Tinjauan Materi Hidrolik Kajian Teori

28 Kata pengantar dan daftar isi, daftar gamabar, daftar tabel menggunakan angka Romawi kecil. Hal dalam bab menggunakan angka Arab. h. Letak nomor halaman di kanan bawah dan dilengkapi dengan footer “Modul Hidrolik” di kiri bawah

4. Tinjauan Materi Hidrolik

Pada saat ini setiap industri telah menerapkan sistem pemindah barang dengan mesin otomatis yang digerakan oleh suatu gaya. Gaya-gaya pengantar tersebut dikerjakan oleh peralatan elektrik motor dan selenoida dan alat digerakkan oleh udara pneumatik atau cairan hidrolika. Pneumatik-hidrolik merupakan mata pelajaran teknik mesin yang lebih dekat dengan pemikiran-pemikiran elektronika dan kontrol proses. Pneumatik merupakan alat transfer energi yang digerakan oleh fluida gas sedangkan hidrolika sebagai penggeraknya berupa hydra cairan. Pneumatik berasal dari bahasa Yunani yaitu pneum yang berarti angin atau nafas, sedangkan hidrolik yaitu hydra dan aulos, hydra berarti air dan aulos berarti pipa. Jadi pneumatik-hidrolik adalah sistem pemindah berbasis gas dan air yang melalui pipa. Sistem hidrolik merupakan suatu bentuk perubahan atau pemindahan daya dengan menggunakan media penghantar berupa fluida cair untuk memperoleh daya yang lebih besar dari daya awal yang dikeluarkan. Tekanan Fluida penghantar dinaikan oleh pompa pembangkit 29 tekanan yang kemudian diteruskan ke silinder kerja melalui pipa-pipa saluran dan katup-katup. Gerakan translasi batang piston dari silinder kerja yang diakibatkan oleh tekanan fluida pada ruang silinder dimanfaatkan untuk gerak maju dan mundur.

B. Temuan Hasil Penelitian

Beberapa hasil temuan yang telah ada: 1. Rahma Fibriyanti 2000 dalam pemilihan berjudul: Implementsi modul Siklus Belajar Untuk Meningkatkan Kreatifitas dan Prestasi belajar Fisika Siswa Kelas VII SMP Laboratorium UM Tesis berkesimpulan bahwa: 1 Implementasi modul model siklus belajar dapat meningkatkan kreativitas siswa masih dalam katagori rendah, 2 Implementasi modul model siklus belajar dapat meningkatkan prestasi belajar fisika siswa masih dalam katagori rendah. 2. Amat Nyoto 2004 dalam penelitiannya berjudul: Pengaruh Pengorganisasian Modul Gaya Knognitif dan Locus of Control terhadap Keefektifan Pembelajaran IPA di SMP Terbuka di Kodya Malang tesis berkesimpulan, bahwa diantara ketiga variabel independen strategi pengorganisasian, gaya knognitif, dan locus control secara sendiri-sendiri tidak seluruhnya memberikan tingkat keefektifan belajar yang berbeda secara praktis tampak bahwa hanya modul pengorganisasian modul yang dapat berbeda dapat memberikan tingkat keefektifan belajar siswa SMP terbuka. Dalam hal ini model kolaborasi tampak lebih unggul dibanding dengan model pengoganisasian linier.