7 ini menggunakan aspek menurut Beehr dan Newman dalam Artiningsih, 2005;
Rini, 2003 tersebut.
2.1.3 Faktor Penyebab Stres Kerja
Mangkunegara 2005 mengatakan penyebab stres kerja antara lain adalah beban kerja yang dirasakan terlalu berat, waktu kerja yang mendesak, kualitas
pengawasan kerja yang rendah, iklim kerja yang tidak sehat, autoritas kerja yang tidak memadai yang berhubungan dengan tanggungjawab, konflik kerja,
perbedaan nilai antara karyawan dengan pimpinan yang frustasi dalam kerja. Kaitannya dengan tugas-tugas pekerjaan di tempat kerja, faktor yang menjadi
penyebab stres kemungkinan besar lebih spesifik Tarwaka, Bakri dan Sudiajeng, 2004. Clark Wantoro dalam Tarwaka, Bakri dan Sudiajeng, 2004
pengelompokan penyebab stres
stresor
ditempat kerja menjadi tiga kategori yaitu
stresor
fisik, psikofisik dan psikologis. Kaitannya dengan tugas-tugas dan pekerjaan di tempat kerja, faktor yang menjadi penyebab stres kemungkinan besar
lebih spesifik. Selanjutnya Cartwright et.al. 1995 mencoba memilah-milah penyebab stres akibat kerja menjadi 6 faktor penyebab yaitu:
a. Faktor intrinsik pekerjaan.
Ada beberapa faktor intrinsik dalam pekerjaan di mana sangat potensial menjadi penyebab terjadinya stres dan dapat mengakibatkan keadaan yang
buruk pada mental. Faktor tersebut meliputi keadaan fisik lingkungan kerja yang tidak nyaman bising, berdebu, bau, suhu panas dan lembab, dll,
stasiun kerja yang tidak ergonomis, kerja shift, jam kerja yang panjang
8 perjalanan ke dan dari tempat kerja yang semakin macet, pekerjaan
beresiko tinggi dan berbahaya, pemakaian tehnologi baru, pembebanan berlebih dan adaptasi pada jenis pekerjaan baru dll.
b. Faktor peran individu dalam organisasi kerja.
Beban tugas yang bersifat mental dan tanggung jawab dari suatu pekerjaan lebih memberikan stres yang tinggi dibandingkan dengan beban kerja fisik.
c. Faktor hubungan kerja.
Cooper Payne dalam Cartwright
et.al.
1995 hubungan baik antara karyawan di tempat kerja adalah faktor yang potensial sebagai penyebab
terjadinya stres. Kecurigaan antar pekerja, kurangnya komunikasi, ketidak nyamanan dalam melakukan pekerjaan merupakan tanda-tanda adanya
stres akibat kerja. Tuntutan tugas yang mengharuskan seorang tenaga kerja bekerja dalam tempat terisolasi, sehingga tidak dapat berkomunikasi
dengan pekerja lain seperti: operator telepon, penjaga mercu suar, dll juga merupakan pembangkit terjadinya stres.
d. Faktor pengembangan karier.
Perasaan tidak aman dalam pekerjaan, posisi dan pengembangan karier mempunyai dampak cukup penting sebagai penyebab terjadinya stres.
Menurut Wantoro dalam Cartwright
et.al
. 1995 faktor pengembangan karier yang dapat menjadi pemicu stres adalah a ketidakpastian pekerjaan
seperti adanya reorganisasi perusahaan dan mutasi kerja dll. b promosi berlebihan atau kurang: promosi yang terlalu cepat atau tidak sesuai
9 dengan kemampuan individu akan menyebabkan stres bagi yang
bersangkutan atau sebaliknya bahwa seorang merasa tidak pernah dipromosikan sesuai dengan kemampuannya juga menjadi penyebab stres.
e. Faktor struktur organisasi dan suasana kerja.
Penyebab stres yang berhubungan dengan struktur organisasi dan suasana kerja biasanya berawal dari budaya organisasi dan model menejemen yang
dipergunakan. Beberapa faktor penyebabnya antara lain, kurangnya pendekatan partisipasipatoris, konsultasi yang tidak efektif, kurangnya
komunikasi daan kebijaksanaan kantor. Selain itu sering kali pemilihan dan penempatan karyawan pada posisi yang tidak tepat juga dapat
menyebabkan stres.
f. Faktor di luar pekerjaan.
Faktor kepribadian seseorang
ekstrovert
atau
introvert
sangat berpengaruh terhadap
stresor
yang diterima, konflik yang diterima oleh dua orang dapat mengakibatkan reaksi yang berbeda satu sama lain.
Perselisihan antar anggota keluarga, lingkungan tetangga dan komunitas juga merupakan faktor penyebab timbulnya stres yang kemungkinan besar
masih akan terbawa dalam lingkungan kerja.
Apapun bentuk reaksi tubuh terhadap
stresor
yang diterimanya akan menimbulkan dampak negatif berupa stres yang dapat merugikan. Dan secara
pasti bahwa hampir semua orang telah mengalami stres dalam kehidupannya. Hal terpenting adalah bagaimana kita dapat mengenali, mencegah, mengelola dan
10 mengendalikan stres agar kita tetap dapat berpenampilan dan berprestasi dengan
baik dalam setiap aktivitas yang kita lakukan.
2.2 Produktivitas Kerja