30 3.
Imami ATR yang berjudul Pengembanagan Modul Pembelajaran Bermultimedia pada Kompetensi Membuat Pola Busana Dengan
Pengajaran Langsung Direct Instruction di SMK Negeri Surabaya hasilnya: 10 produksi berupa modul pembelajaran bermultimedia
membuat pola busana yang terdiri atas modul siswa, modul guru, CD interaktif, CD powerpoints dan kit, 2 kualitas produksi modul
pembelajaran bermultimedia membuat pola busana dengan teknik konstruksi ini ditinjau dari aspek media, respon guru, dan siswa secara
keseluruhan dinilai sangat baik, 3 produksi modul pembelajaran bermultimedia dinyatakan efektif untuk diterapkan dalam proses
pembelajaran pada kompetensi membuat pola busana berdasarkan penilaian unjuk kerja siswa yang menunjukkan tuntas.
C. Kerangka Pikir
Modul hidrolik merupakan pengembangan bahan ajar berbentuk cetak dirancang untuk keperluan dalam pembelajaran mandiri mata diklat Hidrolik.
Untuk mewujudkan pembelajaran mandiri maka diperlukan media yang dapat membantu siswa dapat belajar sendiri. Dalam belajar mandiri siswa perlu
sumber belajar yang sesuai dengan karakter dan tujuan pembelajaran. Dari pada itu maka disusunlah modul Hidrolik yang diharapkan dapat membantu
para siswa dalam proses belajar. Modul Hidrolik berisi materi-materi, soal-soal latihan beserta
penyelesaiannya. Materi yang tercakup dalam modul Hidrolik meliputi bagian utama untuk tenaga, jenis pompa hidrolik, jenis dan bagian katup, rangkaian
31 komponen Hidrolik. Materi tersebut disusun sesuai dengan silabus yang telah
ditetapkan oleh sekolahan. Jadi materi modul Hidrolik disusun disesuaikan dengan kurikulum sistem pendidikan SMK.
Selain materi modul juga dilengkapi latihan-latihan soal. Latihan soal tersebut untuk latihan siswa untuk mengetahui seberapa peserta didik telah
menguasai materi yang telah dibaca dan dapat memperdalam materi yang telah dipelajari. Sehingga modul tersebut dapat menjadi sumber belajar bagi
peserta didik untuk mencapai kompetensi. Tujuan pembelajaran yang efisien dan efektif dapat tercapai, siswa
dapat belajar dengan mandiri dan mampu menguasai kompetensi yang diharapkan, untuk mewujudkannya diperlukan alatmedia modul dalam
membantu pembelajaran Pneumatik-Hidrolik.
D. Pertanyaan Penelitian
1. Bagaimanakah desain modul mata diklat Hidrolik?
2. Bagaimanakah langkah pengembangan modul mata diklat Hidrolik?
3. Bagaimanakah kinerja modul mata diklat Hidrolik?
32
BAB III PROSEDUR PENELITIAN
A. Desaian Penelitian
Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode penelitian dan pengembangan
Reseach and
Development. Adapun
tahapan dalam
pengembangan produk adalah 1 concept, 2 desain, 3 material collecting, 4 assembly, 5 testing, 6 distribution. Sutopo, 2003:32
B. Tahap Penelitian
Tahapan dalam penelitian ini adalah sebagi berikut:
1. Analisis Kebutuhan
Analisis kebutuhan dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut: a.
Menganalisis kurikulum yang diterapkan untuk mengetahui garis-garis besar program pembelajaran. Sehingga modul dapat sesuai dengan
karakteristik strategi pembelajaran. b.
Menganalisis kebutuhan yang diperlukan di sekolah dalam menyelesaikan suatu masalah. Adapun masalah tersebut adalah sudah ada
atau belum modul-modul pembelajaran yang dapat membantu siswa dan guru dalam proses belajar mengajar sehingga siswa dapat menguasai
materi dengan tuntas. Peneliti melakukan observasi di SMK N 3 Yogyakarta dan melakukan diskusi dengan guru pengampu mata pelajaran
pemesinan kompetensi dasar Pneumatik-Hidrolik. Berdasarkan hasil kebutuhan modul tersebut maka dapat diketahui nama atau
judul modul yang akan dikembangkan.