat pula individu tersebut menguasai keterampilan berkomunikasi.
d. Hubungan Keluarga Hubungan keluarga yang dekat dan hangat akan lebih mempercepat
keterampilan komunikasi pada anak daripada hubungan keluarga yang tidak akrab.
Berdasarkan uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa komunikasi interpersonal dipengaruhi beberapa faktor yaitu latar belakang
budaya, ikatan suatu kelompok atau grup, intelegensi, hubungan keluarga, sikap percaya, sikap suportif, dan sikap terbuka.
5. Aspek-aspek Dalam Komunikasi Interpersonal
De Vito dalam Suranto Aw 2011: 82 memandang bahwa kualitas komunikasi interpersonal yang efektif ditentukan oleh aspekaspek sebagai
berikut:
a. Openness keterbukaan Komunikasi interpersonal akan efektif apabila terdapat keinginan
untuk membuka diri, bersikap dan berkata jujur terhadap lawan bicara kita, keinginan untuk menghargai bahwa perasaan dan
pemikiran yang disampaikan selama proses komunikasi berlangsung adalah milik kita sendiri owning of feels andthought. Dalam situasi
seperti ini
maka diantara pelaku komunikasi akan tercipta
50 keterbukaan perasaan dan pemikiran, serta masing-masing pihak
bertanggung jawab atas apa yang disampaikannya. b. Empathy empati
Empati adalah merasakan apa yang orang lain rasakan tanpa kehilangan identitas diri. Melalui sikap empathy kita bisa memahami
baik secara emosi maupun secara intelektual mengenai apa yang pernah dialami oleh orang lain. Empathy harus diekspresikan secara
tepat agar lawan bicara kita mengetahui bahwa kita berempathy padanya, sehingga hal tersebut bisa meningkatkan efektivitas
komunikasi. c. Supportiveness Sikap mendukung
Komunikasi interpersonal akan efektif apabila tercipta suasana yang mendukung.
Nuansa dukungan akan tercipta apabila proses
komunikasi bersifat deskriptif dan tidak evaluative, serta lebih fleksibel dan tidak kaku. Dalam proses penyampaian pesan
gunakanlah kata-kata atau kalimat yang deskriptif dan tidak memberikan penilaian, kemudian tunjukkan bahwa masing-masing
pelaku komunikasi bersedia mendengarkan pendapat lawan bicara dan bahkan mengubah pendapat kalau memang diperlukan.
d. Positiveness Sikap Positif Komunikasi interpersonal yang efektif para pelaku komunikasi harus
menunjukkan sikap yang positif dan menghargai keberadaan orang lain sebagai seseorang yang penting stroking
51 e. Equality kesetaraan
Komunikasi interpersonal yang efektif para pelaku komunikasi harus menunjukkan sikap penerimaan dan persetujuan terhadap orang lain
yang menjadi lawan bicara. Harus disadari bahwa semua orang bernilai dan memiliki sesuatu yang penting yang bisa diberikan pada
orang lain. Kesetaraan dalam komunikasi interpersonal harus ditunjukkan dalam proses pergantian peran sebagai pembicara dan
pendengar.
D. Kerangka Berpikir