3
2.1.2 Pengertian Stres Kerja
Stres kerja adalah perasaan yang menekan atau merasa tertekan yang dialami oleh karyawan dalam menghadapi pekerjaannya Mangkunegara, 2005.
Mangkunegara 2005 mengatakan stres kerja ini tampak dari siptom gejala- gejala antara lain emosi tidak stabil, perasaan tidak tenang, suka menyendiri, sulit
tidur, merokok yang berlebihan, tidak bisa rileks, cemas, tegang, gugup, tekanan darah meningkat, dan mengalami gangguan pencernaan.
Menurut Ray dalam Mulyana, 1998 stres yang berkaitan dengan pekerjaan secara ajeg menunjukkan bahwa stres menimbulkan pengaruh yang
merusak dan berbahaya bagi kesehatan jasmani dan rohani pekerja. Pada umumnya, stres pada pekerja terjadi karena interaksi pekerja dengan pekerjaan
atau lingkungan kerja, yang ditandai dengan penolakan diri sehingga terjadi penyimpangan secara fungsional. Dengan kata lain, stres merujuk pada kondisi
internal individu untuk menyesuaikan diri secara baik terhadap perasaan yang mengancam terhadap kondisi fisik dan atau psikis Miner dalam Effendi, 2005,
atau label untuk gejala psikologis yang mendahului penyakit, reaksi ansietas, ketidaknyamanan atau hal lain yang sejenis Niven dalam Effendi, 2005.
Secara lebih tegas Manuaba dalam Tarwaka et al, 2004 memberikan definisi sebagai berikut: stres adalah segala rangsangan atau aksi dari tubuh
manusia baik yang berasal dari luar maupun dari dalam tubuh itu sendiri yang dapat menimbulkan bermacam-macam dampak yang merugikan mulai dari
menurunnya kesehatan sampai pada dideritanya suatu penyakit. Selamjutnya Smet dalam Effendi, 2005 secara spesifik menjelaskan bahwa stres kerja sebagai suatu
4 kondisi yang disebabkan oleh transaksi antara individu dengan lingkungan kerja,
sehingga menimbulkan persepsi jarak antara tuntutan yang berasal dari situasi dengan sumber daya sistem biologis, psikologis, atau sosial. Jika stres kerja terus
berlangsung bukan hanya individu yang mengalami penyakit, organisasipun dapat memiliki apa yang dinamakan penyakit organisasi Jacinta dalam Nipsaniasri,
2004. Berdasarkan beberapa pengertian di atas, penulis menarik kesimpulan
bahwa stres kerja adalah perasaan tertekan yang disebabkan oleh transaksi antara individu dan lingkungan pekerjaan sehingga menimbulkan pengaruh yang
merusak dan berbahaya bagi kesehatan jasmani dan rohani pekerja. Jika stres pada karyawan terus-menerus terjadi dapat pula menyebabkan penyakit organisasi
Jacinta dalam Nipsari, 2004 Berdasarkan beberapa pengertian di atas, penulis menarik kesimpulan
bahwa stres kerja adalah perasaan tertekan yang disebabkan oleh transaksi antara individu dan lingkungan pekerjaan sehingga menimbulkan pengaruh yang
merusak dan berbahaya bagi kesehatan jasmani dan rohani pekerja. Jika stres pada
karyawan terus-menerus terjadi dapat pula menyebabkan penyakit organisasi.
2.1.3 Aspek-Aspek Stres Kerja