84
Dari hasil wawancara di atas, maka dapat diketahui bahwa DRG memiliki aspirasi akademik, dimana DRG menunjukkan aspirasi realistik
yakni menyadari akan kondisinya saat ini sebagai narapidana anak, dan menunjukkan aspirasi negatif yakni lebih menghindari penilaian yang
buruk dari masyarakat dengan memperbaiki citra diri dari masyarakat. DRG juga melakukan aspirasi jangka pendek dengan membaca buku-buku
pelajaran. Hal ini dilakukannya agar tidak ketinggalan informasipelajaran dibanding teman-temannya yang memiliki hidup normal. Sementara
aspirasi jangka panjang yang diinginkan DRG adalah melanjutkan sekolah. Baginya tidak halangan untuk tetap sekolah meskipun mantan narapidana.
Bahkan orang tuanya juga mendukung dan memotivasi masalah akademiknya.
Berdasarkan uraian di atas dapat diketahui bahwa ketiga subjek dalam penelitian ini memiliki aspirasi akademik meskipun saat ini ketiga
subjek penelitian sedang mengalami cobaan hidup sebagai narapidana tidak menjadikan mereka untuk berputus asa. Ketiga subjek penelitian
memiliki aspirasi akademik yang berbeda-beda yang terdiri dari aspirasi positifnegatif, aspirasi jangka pendekpanjang dan aspirasi realistis atau
tidak realistis.
b. Pemenuhan Hak Pembinaan dan Pendidikan NarapidanaAnak
selama Menjalani Hukuman Penjara di LAPAS Sleman Kelas II B
LAPAS sebagai lembaga pemasyarakat an juga berkew ajiban dalam pembinaan narapidana anak. Hal ini dikarenakan narapidana anak
85 merupakan narapidana yang masih usia sekolah sehingga mempunyai hak
pembinaan dan pendidikan selama menjalani hukuman penjara. Demikan pula dengan ket iga subjek dalam penelit ian juga memiliki hak pembinaan
dan pendidikan selama menjalani hukuman penjara di LAPAS Sleman Kelas II B.
Berdasarkan dokument asi LAPAS Sleman Kelas II B, program pembinaan dan pendidikan yang diselenggarakan berupa kepribadian dan
kemandirian. Pembinaan dan pendidikan berupa kepribadian beragam jenisnya sepert i kegiat an int elekt ual, kerohanian, kesehat an dan
rekreat if, sedangkan berupa kemandirian sepert i kegiat an pert ukangan kayu, menjahit , sablon, handy craft kerajinan t angan, pert anian, barber
shop pot ong rambut .
M enurut WLD 17 Tahun, pemenuhan hak pembinaan dan pendidikan di LAPAS sudah cukup baik. Berikut hasil w aw ancara yang
dilakukan dengan WLD pada t anggal 26 Desember 2013.
“
Iya di sini dapat kok mas dan cukup bagus misalnya pembinaan olahraga, bina ment al, kerohanian, ngaji, prakt ik shalat . Disini juga
disediakan buku-buku jadi bisa buat bahan bacaan. Program pembinaan dan pendidikan dilaksanakan hampir rut in set iap hari dan
manfaat nya jadi nggak jenuh mas
”
WLD, Waw ancara pada t anggal 26 Desember 2013.
Hasil wawancara di atas menunjukkan bahwa WLD menyatakan pemenuhan hak pembinaan dan pendidikan di LAPAS Sleman Kelas II B
sudah cukup baik. WLD mendapatkan program pembinaan dan pendidikan
86
seperti pembinaan olahraga, bina mental, kerohanian, ngaji, praktik shalat, yang juga didukung fasilitas seperti buku-buku bacaan yang dapat
digunakan oleh narapidana anak untuk menambah wawasan dan pengetahuan.
Pendapat yang sama juga dikemukakan oleh ARS 14 Tahun mengenai pemenuhan hak pembinaan dan pendidikan di LAPAS yang
mengemukakan sebagai berikut. “ya saya merasa mendapatkan hak pembinaan dan pendidikan seperti
pembinaan olahraga, bina mental atau pembinaan karakter, kerohanian, mengaji, praktik shalat, kebersihan dikasih ketrampilan seperti sablon
dll. Semua itu dilaksanakan rutin setiap hari dan berkelanjutan di lapangan, halaman depan dan masjid. Manfaatnya dapat mengisi
aktivitas dan biar nggak jenuh” ARS, Wawancara pada tanggal 26 Desember 2013.
Dari hasil wawancara tersebut dapat diketahui bahwa ARS merasa
telah mendapatkan hak pembinaan dan pendidikan selama menjalani hukuman di LAPAS Sleman Kelas II B. Pembinaan dan pendidikan yang
diperoleh di LAPAS Sleman Kelas II B meliputi pembinaan olahraga, bina mental atau pembinaan karakter, kerohanian, mengaji, praktik shalat,
kebersihan dan ketrampilan seperti sablon dll. Keterangan dari WLD dan ARS juga didukung oleh pernyataan
yang dikemukakan oleh DRG dalam hasil wawancaranya sebagai berikut: “Ya cukup baik. Disini saya mendapatkan pembinaan bina mental atau
pembinaan karakter, olahraga, kerohanian seperti mengaji dan praktik shalat, kebersihan dan ketrampilan. Program dilakukan secara rutin
dan saya sangat senang karena dapat mengisi aktivitas dan tidak jenuh meskipun di penjara” DRG, Wawancara pada tanggal 26 Desember
2013.
87
Hasil wawancara di atas menunjukkan bahwa DRG telah mendapatkan hak pembinaan dan pendidikan selama menjalani hukuman
penjara berupa pembinaan karakter, olahraga, kerohanian seperti mengaji dan praktik shalat, kebersihan dan ketrampilan.
Berdasarkan uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa ketiga subjek dalam penelitian ini telah mendapatkan hak pembinaan dan
pendidikan selama menjalani hukuman penjara di LAPAS Sleman Kelas II B. Pemenuhan pembinaan dan pendidikan yang diperoleh meliputi:
pembinaan olahraga, bina mentalkarakter, kerohanian seperti mengaji, praktik shalat, yang juga didukung fasilitas seperti buku-buku bacaan yang
dapat digunakan oleh narapidana anak untuk menambah wawasan dan pengetahuan, serta adanya ketrampilan bagi narapidana seperti sablon, dll.
c. Faktor Pendukung dan Penghambat pada Aspirasi Akademik dan