30
2. Faktor yang Mempengaruhi Anak Menjadi Narapidana
Secara garis besar faktor-faktor yang dapat menimbulkan tindak kriminalitas yang dilakukan anak di lembaga pemasyarakatan terdapat dua
faktor yaitu faktor internal dalam diri anak dan faktor eksternal faktor yang berasal dari luar diri anak.
Menurut Abdulsyani 2001: 44, faktor internal yang dapat menimbulkan tindak kriminalitas yang dilakukan anak di lembaga
pemasyarakatan lebih bersifat khusus yaitu lebih menitikberatkan pada kondisi psikologis anak didik LAPAS, dimana kondisi psikologis anak
tersebut dalam keadaan sakit dan tertekan. Ada beberapa sifat khusus yang dapat menimbulkan kejahatan antara lain:
a. Keadaan Sakit Jiwa
Anak yang
sedang mengalami
sakit jiwa
mempunyai kecenderungan untuk bersikap anti sosial. Sakit jiwa bisa disebabkan
oleh adanya konflik mental yang berlebihan atau dimungkinakan anak didik LAPAS tersebut pernah melakukan perbuatan yang dirasakan
sebagai dosa besarberat, dimana anak yang yang sakit jiwa mempunyai kecenderungan untuk melakukan penyimpangan.
b. Daya Emosional
Daya emosional erat kaitannya dengan masalah sosial bila tidak tumbuh dalam keadaan seimbang tidak menutup kemungkinan bahwa
anak melakukan penyimpangan dengan tindak kriminal.
31
c. Rendahnya Mentalitas
Rendahnya mentalitas disebabkan oleh adanya kemampuan seseorang untuk melakukan adaptasi dengan lingkungan sosialnya.
d. Anomi
Masa anomi ditandai dengan ditinggalkannya keadaan yang lama dan mulai menginjak dengan keadaan baru. Sebagai ukuran orang akan
mengalami anomi kebingungan ketika anak berhadapan dengan suatu kejadian atau perubahan yang belum pernah dialaminya atau anak
berhadapan dengan situasi yang baru ketika anak harus menyesuaikan diri dengan cara-cara yang baru pula.
Selanjutnya Abdulsyani 2001: 46 mengemukakan mengenai faktor-faktor yang berasal dari luar diri individu eksternal yang
menyebabkan anak melakukan kejahatan krimininalitas diantaranya: a.
Faktor Ekonomi Faktor ekonomi merupakan salah satu penyebab terjadinya
perbuatan tindak kriminalitas, karena kebutuhan ekonomi merupakan kebutuhan pokok. Apabila seseorang merasa tidak terpenuhinya
kebutuhan pokok tersebut, maka maka berusaha mencari jaan seoptimal mungkin bahkan tidak menutup kemungkinan akan
melakukan segala macam cara untuk meraihnya termasuk tindakan kriminalitas seperti mencuri dan merampok.
32
b. Faktor agama
Norma-norma yang terkandung dalam agama menganjurkan kebenaran dan kebaikan. Agama merupakan salah satu sosial kontrol
namun sebaliknya apabila agama hanya dijadikan sebagai formalitas ritual saja dan tidak larut memberikan warna terhadap seluruh aktivitas
manusia, maka agama tersebut tidak memiliki apa-apa atau akan hilang kebermaknaannya.
c. Pengaruh negatif dari dunia informasi baik melalui media elektronik
maupun media cetak. Pengaruh negatif ini akan mempengaruhi baik secara langsung
maupun tidak langsung terhadap seluruh tatanan kehidupan narapidana anak bahkan sebagian narapidana anak yang melakukan pelanggaran
kriminalitas setelah menontonmelihat tayangan-tayangan atau
membaca bacaan yang bersifat porno dan informasi lainnya yang tidak layak ditonton oleh anak.
Berdasarkan uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa faktor yang dapat menimbulkan tindak kriminalitas yang dilakukan anak di
lembaga pemasyarakatan terdapat dua faktor yaitu faktor internal yang terdiri dari keadaan sakit jiwa, daya emosional, rendahnya mentalitas dan
anomi, sedangkan faktor eksternal meliputi faktor ekonomi, faktor agama dan faktor media.
33
3. Hak dan Kewajiban Narapidana Anak