96
Al 80
55 25
Gl 90
55 35
Yd 75
60 20
6. Uji Hipotesis
Peneliti menguji hipotesis penelitian menggunakan statistik nonparametrik yaitu  dengan  tes  Wilcoxon  Match Pair  Test.  Tes  Wilcoxon  dilakukan  dengan
mencari perbedaan antara skor kelompok pretest dengan skor kelompok posttest. Selanjutnya  beda  skor  pretest dan  posttest diberi  ranking,  penentuan  ranking
dimulai dari beda terkecil sampai yang terbesar. Besarnya beda antara postif  dan negatif sangat diperhitungkan.
Tes  Rangking  Bertanda  Wilcoxon  Uji  Wilcoxon,  seperti  yang dikemukakan  sugiyono  2009:  44-45  bahwa  uji  Wilcoxon  digunakan  untuk
menguji  signifikansi  hipotesis  komparatif  dua  sampel  yang  berkorelasi  bila datanya  berbentuk  ordinal  berjenjang.  Sehingga  dalam  penelitian  ini  dilakukan
perbandingan  penguasaan  kosakata  siswa  tunarungu  kelas  Dasar  1  SLB  B Karnnamanohara Yogyakarta sebelum dan sesudah menggunakan Media Scrabble
Word  Bergambar. Adapun  tahap-tahap  yang  digunakan  untuk  menganalisis  data  dan
menguji  hipotesis  dengan  uji  Tes  Rangking  Bertanda  Wilcoxon sebagai berikut:
1 Menentukan taraf signifikansi α  yaitu 0,05
97
2 Menentukan besar dan tanda perbedaan antara pasangan data 3  Menyusun  peringkat  atau  rangking  perbedaan  tanpa  memperhatikan
tanda  perbedaan  mulai  dari  yang  terkecil  sampai  yang  terbesar,  beda  nol diabaikan.
4 Memberikan tanda perbedaan pada peringkat yang telah ditetapkan. 5 Menjumlah peringkat berdasarkan tanda, untuk menetapkan nilai hitung
T digunakan hasil penjumlahan yang terkecil Subjek
Skor Pretest
Skor Post test
Di Rangking
d Rangking Bertanda
Positif Negatif
Pt 60
95 + 35
4,5 4,5
Tt 60
90 +30
3 3
Al 55
80 +25
2 2
Gl 55
90 +35
4,5 4,5
Yd 55
75 +20
1 1
Jumlah 15
T=0 6 Menentukan nilai uji statistika
N = jumlah observasi yang relevan
= Jumlah tanda positif + Jumlah tanda negatif = 15 + 0 = 15
T = jumlah peringkatrangking
= 0
98
7 Memutuskan Kriteria penerimaan dan penolakan hipotesis no Ho adalah
a. Ho ditolak dan H 1 diterima apabila Th ≤ T1
b. Ho diterima dan H1 ditolak Th  T1 T
hitung
dari  n  =  5  dengan  taraf  signifikansi  0,05  satu  arah  setelah dikonsultasikan  pada  tabel  9,  T
tabel
mempunyai  kemungkinan  sama  atau  lebih kecil dari T
hitung
yaitu 0 p ≤0,05, maka Ho ditolak. Jadi dapat disimpulkan bahwa
penguasaan  kosakata siswa  tunarungu  kelas  Dasar  1  SLB  B  Karnnamanohara berpengaruh meningkat dengan menggunakan Media Scrabble Word Bergambar.
C. Pembahasan Hasil Penelitian