82 dengan r
tabel
, peneliti juga melihat hasil analisis dari program SPSS versi 16 for windows. Dari hasil analisis program SPSS versi 16 for
windows didapatkan taraf signifikansi sebesar 0,000, sehingga dapat disimpulkan bahwa hubungan kedua variabel signifikan karena taraf
signifikansinya kurang dari 0,05 yaitu 0,000 0,05. Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa ada
hubungan yang positif dan signifikan antara motivasi berprestasi dengan hasil belajar matematika bangun ruang siswa kelas IV SD
Negeri se-Kecamatan Lendah Kabupaten Kulon Progo. Dari hasil tersebut, kemudian diinterpretasikan dengan tabel pedoman koefisien
korelasi seperti pada tabel 20 berikut.
Tabel 20. Pedoman untuk Memberikan Intrepretasi Koefisien Korelasi
Interval Koefisien Tingkatan Hubungan
0,00-0,199 Sangat Rendah
0,20-0,399 Rendah
0,40-0,599 Sedang
0,60-0,799 Kuat
0,80-1,000 Sangat Kuat
Berdasarkan tabel 20, maka nilai koefisien korelasi yang diperoleh dalam penelitian ini mempunyai hubungan yang kuat
antara motivasi berprestasi dengan hasil belajar matematika bangun ruang. Hal ini karena nilai koefisien korelasi 0,679 terletak pada
rentang 0,60-0,799.
D. Pembahasan
Berprestasi merupakan dorongan untuk mengerjakan suatu tugas dengan sebaik-baiknya berdasarkan standar keunggulan demi meraih hasil
83 belajar setinggi mungkin sehingga motivasi berprestasi bukan sekedar
dorongan untuk berbuat, tetapi mengacu kepada suatu ukuran keberhasilan berdasarkan penilaian terhadap tugas yang dikerjakan seseorang. Motivasi
tersebut dapat dilihat dari: a menyukai dan menyelesaikan tugas yang menuntut tanggung jawab pribadi secara tuntas, b memiliki tujuan yang
realistis dan menyukai tantangan, c bersedia menerima umpan balik, d senang bekerja mandiri, e senang bersaing untuk mengungguli orang lain,
dan f memiliki dorongan untuk berprestasi. Indikator yang paling besar persentasenya dalam motivasi berprestasi yaitu senang bersaing untuk
mengungguli orang lain sebesar 83,85. Hal ini sesuai dengan pendapat Johnson dan Schwitzgebel Kalb dalam Djali, 2014: 109 yang menyatakan
bahwa seseorang yang memiliki motivasi berprestasi tinggi memiliki beberapa karakteristik, salah satunya adalah senang bekerja dan bersaing
untuk mengungguli orang lain. Salah satu faktor yang mempengaruhi hasil belajar yaitu motivasi berprestasi. Hal ini sesuai dengan pendapat TIM
Pengembangan MKDP Kurikulum dan Pembelajaran 2011:141 yang menyatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar saling
beinteraksi secara langsung maupun tidak langsung sehingga dapat mempengaruhi hasil belajar, salah satunya yaitu motivasi berprestasi.
Nilai korelasi antara dua variabel yang dihasilkan sebesar 0,679 dapat diartikan bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara
motivasi berprestasi dengan hasil belajar matematika bangun ruang. Hal ini menunjukkan bahwa hubungan antara kedua variabel tersebut dua arah,
84 artinya kedua variabel tersebut saling mempunyai hubungan timbal balik.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin baik motivasi berprestasi siswa maka akan semakin tinggi hasil belajar matematika tentang bangun ruang,
sebaliknya siswa yang tidak memiliki motivasi belajar yang baik maka akan semakin rendah hasil belajar matematika tentang bangun ruang. Hasil
penelitian ini juga menunjukkan bahwa hasil belajar bisa menjadi salah satu faktor munculnya motivasi berprestasi siswa. Hal ini sesuai dengan pendapat
Syaiful Bahri Djamah dan Aswan Zain 2006: 156 yang menyatakan bahwa salah satu fungsi hasil belajar adalah mendorong anak didik untuk
mempertahankan dan meningkatkan prestasi yang tinggi, dengan kata lain hasil belajar dapat memicu timbulnya motivasi berprestasi.
Temuan penelitian tersebut sesuai dengan pendapat Novita Chaerani 2011 bahwa motivasi berprestasi dan hasil belajar matematika menunjukkan
adanya hubungan yang positif siswa SMP Global Islamic School Jakarta. Sehubungan dengan hal itu, Nisfah M. Saleh 2015 menyatakan bahwa
terdapat hubungan yang positif antara motivasi berprestasi dengan hasil belajar matematika siswa kelas IX SMP Negeri 7 Telaga Biru.
Berdasarkan uraian tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis dalam penelitian ini diterima, yaitu terdapat hubungan yang positif dan
signifikan antara motivasi berprestasi dengan hasil belajar matematika bangun ruang siswa kelas IV Sekolah Dasar Negeri se-Kecamatan Lendah
Kabupaten Kulon Progo tahun ajaran 20152016. Dengan kata lain semakin baik motivasi berprestasi siswa, maka akan semakin tinggi hasil belajar
85 matematika bangun ruangnya. Hasil penelitian ini memberikan gambaran
pada guru bahwa terdapat hubungan antara motivasi berprestasi dengan hasil belajar matematika bangun ruang. Dengan demikian, guru hendaknya dapat
meningkatkan hasil belajar matematika bangun ruang siswa dengan cara meningkatkan motivasi berprestasinya.
E. Keterbatasan Penelitian