15 interpersonal siswa dengan menghilangkan perilaku yang disebutkan
sebelumnya dengan perilaku baru yang lebih adaptif. Jadi, penggunaan strategi modelingini nantinya akan membuat siswa yang pada awalnya
mengalami kesulitan dalam berkomunikasi dengan teman sebayanya perlahan akan meningkat komunikasinya sehingga siswa dapat menjalin
hubungan sosial dengan baik.
3. Macam-macam Strategi Modeling
Macam-macam modeling penokohan menurut Corey dalam
Gantina Komalasari, 2011: 179 yaitu:
a. Model yang nyata live model, contohnya konselor yang dijadikan sebagai model oleh konselinya, atau guru, anggota keluarga atau
tokoh lainnya yang dikagumi. b. Model simbolis symbolic model, adalah tokoh yang dilihat melalui
film, video atau media lain. c. Model ganda multiple model yang terjadi dalam kelompok.
Seseorang anggota dalam suatu kelompok mengubah sikap dan mempelajari sesuatu sikap baru, setelah mengamati bagaimana
anggota lain dalam kelompoknya bersikap. Pendapat lain dikemukakan oleh Willis 2004: 78 yang membagi
macam-macam strategi modeling menjadi dua yaitu; pertama, social modeling yaitu teknik yang membentuk perilaku baru melalui model sosial
dengan cara imitasi observasi. Kedua, self modeling yaitu teknik yang bertujuan menghilangkan perilaku tertentu, dimana konselor menjadi
16 model, dan konseli berjanji akan mengikuti. Ketiga, live models model
dari kehidupan nyata yaitu digunakan untuk mengambarkan perilaku- perilaku tertentu khususnya situasi-situasi interpersonal yang kompleks
dalam bentuk percakapan sosial, interaksi dengan memecahkan masalah. Bandura dalam Alwisol, 2009: 292 menyatakan bahwa macam-
macam strategi modeling ada empat yaitu: a. Modeling tingkah laku
Melalui teknik modeling ini orang dapat memperoleh tingkah laku baru.Ini dimungkinkan karena adanya kemampuan kognitif.Stimulasi
tingkah laku model ditranformasi menjadi gambaran mental dan symbol verbal yang dapat diingat dikemudian hari. Keterampilan
kognitif simbolik ini membuat orang mentransformasi apa yang didapat menjadi tingkah laku baru.
b. Modeling mengubah menjadi tingkah laku baru Dua macam dampak modeling terhadap tingkah laku lama.Pertama,
tingkah laku model yang diterima secara sosial memperkuat respon yang sudah dimiliki.Kedua, tingkah laku model yang tidak diterima
secara sosial dapat memperkuat atau memperlemah tingkah laku yang tidak diterima itu. Apbila diberi suatu hadiah maka orang akan
cenderung meniru tingkah laku itu, apabila dihukum maka respon tingkah laku akan melemah.
17 c. Modeling simbolik
Modeling yang berbentuk simbolik biasanya didapat dari model film atau televisi yang menyajikan contoh tingkah laku yang dapat
mempengaruhi pengamatnya. d. Modeling kondisioning
Modeling ini
banyak dipakai
untuk mempelajari
respon emosional.Pengamat mengobservasi model tingkah laku emosional
yang mendapat penguatan. Muncul respon emosional yang sama di dalam diri pengamat, dan respon itu ditujukan ke obyek yang ada
didekatnya saat individu mengamati model itu, atau yang dianggap mempunyai
hubungan dengan
obyek yang
menjadi sasaran
emosional model yang diamati. Berdasarkan uraian dari beberapa pendapat ahli mengenai macam-
macam strategi modeling, maka dapat disimpulakan bahwa dalam penelitian ini strategi modeling yang digunakan adalah model simbolis.Hal
ini dikarenakan di dalam penelitian ini peneliti menggunakan media seperti penggunaan film dan video sebagai model. Berikut ini unsur-unsur
yang harus diperhatikan dalam mengembangkan strategi
modeling simbolis:
a. Karakteristik konseli pengguna model Dalam mengembangkan strategi modeling simbolis, hal pertama
yang harus dipertimbangkan adalah karakteristik konseli atau orang- orang yang akan menggunakan model.
18 b. Perilaku tujuan yang akan dimodelkan
Setelah memahami karakteristik konseli, hal kedua yang harus dipertimbangkan dan ditetapkan konselor adalah perilaku yang akan
dimodelkan. c. Media
Media merupakan sarana yang dapat digunakan umtuk menampilkan suatu model.Media ini dapat berupa media tulis seperti buku dan
komik, serta media audio video. Pemilihan media ini bergantung pada tempat, dengan siapa dan bagaimana model itu akan digunakan.
Berdasarkan uraian dari unsur-unsur strategi modeling simbolis tersebut peneliti dapat menyimpulkan bahwa jenis strategi modeling yang
akan digunakan peneliti dalam penelitian ini sangat sesuai dengan apa yang terjadi di lapangan yaitu mulai dari karakteristik siswa yang memiliki
komunikasi interpersonal rendah dan ketersedian media yang dimiliki peneliti maupun yang terdapat di sekolah.
4. Tahapan dan Langkah Pelaksanaan Strategi Modeling