67
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Lokasi
Penelitian dilakukan di Sekolah Dasar Negeri SDN se-Kecamatan Lendah. Kecamatan Lendah merupakan salah satu kecamatan yang ada di
Kabupaten Kulon Progo, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Jumlah SDN yang menjadi tempat penelitian sebanyak dua puluh sekolah, yaitu SDN
Jurug, SDN 1 Lendah, SDN 2 Lendah, SDN Banasara, SDN Jatirejo, SDN Ngentakrejo, SDN Gegulu, SDN Mendiro, SDN Pengkol, SDN Banareja,
SDN Bekelan, SDN Wanagiri, SDN Cabean, SDN Butuh, SDN Carikan, SDN Kasihan, SDN Patragaten, SDN Tubin, SDN Sembungan, dan SDN
Gerjen.
B. Deskripsi Data
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada hubungan antara motivasi berprestasi dengan hasil belajar matematika bangun ruang siswa
kelas IV SD Negeri se-Kecamatan Lendah Kabupaten Kulon Progo. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan skala motivasi belajar
dengan empat pilihan jawaban dan tes hasil belajar matematika bangun ruang berupa soal berbentuk pilihan ganda dengan empat pilihan jawaban.
Data motivasi berprestasi diperoleh dari skala motivasi berprestasi dengan empat pilihan jawaban yang sebelumnya telah dilakukan uji validitas
dan reliabilitas. Jumlah butir pernyataan yang valid sebanyak 21 butir, dimana sebelum diuji cobakan terdapat 30 butir pernyataan. Skala motivasi
belajar menggunakan empat pilihan jawaban yaitu selalu, sering, kadang-
68 kadang, dan tidak pernah. Penskoran yang digunakan dalam skala motivasi
berprestasi memiliki rentang satu sampai empat. Skor untuk pernyataan positif yaitu selalu diberikan skor 4, sering diberikan skor 3, kadang-kadang
diberikan skor 2, dan tidak pernah diberikan skor 1. Skor untuk pernyataan negatif yaitu selalu diberikan skor 1, sering diberikan skor 2, kadang-kadang
diberikan skor 3, dan tidak pernah diberikan skor 4. Skor minimal yang mungkin dimiliki responden adalah 21, sedangkan skor maksimal yang
mungkin dimiliki responden adalah 84. Skala motivasi berprestasi dengan empat pilihan jawaban diberikan kepada 378 siswa, kemudian diambil secara
acak sesuai proporsi jumlah siswa tiap sekolah sehinggga didapatkan skala motivasi berprestasi sebanyak 195.
Data mengenai hasil belajar matematika bangun ruang diperoleh menggunakan teknik tes. Instrumen tes hasil belajar matematika bangun
ruang berbentuk pilihan ganda dengan empat pilihan jawaban yang sebelumnya telah dilakukan uji validitas dan reabilitas. Jumlah butir
instrumen yang valid sebanyak 28 butir, dimana sebelum diuji cobakan terdapat 40 butir. Penskoran pada tes hasil belajar matematika bangun ruang
didasarkan pada jawaban dari responden. Jawaban benar mendapat nilai 1 dan salah mendapat nilai 0. Skor minimal yang mungkin didapat responden
adalah 0, sedangkan skor maksimal yang mungkin didapat responden adalah 28. Tes hasil belajar matematika bangun ruang diberikan kepada 378 siswa,
kemudian diambil secara acak sesuai proporsi jumlah siswa tiap sekolah
69 sehinggga didapatkan data tes hasil belajar matematika bangun ruang
sebanyak 195. 1. Hasil Analisis Deskriptif
Analisis deskriptif dilakukan dengan bantuan program SPSS versi 16 for windows yang bertujuan untuk mempermudah dalam penggambaran
data. Hasil analisis deskriptif penelitian ini sebagai berikut. Tabel 10. Hasil Analisis Deskriptif
Motivasi Berprestasi
Hasil Belajar Matematika Bangun
Ruang N
195 195
Mean 64.84
20.23 Median
66.00 21
Variance 57.293
20.096 Std. Deviation
7.569 4.483
Minimum 46
8 Maximum
80 28
Range 34
20
a. Variabel Motivasi Berprestasi Berdasarkan tabel 10, dapat dideskripsikan bahwa skor terendah
yang diperoleh dalam penelitian ini adalah 46 dan skor tertingginya adalah 80. Pada variabel motivasi berprestasi didapatkan Mean sebesar
64,84, Median sebesar 66, dan Standar Deviasi SD sebesar 7,569. Dari data-data tersebut kemudian dicari kecenderungan skor rata-rata
variabel motivasi berprestasi dengan cara mengkategorikan skor rerata
70 ideal yang harusnya diperoleh. Langkah yang dilakukan yaitu mencari
jumlah kelas interval yang dihitung dengan rumus sebagai berikut. K = 1 + 3,3 log n
Dimana: K = jumlah kelas interval
n = jumlah data log = logaritma
Berikut ini perhitungan jumlah kelas interval berdasarkan rumus tersebut.
Diketahui: n = 195 Jadi,
K= 1+ 3,3 log195 K= 1 + 3,3 x 2,290
K= 1 + 7,557 K= 8,557
Jumlah kelas interval yang diperoleh sebesar 8,557 yang kemudian dibulatkan menjadi 9. Selanjutnya mencari rentang data,
dilakukan dengan mengurangi data terbesar dengan data terkecil, sehingga hasilnya 34. Kemudian mencari panjang kelas, dilakukan
dengan membagi rentang data dengan jumlah kelas, sehingga diperoleh panjang kelas sebesar 3,78 yang dibulatkan menjadi 3. Dengan
demikian dapat diperoleh distribusi frekuensi motivasi berprestasi pada tabel berikut.
71
Tabel 11. Distribusi Frekuensi Motivasi Berprestasi
No. Interval Skor
Frekuensi Persentase Frekuensi
1. 46-49
4 2,05
2. 50-53
13 6,67
3. 54-57
21 10,77
4. 58-61
22 11,28
5. 62-65
31 15,9
6. 66-69
51 26,15
7. 70-73
27 13,85
8. 74-77
24 12,3
9. 78-81
2 1,03
Jumlah 195
100
Berdasarkan tabel 11, dapat digambarkan diagram batang sebagai berikut.
Gambar 9. Distribusi Frekuensi Motivasi Berprestasi Dari gambar 9, dapat dilihat bahwa siswa yang memiliki
motivasi berprestasi antara 46-49 ada 4 siswa, 50-53 ada 13 siswa, 54- 57 ada 21 siswa, 58-61 ada 22 siswa, 62-65 ada 31 siswa, 66-69 ada 51
siswa, 70-73 ada 27 siswa, 74-77 ada 24 siswa, dan 78-81 ada 2 siswa. Berdasarkan data tersebut, kemudian dibuat tabel klasifikasi motivasi
berprestasi siswa atau kategorisasi jenjang ordinal. Motivasi berprestasi diklasifikasikan menjadi tiga kategori, yaitu rendah, sedang,
10 20
30 40
50 60
46-49 50-53
54-57 58-61
62-65 66-69
70-73 74-77
78-81
Distribusi Frekuensi Motivasi Berprestasi
72 dan tinggi. Hal ini sesuai dengan pendapat dari Saifuddin Azwar 2015:
149, sehingga diperoleh tabel sebagai berikut. Tabel 12. Klasifikasi Data Motivasi Berprestasi
No. Interval Skor
Kategori Frekuensi
Persentase 1.
X 52 Rendah
11 5,64
2. 52 ≤ X 74
Sedang 158
81,03 3.
74 ≤ X Tinggi
26 13,33
Jumlah 195
100
Dari tabel 12, dapat diketahui bahwa siswa motivasi berprestasi rendah berjumlah 11 siswa atau 5,64, kategori sedang berjumlah 158
siswa atau 81,03, dan kategori tinggi berjumlah 26 siswa atau 13,33. Secara keseluruhan motivasi berprestasi siswa kelas IV se-
Kecamatan Lendah termasuk kategori sedang. Kategori motivasi berprestasi dapat disajikan dalam bentuk diagram lingkaran pada
gambar 10 berikut ini.
Gambar 10. Klasifikasi Data Motivasi Berprestasi
5,64
81,03 13,33
Klasifikasi Data Motivasi Berprestasi
Rendah Sedang
Tinggi
73 Adapun persentase setiap indikator dalam motivasi berprestasi
akan dirangkum dalam tabel berikut. Tabel 13. Persentase Setiap Indikator Motivasi Berprestasi
No. Indikator
Jumlah Soal
Jumlah Skor
Skor Maksimal
195 x jml soal x 4
Persentase
1. Menyukai
tugas yang
menuntut tanggung jawab pribadi.
6 3589
4680 76,67
2. Memiliki
tujuan yang
realistis dan
menyukai tantangan
3 1626
2340 69,49
3. Bersedia
menerima perubahan dan umpan balik
3 1839
2340 78,59
4. Senang bekerja mandiri
3 1772
2340 75,73
5. Senang
bersaing untuk
mengungguli orang lain 2
1308 1560
83,85 6.
Dorongan untuk berprestasi 4
2509 3120
80,42
Berdasarkan tabel 13, persentase setiap indikator variabel motivasi berprestasi yaitu indikator menyukai dan menyelesaikan tugas
yang menuntut tanggung jawab pribadi secara tuntas sebesar 76,67, memiliki tujuan yang realistis dan menyukai tantangan sebesar 69,49,
bersedia menerima umpan balik sebesar 78,59, senang bekerja mandiri sebesar 75,73, senang bersaing untuk mengungguli orang lain
sebesar 83,85 dan memiliki dorongan untuk berprestasi sebesar 80,42,
b. Variabel Hasil Belajar Matematika Bangun Ruag Berdasarkan tabel 9, dapat dideskripsikan bahwa skor terendah
yang diperoleh dalam penelitian ini adalah 8 dan skor tertingginya adalah 28. Pada variabel hasil belajar matematika bangun ruang
74 didapatkan Mean sebesar 20,23, Median sebesar 21, dan Standar
Deviasi SD sebesar 4,483. Dari data-data tersebut kemudian dicari kecenderungan skor rata-rata variabel hasil belajar matematika bangun
ruang dengan cara mengkategorikan skor rerata ideal yang harusnya diperoleh. Langkah yang dilakukan yaitu mencari jumlah kelas interval
yang dihitung dengan rumus sebagai berikut. K = 1 + 3,3 log n
Dimana: K = jumlah kelas interval
n = jumlah data log = logaritma
Berikut ini perhitungan jumlah kelas interval berdasarkan rumus tersebut.
Diketahui: n = 195
Jadi, K= 1+ 3,3 log195
K= 1 + 3,3 x 2,290 K= 1 + 7,557
K= 8,557 Jumlah kelas interval yang diperoleh sebesar 8,557 yang
kemudian dibulatkan menjadi 9. Selanjutnya mencari rentang data, dilakukan dengan mengurangi data terbesar dengan data terkecil,
sehingga hasilnya 20. Kemudian mencari panjang kelas, dilakukan dengan membagi rentang data dengan jumlah kelas, sehingga
diperoleh panjang kelas sebesar 2,23 yang dibulatkan menjadi 2.
75 Dengan demikian dapat diperoleh distribusi frekuensi hasil belajar
matematika bangun ruang pada tabel berikut. Tabel 14. Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Matematika Bangun Ruang
No. Interval Skor
Frekuensi Persentase Frekuensi
1. 8-10
7 3,59
2. 11-13
11 5,64
3. 14-16
19 9,74
4. 17-19
45 23,08
5. 20-22
46 23,59
6. 23-25
40 20,51
7. 26-28
27 13,85
8. 29-31
9. 32-34
Jumlah 195
100
Berdasarkan tabel 14, dapat digambarkan diagram batang sebagai berikut.
Gambar 11. Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Matematika Bangun Ruang
Dari gambar 11, dapat dilihat bahwa siswa yang hasil belajar bangun ruang antara 8-10 ada 7 siswa, 11-13 ada 11 siswa, 14-16 ada
19 siswa, 17-19 ada 45 siswa, 20-22 ada 46 siswa, 23-25 ada 40 siswa, 26-28 ada 27 siswa, 29-31 tidak ada, dan 32-34 tidak ada siswa yang
10 20
30 40
50
8− − 3 14-16 17-19 20-22 23-25 26-28 29-31 32-34
Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Matematika Bangun Ruang
76 dalam rentang tersebut. Berdasarkan data tersebut, dibuat tabel
klasifikasi motivasi berprestasi siswa atau kategorisasi jenjang ordinal. Motivasi berprestasi diklasifikasikan menjadi tiga kategori,
yaitu rendah, sedang, dan tinggi. Hal ini sesuai dengan pendapat dari Saifuddin Azwar 2015: 149, sehingga diperoleh tabel sebagai
berikut. Tabel 15. Klasifikasi Data Hasil Belajar Matematika Bangun Ruang
No. Interval Skor
Kategori Frekuensi
Persentase 1.
X 16 Rendah
27 13,85
2. 25 ≤ X 16
Sedang 134
68,72 3.
25 ≤ X Tinggi
34 17,43
Jumlah 195
100
Dari tabel 15, dapat diketahui bahwa siswa yang hasil belajar matematika bangun ruang rendah berjumlah 27 siswa atau 13,85,
kategori sedang berjumlah 134 siswa atau 68,72, dan kategori tinggi berjumlah 34 siswa atau 17,43. Secara keseluruhan hasil belajar
matematika bangun ruang siswa kelas IV se-Kecamatan Lendah termasuk kategori sedang. Kategori hasil belajar matematika bangun
ruang dapat disajikan dalam bentuk diagram lingkaran pada gambar 12 berikut ini.
77 Gambar 12. Klasifikasi Data Hasil Belajar Matematika Bangun Ruang
Adapun persentase setiap indikator dalam hasil belajar matematika bangun ruang akan dirangkum dalam tabel berikut ini.
Tabel 16. Persentase Setiap Indikator Hasil Belajar Matematika Bangun Ruang
No. Indikator
Sub Indikator Jumlah
Soal Jumlah
Skor Skor
Maksimal 195 x jml
soal x 4 Persentase
1. Menentukan
sifat-sifat bangun ruang
sederhana Menentukan
macam-macam bangun
ruang sederhana
5 688
975 70,56
Menentukan sisi- sisi bangun ruang
sederhana 6
874 1170
74,70 Menentukan
rusuk-rusuk bangun
ruang sederhana
9 1177
1755 67,07
Menentukan titik sudut
bangun ruang sederhana
4 587
780 75,26
2. Menetukan
jaring-jaring balok
dan kubus.
Menentukan jaring-jaring
kubus 3
483 585
82,56 Menentukan
jaring-jaring balok.
1 122
195 62,56
13,85
68,72 17,43
Klasifikasi Data Hasil Belajar Matematika Bangun Ruang
Rendah Sedang
Tinggi
78 Berdasarkan tabel 16, persentase setiap indikator variabel hasil
belajar matematika bangun ruang yaitu indikator menentukan sifat-sifat bangun ruang sederhana yang memiliki empat sub indikator seperti
menentukan macam-macam bangun ruang sederhana sebesar 70,56, menentukan sisi-sisi bangun ruang sederhana sebesar 74,70,
menentukan rusuk-rusuk bangun ruang sederhana sebesar 67,07, dan menentukan titik sudut bangun ruang sederhana sebesar 75,26.
Persentase dari indikator menentukan jaring-jaring balok dan kubus yang memiliki dua sub indikator yaitu sub indikator menentukan jaring-
jaring kubus sebesar 82,56 dan sub indikator menentukan jaring-jaring balok sebesar 62,56.
C. Teknik Analisis Data