Prinsip-Prinsip Pendidikan Keaksaraan Fungsional
24
d Keanekaragaman, hendaknya program KF cukup beragam agar
dapat menampung minat dan kebutuhan warga belajar. e
Ketetapan hubungan belajar, melalui pengalaman, kemampuan, potensi, minat dan kebutuhan belajar warga belajar, hendaknya
memberi pengaruh pada hubungan tutor dan warga belajar serta dibangun hal-hal yang telah diketahui dan mampu dilakukan oleh
warga belajar. f
Berorientasi tindakan, program KF ditujuan untuk memobilisasi warga belajar
melakukan tindakan untuk memperbaiki kehidupannya.
5 Bahan Pembelajaran
Bahan pembelajaran program KF berupa modul yang berbasis kompetensi. Modul memuat tujuan, hasil belajar yang diharapkan,
kegiatan, latihan dan penilaian; yang disajikan secara terintegrasi antara kaidah akademik dan praktek, disesuaikan dengan potensi,
kebutuhan nyata dan pengalaman belajar. Buku-buku persekolahan dan sumber belajar lain seperti bahan dan media cetak, sarana multi
media dan nara sumber dapat pula digunakan sebagai bahan pengayaan.
6 Penilaian
Program KF berpusat pada diri peserta didik, terutama berkaitan dengan minat dan kebutuhan khusus pada diri setiap peserta didik,
25
maka penilaian pembelajaran dalam program KF mencakup penilaian awal, penilaian proses dan penilaian hasil belajar Depdiknas, 2005:
1. Menurut Umberto Sihombing 2001: 43, untuk mengetahui tingkat kemajuan program pembelajaran keaksaraan, dilakukan
penilaian yang terencana dan berkesinambungan, diantaranya : a
Penilaian dilakukan pada saat proses pembelajaran, tujuannya untuk melihat kesesuaian pembelajaran dengan acuan yang
digunakan apabila ditemukan kesalahan dapat segera diperbaiki. b
Penilaian harian pada saat setiap program belajar selesai, ini dilakukan oleh tutor pembimbing untuk melihat tingkat penguasaan
warga belajar. c
Penilaian setiap triwulan untuk melihat tingkat pemahaman peserta dan pada akhir tahun untuk mendapatkan surat tanda serta belajar.