Peran Tokoh Masyarakat Kajian Teori
29
b. Otoriter, yaitu pola atau gaya kepemimpinan yang cara pelaksanaannya
sangat dipengaruhi oleh kewibawaan, otoritas dan kekuasaan. c.
Masa bodoh, ialah pola atau gaya kepemimpinan yang cara melaksanakan hubungan tanpa pengarahan, rencana atau kontrol lebih
lanjut. Secara umum ciri pemimpin yang baik digambarkan dalam
perilaku berwibawa, jujur, dapat dipercaya, bijaksana, mengayomi, berani dan mawas diri, mampu melihat jauh ke depan, berani dan mampu
menghadapi kesulitan, bersikap wajar dan sederhana dalam bertindak, penuh pengabdian kepada tugas, dinamis, kreatif dan pembelajar.
Menurut M. Karyadi Ngadiyono, 2000: 22-23, fungsi yang harus dilaksanakan pemimpin adalah :
a. Fungsi perencanaan
Perencanaan yang dibuat harus dapat menggambarkan proyeksi waktu yang akan datang beserta faktor pendukung dan penghambat serta cara
mengatasinya. b.
Fungsi memandang ke depan Mampu menangkap kemungkinan yang akan terjadi selama proses
mencapai tujuan yang ditetapkan dan hambatan atau gangguan yang mungkin terjadi serta kemajuan masyarakat.
30
c. Fungsi pengembangan loyalitas kesetiaan
Mampu membangun kesetiaan terhadap pemimpin, rasa hormat dan kepercayaan.
d. Fungsi pengawasan kegiatan
Pemimpin memonitor, mengikuti, mencermati dan mecatat temuan yang terjadi selama kegiatan, misalnya faktor pendukung maupun faktor
penghambat kegiatan. Dari hasil monitoring tersebut dirumuskan tindak lanjut yang akan dilakukan agar kegiatan sesuai dengan arah tujuan yang
telah ditetapkan. e.
Fungsi mengambil keputusan Apabila menemui masalah dalam pelaksaan kegiatan, pemimpin harus
mengambil keputusan secapatnya. Pengambilan keputusan dapat dilakukan secara individual, kelompok, tim atau panitia maupun melalui
dewan atau komisi. f.
Fungsi memberi ganjaran anugrah hadiah Pemimpin memberikan anugerah hadiah bagi mereka yang berjasa,
sementara bagi mereka yang melakukan kesalahan diberikan teguaran, peringatan bahkan sanksi sesuai kesalahan yang dilakukan.
Sementara Sondang P. Siagian 2003: 46-73 menyatakan fungsi pemimpin antara lain sebagai berikut:
a. Pemimpin sebagai penentu arah
b. Pemimpin sebagai wakil dan juru bicara organisasi
31
c. Pemimpin sebagai komunikator yang efektif
d. Pemimpin sebagai mediator
e. Pemimpin sebagai integrator
Ngalim Purwanto Ngadiyono, 2000: 27-28, mengemukakan peranan pemimpin diantaranya adalah :
a. Sebagai pelaksana
b. Sebagai planner atau perencana
c. Sebagai ahli
d. Mewakili kelompok hubungan ke luar
e. Penjaga hubungan internal kelompok
f. Pemberi ganjaran yang positif maupun negatif
g. Sebagi wasit dan penengah
h. Berperan sebagai bagian dari kelompok
i. Berperan sebagai simbol kelompok
j. Sebagai surrogate for individual responsibility
k. Sebagai pencetus, pemegang dan pengaman cita-cita organisasi
l. Berperan sebagai seorang ayah father figure
m. Sebagai kambing hitam
Pemimpin dalam masyarakat dua macam, yaitu pemimpin formal dan pemimpin informal. Pemimpin formal terbentuk saat sebuah organisasi
menunjuk seseorang berdasarkan keputusan dan pengangkatan resmi untuk memangku suatu jabatan tertentu dalam struktur organisasi, dengan segala
32
hak dan kewajiban yang berkaitan dengannya untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan.
Kepemimpinan masyarakat merupakan pola hubungan atau relasi sosial yang terbangun dan saling mempengaruhi atas dasar nilai-nilai yang
terbangun cukup lama dan menentukan orientasi atau kepentingan bersama atau kelompok yang ada dalam suatu komunitas. Munculnya pemimpin atau
pemuka dalam masyarakat merupakan suatu proses yang panjang, di mana seorang pemimpin lahir melalui mekanisme sosial yang disepakati oleh
seluruh elemen masyarakat dan umumnya berlangsung secara alamiah. Salah satu fungsi pemimpin adalah memotivasi orang lain dengan
mempengaruhi potensi yang ada pada dirinya, sehingga seseorang mau melakukan apa yang menjadi tugas- tugas dengan penuh tanggungjawab.
Kimbal Young Ngadiyono, 2000: 9, mengartikan kepemimpinan adalah bentuk dominasi yang didasari atas kemampuan pribadi yang
sanggup mendorong atau mengajak orang lain untuk berbuat sesuatu, berdasarkan penerimaan oleh kelompoknya dan memilki keahlian khusus
yang tepat bagi situasi khusus. Kepemimpinan seperti ini dikatakan bersifat khusus, informal dan untuk mencapai tujuan khusus pula.
Tokoh masyarakat informal leader merupakan seseorang yang berpengaruh dan ditokohkan oleh lingkungannya. Penokohan tersebut
karena pengaruh posisi, kedudukan, kemampuan dan kepiawaiannya. Sehingga segala tindakan dan ucapannya akan diikuti oleh masyarakat di
33
sekitarnya. Pemimpin informal adalah pemimpin yang tidak diangkat secara resmi berdasarkan surat keputusan tertentu. Dia memperoleh kekuasaan
wewenang karena pengaruhnya terhadap kelompok. Pemimpin informal memperoleh pengaruh berdasarkan ikatan-ikatan psikologis.
Tidak ada ukuran obyektif tentang bagaimana seorang pemimpin informal dijadikan pemimpin. Dasarnya hanyalah oleh karena dia pernah
benar dalam hal tertentu, maka besar kemungkinan dia akan benar pula dalam hal tersebut pada kesempatan lain. Di samping penentuan
keberhasilan pada masa lalu, pemilihan pemimpin informal juga ditentukan oleh perasaan simpati dan antipati seseorang atau kelompok terhadapnya.
Pemimpin informal atau informal leader dapat ditemui pada setiap komunitas. Kepemimpinan jenis ini informal leader sangat efektif dalam
menjalankan kepemimpinannya, yaitu karena kemampuannya untuk mempengaruhi orang lain untuk bertindak atau melakukan sesuatu sesesuai
dengan keinginan pemimpin tersebut. Kuatnya pengaruh yang dimiliki pemimpin informal berkaitan dengan proses kemunculannya yang
didasarkan atas kemauan dari anggota kelompok atau orang-orang yang dipimpinnya, karena memiliki kelebihan-kelebihan tertentu dan berorientasi
pada kepentingan anggota kelompok. Dengan demikian maka wajar apabila loyalitas anggota kelompok tidak diragukan lagi.
Bimo Walgito 2003: 93 menyatakan bahwa, pemimpin informal adalah pemimpin yang mempunyai batas-batas tertentu dalam
34
kepemimpinanya. Pemimpin informal adalah orang yang memimpin kelompok informal yang statusnya tidak resmi, pada umumnya tidak
didukung oleh peraturan- peraturan yang tertulis seperti pada kelompok formal.
Ngadiyono 2000: 4, pemimpin informal adalah orang yang tidak mendapatkan pengangkatan formal sebagai pemimpin, namun karena
memiliki sejumlah kualitas unggul, dia mencapai kedudukan sebagai orang yang mampu mempengaruhi kondisi psikhis dan perilaku suatu kelompok
atau masyarakat. W.S. Sarwono 2005: 44-46, pemimpin informal dapat dikatakan
sebagai ciri kepribadian yang menyebabkan timbulnya kewibawaan pribadi dari pemimpin dan merupakan bakat sifat karismatik yang khas terdapat
dalam diri pemimpin yang dapat diwujudkan dalam perilaku kepemimpinan. Menurut NS. Sutarno 2008: 112-113, tokoh pemuka masyarakat
yang terdiri atas beberapa unsur seperti pemimpin agama, pengusaha, cendikiawan intelektual, pemikir, yang dituakan, penyandang dana dan
sebagainya. Mereka itu diharapkan bersedia, berkenan dan rela membantu sepenuhnya dalam pembentukan, penyelenggaraan dan pembinaan.
Keterlibatan tokoh pemuka masyarakat merupakan salah satu kekuatan yang subtansial karena dalam upaya mencerdaskan kehidupan
masyarakat menjadi kewajiban dan tanggungjawab pemerintah dan masyarakat. Orang-orang yang mempunyai kedudukan tersendiri dalam
35
masyarakat akan terpanggil, rela dan bangga manakala diposisikan sebagai tokoh yang berperan dalam pembentukan, pembinaan dan pengembangan.
Tokoh adalah sosok atau figur yang menonjol, terdepan dan berkualitas dalam berbagai aspeknya. Oleh karena itu seharusnya dimanfaatkan dengan
efektif dan efisien. Kelompok-kelompok strategis yang ada di masyarakat, yang
selama ini telah berperan berdasarkan pengamatan pada Pendidikan Luar Sekolah adalah tokoh masyarakat, organisasi lembaga kemasyarakatan
yaitu LKMD, PKK, RW, RT, LSM dan lembaga usaha swasta seperti perusahaan Umberto Sihombing, 2000: 175. “Tokoh masyarakat
termasuk tokoh agama, tokoh adat dan pendidik, mereka berperan sebagai pemrakarsa, mediator, motivator, tutor, pengelola, dan bahkan sebagai
penyandang dana serta penyedia fasilitas pendidikan”, Umberto Sihombing, 2000: 175.
Tokoh masyarakat merupakan pemimpin informal dalam masyarakat, meskipun begitu tidak semua tokoh masyarakat merupakan
pemimpin. Kedudukan sebagai tokoh masyarakat tersebut dapat mereka peroleh dari pengakuan masyarakat sekitar akan diri tokoh masyarakat
tersebut. Keterikatan mental dengan daerah tersebut yang sudah terjalin lama, faktor usia dan pengakuan akan kemampuan seseorang juga dapat
mempengaruhi pengakuan dan penerimaan masyarakat terhadap seorang tokoh masyarakat.
36
Berdasarkan penjelasan di atas maka yang di maksud peran tokoh masyarakat di sini adalah peran yang dimiliki oleh orang- orang yang yang
ditokohkan dan memiliki pengaruh cukup besar di sekitar lingkungan masyarakatnya dalam program KF di PKBM Tanjungsari.