Tabel 2. Perhitungan Skala Likert.
Jawaban Responden Pertanyaan
Positif Pertanyaan
Negatif
Sangat Tidak Setuju STS 1
4 Tidak Setuju TS
2 3
Setuju S 3
2 Sangat Setuju S
4 1
G. Uji Coba Instrumen
Agar instrumen penelitian dapat digunakan sebagai alat penelitian yang benar, maka perlu diadakan suatu uji coba instrumen
penelitian. Pengujian instrumen penelitian ini dilakukan pada Bank BPR Sleman yang berada di Jl. Magelang Jl. Pramuka, Km. 10,
Beran, Tridadi Sleman dengan jumlah responden 30 orang nasabah. Pemilihan tempat pengujian instrumen penelitian pada Bank BPR
Sleman ini atas dasar adanya beberapa persamaan karakteristik terhadap objek penelitian ini. Keberadaan Bank BPR Sleman di
Kabupaten Sleman yang memiliki karakteristik hampir sama dengan Kabupaten Bantul, dimana wilayahnya terdiri dari sebagian
wilayahnya perkotaan dan sebagian lagi merupakan wilayah pedesaan. Selain itu, kabupaten tersebut juga sama-sama terdapat
beberapa bank-bank umum yang beroperasi dan sudah memiliki nama besar di Indonesia. Suatu instrumen yang baik harus memenuhi syarat
sebagai berikut :
1. Uji Validitas Uji validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan
tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen Suharsimi, 2006: 168. Suatu instrumen dapat dikatakan valid
apabila mampu mengukur apa yang diinginkan dan dapat mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara tepat.
Pengujian validitas dilakukan terhadap kuesioner yang digunakan untuk mengukur variabel Citra Perbankan, Pelayanan
dan Prosedur Kredit dengan melihat nilai korelasi item skor total seluruh item. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila dapat
mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat. Tinggi rendahnya validitas instrumen menunjukkan sejauh mana data
yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang validitas yang dimaksud. Karena data penelitian menggunakan
skala Likert, maka digunakan metode Pearson Correlation dengan bantuan software SPSS Statistical Product and Service Solutions
yang dikenal dengan rumus korelasi product moment sebagai berikut :
Suharsimi Arikunto, 2006
Keterangan : r
xy
= korelasi product moment N
= jumlah sampel �x = jumlah skor butir x
�y = jumlah skor variabel y �x
2
= jumlah skor butir kuadrat x �y
2
= jumlah skor variabel y �xy = jumlah perkalian butir x dan skor variabel y.
Harga r
xy
menunjukkan indeks korelasi antara dua variabel yang dikorelasikan. Setiap nilai korelasi mengandung tiga makna,
yaitu ada tidaknya korelasi, arah korelasi dan besarnya korelasi. Uji signifikansi dilakukan dengan membandingkan nilai r hitung
dengan r tabel. Jika r hitung lebih besar dari r tabel dan nilai positif maka butir atau pertanyaan atau indikator tersebut dinyatakan valid
Imam Ghozali, 2006. Dengan bantuan SPSS diperoleh rangkuman hasil perhitungan uji validitas seperti tercantum pada
tabel. Hasil perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 3. Hasil Pengujian Uji Validitas Butir-butir Pernyataan.
No. Variabel
Jumlah Butir
Butir Yang Tidak Valid
No.Pernyataan tidak valid
Jumlah Butir
Valid 1
Keputusan Nasabah dalam
Mengambil Kredit
10 1
6 9
2 Citra Perbankan
8 1
5 7
3 Pelayanan
13 3
6,8,10 10
4 Prosedur Kredit
9 -
- 9
Total 40
5 35
Sumber : Data primer yang diolah
Berdasarkan uji validitas pada tabel di atas, diperoleh nilai r
hitung
dari semua item pada variabel Citra Perbankan, Pelayanan, Prosedur Kredit, Keputusan Nasabah dalam Mengambil Kredit
menunjukkan lebih besar dari r
tabel
terkecuali pada butir pernyataan Citra Perbankan butir no 5, Pelayanan butir no,6,8 dan 10,
Keputusan Nasabah dalam Mengambil Kredit butir no 6. Butir- butir pernyataan yang tidak valid tersebut memiliki nilai r
hitung
lebih kecil dari 0,361 sementara butir-butir yang lain yang mempunyai
r
hitung
lebih besar dari r
tabel
dinyatakan valid dan dapat digunakan untuk penelitian selanjutnya.
2. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas adalah suatru instrumen cukup dapat
dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena
instrumen tersebut sudah cukup baik. Uji reliabilitas dapat dilakukan setelah kuesioner dalam penelitian ini valid, kemudian
dilanjutkan dengan uji reliabilitas yang hanya dapat dilakukan pada pertanyaan-pertanyaan yang sudah memiliki validitas. Tujuan dari
adanya pengujian reliabilitas terhadap kuesioner yang digunakan adalah untuk mengetahui keandalan reliable suatu kuesioner, jika
hasil pengukuran tetap konsisten dari waktu ke waktu. Uji reliabilitas dilakukan dengan menggunakan koefisien Cronbach
Alpha dengan rumus sebagai berikut :
Suharsimi Arikunto, 2006 Keterangan :
r
11
= koefisien reliabilitas instrument Cronbach Alpha k
= banyaknya butir pertanyaan ��
2
b = total varian butir �
2
t = total varian
Kriteria pengujian instrumen dikatakan andal apabila r hitung lebih besar dari r tabel pada taraf signifikan 5 .
Pada penelitian ini untuk menginterpretasikan hasil uji coba instrumen menggunakan pedoman sebagai berikut:
Tabel 4. Interpretasi Nilai r.
Besarnya Nilai r
Interpretasi
0,800- 1,000
Sangat Tinggi
0,600- 0,799
Tinggi 0,400-
0,599 Sedang
0,200- 0,399
Rendah 0,000-
0,199 Sangat
Rendah Dari kelima tingkat keandalan koefisien di atas,
yang digunakan sebagai indikator instrumen dikatakan reliabel adalah 0,600. Jadi instrumen dikatakan reliabel jika mempunyai
tingkat keandalan koefisien ≥ 0,600. Perhitungan untuk mencari tingkat keandalan data instrument dalam penelitian ini dibantu
dengan menggunakan program SPSS Statistical Product and Service Solutions. Hasil perhitungan selengkapnya dapat dilihat
pada tabel berikut:
Tabel 5. Uji Reliabilitas Variabel
No Variabel AlphaCronbach Keterangan Interpretasi
1 Keputusan
Nasabah dalam Mengambil
Kredit 0, 742
Reliabel Tinggi
2 Citra Perbankan 0, 665
Reliabel Tinggi
3 Pelayanan
0, 702 Reliabel
Tinggi 4
Prosedur Kredit 0, 725 Reliabel
Tinggi
Sumber : Data primer yang diolah
Berdasarkan tabel 5, maka diperoleh nilai AlphaCronbach dari semua variabel penelitian menunjukkan lebih besar dari 0,6.
Dengan demikian jawaban-jawaban responden dari variabel-variabel tersebut reliabel dengan interpretasi tinggi, sehingga kuesioner dari
variabel-variabel tersebut dapat digunakan untuk penelitian selanjutnya
H. Teknik Analisis Data