Pengembangan Instrumen Penelitian METODE PENELITIAN

54 n = 194,3444 dibulatkan menjadi 195 Dari perhitungan di atas didapatkan sampel minimal sejumlah 195 sehingga peneliti menggunakan sampel sebanyak 195 siswa. Berikut ini penyebaran sampel untuk masing-masing sekolah dasar di kecamatan Lendah di lampiran.

F. Pengembangan Instrumen Penelitian

Menurut Sugiyono 2013: 148, Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati. Instrumen penelitian sebagai alat untuk mengambil data, seharusnya memberikan informasi yang sebenarnya sesuai dengan kondisi di lapangan, sehingga informasi tersebut dapat dipertanggungjawabkan. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala psikologi dan tes. Skala psikologi tersebut meliputi skala motivasi berprestasi, sedangkan instrumen tes digunakan untuk tes hasil belajar matematika bangun ruang siswa. Penggunaan instrumen ini bertujuan untuk mengungkap hubungan motivasi berprestasi terhadap hasil belajar matematika bangun ruang siswa. Adapun langkah-langkah penyusunan instrumen penelitian adalah sebagai berikut. 55 1. Perencanaan dan Penulisan Butir Soal Sebelum menuliskan butir soal, terlebih dahulu peneliti perlu merancang tujuan, indikator, dan kisi-kisi soal dari masing-masing variabel yang akan diteliti. a. Skala motivasi berprestasi 1 Tujuan Skala ini bertujuan untuk mengungkap dan mendapatkan data tentang motivasi berprestasi yang didapat siswa IV SD. 2 Indikator Indikator motivasi berprestasi dalam penelitian ini antara lain: a Menyukai tugas yang menuntut tanggung jawab pribadi. b Memiliki tujuan yang realistis dan menantang c Bersedia menerima perubahan dan umpan balik d Senang bekerja mandiri e Senang bersaing untuk mengungguli orang lain f Dorongan untuk berprestasi 3 Kisi-Kisi Berdasarkan indikator di atas, dapat ditetapkan kisi-kisi butir skala sebagai berikut: 56 Tabel 3. Kisi-kisi Instrumen Motivasi Berprestasi No Indikator Nomer Butir Soal Jumlah Favorabel Tidak Favorabel 1 Menyukai tugas yang menuntut tanggung jawab pribadi. 1, 3, 4, 5, 13, 17, 6 2 Memiliki tujuan yang realistis dan menyukai tantangan 6, 7, 18, 23 19 5 3 Bersedia menerima perubahan dan umpan balik 9, 10, 26 11, 12, 24, 6 4 Senang bekerja mandiri 2, 30, 21 8 4 5 Senang bersaing untuk mengungguli orang lain 15, 16, 27 28 4 6 Dorongan untuk berprestasi 25, 29 14, 20, 22, 5 Jumlah 30 b. Tes hasil belajar matematika bangun ruang 1 Tujuan Tes yang dibagikan kepada siswa adalah tes objektif berbentuk pilihan ganda dengan tujuan untuk mengetahui hasil belajar matematika bangun ruang siswa. 2 Indikator Indikator hasil belajar matematika bangun ruang dalam penelitian ini antara lain: a Menentukan sifat-sifat bangun ruang sederhana, yang memiliki sub indikator sebagai berikut: 1 Menentukan macam-macam bangun ruang sederhana. 2 Menentukan sisi-sisi bangun ruang sederhana. 3 Menentukan rusuk-rusuk bangun ruang sederhana. 4 Menentukan titik sudut bangun ruang sederhana. 57 b Menentukan jaring-jaring balok dan kubus, yang memiliki indikator sebagai berikut: 1 Menentukan jaring-jaring kubus 2 Menentukan jaring-jaring balok 3 Kisi-Kisi Adapun kisi-kisi tes hasil belajar matematika bangun ruang disajikan pada tabel di bawaah ini Tabel 4. Kisi-Kisi Instrumen Tes Hasil Belajar Bangun Ruang No Indikator Sub Indikator Nomer Butir Soal Jumlah 1 Menentuka n sifat-sifat bangun ruang sederhana Menentukan macam- macam bangun ruang sederhana 1, 4, 7, 10, 30,37, 38, 39, 8 Menentukan sisi-sisi bangun ruang sederhana 2, 5, 6, 8, 9, 11, 15, 16, 17, 20, 28 11 Menentukan rusuk-rusuk bangun ruang sederhana 12, 21, 24, 25, 27, 29, 31,34, 36 9 Menentukan titik sudut bangun ruang sederhana 13, 19, 22, 23, 26, 33, 40 7 2 Menetukan jaring- jaring balok dan kubus. Menentukan jaring-jaring kubus 3, 14, 32 32 Menentukan jaring-jaring balok. 18, 35 2 Jumlah 40 2. Penyusunan dan Penyuntingan Item Kegiatan penyusunan dan penyuntingan item-item butir didahului dengan kegiatan penulisan butir. Dalam penulisan butir harus menggunakan bahasa yang sederhana dan mudah dimengerti oleh siswa. Setelah itu, penyusunan butir dilengkapi dengan penulisan petunjuk cara pengisian skala agar siswa lebih mudah dalam mengerjakan skala tersebut. 58 3. Penyekoran Penyekoran butir menggunakan skala Likert, yaitu dengan memberikan skor secara bertingkat sesuai dengan jawaban yang diberikan oleh responden. Responden dianjurkan memilih satu jawaban dari beberapa pilihan jawaban yang telah disiapkan oleh peneliti dengan memberikan tanda silang X. Pada skala Likert terdapat lima tingkatan, namun dalam penelitian ini peneliti hanya menggunakan empat tingkatan sehingga pemberian skor setiap pilihan jawaban menggunakan pedoman sebagai berikut: Tabel 5. Pedoman Pemberian Skor Skala Motivasi Berprestasi Pilihan Jawaban Favorabel Tidak Favorabel Selalu 4 1 Sering 3 2 Kadang-kadang 2 3 Tidak Pernah 1 4 Soal yang favorabel adalah soal yang mendukung variabel, sedangkan soal yang tidak favorabel adalah pernyataan yang menentang variabel. Pada soal yang favorabel, jika siswa memilih jawaban selalu skor 4, sering skor 3, kadang-kadang skor 2 dan tidak pernah skor 1. Sebaliknya pada soal tidak favorabel, jika siswa memilih jawaban selalu skor 1, sering skor 2, kadang- kadang skor 3, dan tidak pernah sesuai skor 4. Penskoran pada tes hasil belajar matematika bangun ruang didasarkan pada jawaban dari responden. Jawaban benar mendapat nila 1 dan salah mendapat nilai 0. Responden dengan nilai tes tinggi berarti hasil belajar matematika bangun ruangnya tinggi, sedangan responden dengan nilai tes rendah berarti hasil belajar matematika bangun ruangnya rendah. 59 4. Uji Coba Instrumen Uji coba instrumen dilakukan sebelum instrumen digunakan untuk pengambilan data dalam penelitian. Instrumen ini diujicobakan pada 69 siswa yang tersebar di SD N Butuh, SD N Patragaten, SD N Carikan, SD N Ngentakreja, SD N Jurug, dan SD N Cabean dengan rincian sebagai berikut di lampiran. Sebelum dilakukan uji coba ke lapangan, terlebih dahulu melakukan uji validitas isi. Menurut Saifuddin Azwar 2013: 42, validitas isi merupakan validitas yang diestimasi lewat pengujian terhadap kelayakan isi tes melalui analisis rasional oleh panel yang berkompeten atau para ahli expert judgment. Para ahli akan memberi keputusan apakah instrumen dapat digunakan tanpa perbaikan, dengan perbaikan, dan mungkin dirombak total. a. Uji Validitas Sugiyono 2013: 173 mengatakan bahwa sebuah tes dapat disebut valid apabila tes tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang hendak diukur. Uji validitas dilakukan untuk mengukur isntrumen angket dan tes. Pengujian seluruh butir isntrumen dalam satu variabel dapat juga dilakukan dengan mencari daya pembeda skor tiap item. Cara untuk menentukan validitas butir soal dengan mencari daya beda butir menggunakan rumus korelasi product moment sebagai berikut. r xy = ∑ ∑ ∑ √ ∑ ∑ ∑ ∑ Keterangan: r xy = koefisien korelasi antara X dan Y N = jumlah responden 60 X = bobot skor pada item butir Y = total skor yang diperoleh Sugiyono, 2013:255 Butir soal dikatakan valid jika r xy lebih besar atau sama dengan r kritis sebesar 0,30. Sebagaimana diungkapkan oleh Sugiyono 2013: 179, bahwa apabila harga korelasi di bawah 0,30, maka dapat disimpulkan bahwa butir instrumen tersebut tidak valid sehingga harus diperbaiki atau dibuang. Peneliti menggunakan bantuan program SPSS versi 16 for windows. Apabila nilai Corrected Item-Total Correlation kurang dari 0,30 maka item soal tersebut dinyatakan tidak valid. 1 Tes Hasil Belajar Matematikan Bangun Ruang. Hasil pengujian butir-butir soal pada variabel hasil belajar matematika bangun ruang adalah sebagai berikut di lampiran dan berikut disajikan distribusi butir yang layak dan gugur pada instrumen tersebut. Tabel 6. Distribusi Butir Layak dan Gugur Hasil Belajar Matematika Bangun Ruang No Indikator Sub Indikator Nomor Butir Soal Jumlah Layak Gugur Layak Gugur 1 Menentukan sifat-sifat bangun ruang sederhana Menentukan macam-macam bangun ruang sederhana 1, 30,37, 4, 7, 10, 38, 39 4 5 Menentukan sisi-sisi bangun ruang sederhana 2, 5, 11, 15, 16, 17, 20, 6, 8, 9, 28 7 4 Menentukan rusuk-rusuk bangun ruang sederhaa 12, 21, 24, 25, 27, 29, 31,34, 36 8 1 Menentukan titik sudut bangun ruang sederhana 13, 19, 23, 26, 33, 40 22 6 1 2 Menetukan jaring-jaring balok dan kubus. Menentukan jaring-jaring kubus 3, 14, 32 3 Menentukan jaring-jaring balok. 35 18 1 1 Jumlah 28 12 61 b. Daya Diskriminasi Item Menurut Saifuddin Azwar 2015: 80, daya diskriminasi item adalah sejauh mana item mampu membedakan antara individu atau kelompok individu yang memiliki dan yang tidak memiliki atribut yang diukur. Pengujian daya diskriminasi item dilakukan dengan cara menghitung koefisien korelasi antara distribusi skor item dengan distribusi skor skala itu sendiri. Bagi skala-skala yang setiap itemnya diberi skor pada level interval dapat digunakan formula koefisien korelasi product-moment. Berikut merupakan rumus komputasi koefisien korelasi item-item total: r iX = ∑ ∑ ∑ √ ∑ ∑ ∑ ∑ Keterangan: r iX = koefisien korelasi item total i = skor item X = skor skala n = skor skala Saifuddin Azwar, 2015: 81 Peneliti menggunakan bantuan program SPSS versi 16 for windows untuk menghitung daya bedanya. Saifuddin Azwar 2015: 86 menyatakan bahwa sebagai kriteria pemilihan item berdasarkan korelasi item-total, biasanya digunakan batasan r iX ≥ 0,30. Semua item yang mencapai koefisien korelasi minimal 0,30 daya bedanya dianggap memuaskan. Hasil pengujian butir-butir pernyataan pada skala motivasi berprestasi adalah sebagai berikut di lampiran dan berikut disajikan distribusi butir yang layak dan gugur pada instrumen tersebut. 62 Tabel 7. Distribusi Butir Layak dan Gugur Motivasi Berprestasi No Indikator Nomer Butir Soal Jumlah Layak Gugur Layak Gugur 1 Menyukai tugas yang menuntut tanggung jawab pribadi. 1, 3, 4, 5, 13, 17 - 6 2 Memiliki tujuan yang realistis dan menyukai tantangan 7, 18, 23 6, 19 3 2 3 Bersedia menerima perubahan dan umpan balik 9, 10, 24 11, 12, 26 3 3 4 Senang bekerja mandiri 2, 21, 30 8 3 1 5 Senang bersaing untuk mengungguli orang lain 15, 27, 16, 28 2 2 6 Dorongan untuk berprestasi 14, 20, 25, 29 22 4 1 Jumlah 21 9 c. Reliabilitas Instrumen Reliabilitas dapat diartikan sebagai kepercayaan. Menurut Suharsimi Arikunto 2010: 221, reliabilitas menunjuk pada suatu pengertian bahwa instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Instrumen yang tidak reliabel tidak dapat digunakan untuk mengumpulkan data karena tidak memberikan informasi apa pun. Dalam penelitian ini, reliabilitas instrumen yang digunakan adalah reliabilitas Alpha yang dihitung menggunakan bantuan program SPSS versi 16 for windows, dengan rumus sebagai berikut: r alpha = ∑ Keterangan: K = banyak butir = varian total ∑ = total varian butir 63 Pada penelitian ini nilai r alpha yang diperoleh diinterpretasikan dengan indeks korelasi sebagai berikut: Angka 0,00-0,1999 = sangat rendah Angka 0,20-0,399 = rendah Angka 0,4-0,599 = sedang Angka 0,6-0,799 = kuat Angka 0,8-1,00 = sangat kuat Sugiyono, 2013: 257 Instrumen dikatakan reliabel apabila memiliki koefisien reliabilitas sebesar 0,70 atau lebih. Jadi apabila r alpha lebih kecil daripada 0,70 maka instrumen yang diujicobakan dinyatakan tidak reliabel. Berikut disajikan tabel ringkasan pengujian reliabilitas dalam penelitian ini. Instrumen dikatakan reliabel apabila memiliki koefisien reliabilitas sebesar 0,70 atau lebih. Jadi apabila r alpha lebih kecil daripada 0,70 maka instrumen yang diujicobakan dinyatakan tidak valid. Tabel 8. Hasil Hitung Reliabilitas Instrumen. No. Variabel Penelitian Koefisien r hit Koefisien Alpha Keterangan 1. Motivasi Berprestasi 0,817 0,70 Reliabel 2. Hasil Belajar Matematika Bangun Ruang 0,862 0,70 Reliabel

G. Teknik Analisis Data