Konsep Imamah menurut Syi’ah

metode politik dalam madrasah Ahlul Bait a.s. dan garis pemikiran serta politik mereka yang menguasai para pengikut mereka khususnya, dan juga mempengaruhi semua kelompok umat pada umumnya, telah mencapai titiknya yang kritis pada masa peralihan Imamah dari Imam Ali ar-Ridha a.s. kepada Imam Muhammad al-Jawad a.s. Diskusi-diskusi dan perbedaan pendapat telah muncul di seputar diri Imam Muhammad al-Jawad bin Ali ar-Ridha a.s. disebabkan karena umurnya yang masih kanak-kanak dan belum baligh sekitar 7 tahun ketika ayahnya wafat. Kitab-kitab tarikh dan sirah riwayat hidup telah mencatat satu segi dari pertukaran-pertukaran pandangan mengenai diri Imam Jawad a.s. dan kemudaan usianya. Mereka juga menyebutkan tentang adanya sebagian Ahlul Bait a.s yang meninggalkan Imam jawad a.s. Dalam uraian berikut, akan kita telaah 1 segi dari nash-nash yang terpercaya dan akan kita temui nash-nash yang meneguhkan keimaman Imam Muhammad al-Jawad a.s. Syaikh al- Mufid, seorang ulama‟ besar Ahlul Bait abad ke 4 H, telah mengalisis hal ini dengan kata-katanya sebagai berikut : “Selanjutnya imamah terus berlanjut pada pendapat yang mendukung prinsip imamah sepanjang masa hidup Abul Hasan ar-Ridha a.s. Maka ketika dia wafat dan digantikan oleh puteranya Abu Ja‟far Imam Jawad a.s. yang ketika ayahnya wafat baru berusia 7 tahun, mereka pun berselisih pendapat dan terpecah menjadi 3 kelompok. “Satu kelompok tetap berpegang teguh pada Sunnah pendapat tentang Imamah dan mengakui keimaman Abu Ja‟far a.s. Mereka menukil nash-nash mengenainya. Kelompok ini merupakan kelompok yang paling banyak jumlahnya. Kelompok kedua berpegang pada paham Waqafiyah berhentinya Imamah pada Imam Musa al-Kadzim a.s. dan menarik pengakuan mereka terhadap Imamah Imam Ridha a.s. Kelompok ketiga berpegang pada pendapat yang menganggap Ahmad bin Musa a.s. 11 sebagai Imam dan mengatakan bahwa Imam Ridha a.s. telah berwasiat untuknya dan menyatakan nash mengenai keimamannya. “Kelompok kedua dan ketiga yang menyimpang dari pendapat, mayoritas mereka mengajukan alasan masih mudanya us ia Abu Ja‟far Imam Jawad a.s.. Menurut mereka, seorang Imam tidak boleh seorang kanak-kanak yang belum mencapai masa pubertas hulun. Dikatakan kepada kelompok yang menganut keimaman Ahmad, kita bisa bertanya : Apa perbedaan paham kalian dengan paham Waqafiyah? Dalil apa yang kalian ajukan mengenai keimaman Imam Ridha a.s, hingga kalian ajukan keimaman Imam Ridha a.s, hingga kalian menyamakan kasusnya dengan kasus keimaman Imam Abu Ja‟far a.s? Dengan apa kalian mengkritik peralihan nash terhadap Abu Ja‟far a.s? Kaum waqifiyah juga berpegang pada dalil yang sama mengenai pengalihan nash kepada Abu Ja‟far ar- Ridha a.s. Jadi tidak ada perbedaan yang mendasar dalam hal ini. Kedua 11 Ali, Para Pemuka Ahlul Bait, 46. kelompok menyimpang ini serupa dalam hal pandangan mereka mengenai mudanya usia Abu Ja‟far a.s. “Alasan mengenai kemudaan usia ini adalah alasan yang rusak lemah. Sebab bagi para hujjatullah Argumentasi Allah, kemudaan usia tidaklah menghilangkan sempurnanya akal mereka. Allah SWT berfirman:                      Artinya : Maka Maryam menunjuk kepada anaknya. Mereka berkata : “Bagaimana kami akan berbicara dengan anak kecil yang masih di dalam ayunan ? Berkata Isa : “Sesungguhnya aku ini hamba Allah, Dia memberiku al- Kitab Injil dan Dia menjadikan aku seorang Nabi” Maryam: 29-30. Dalam ayat ini Allah SWT mengambarkan tentang Nabi Isa bahwa dia telah berbicara ketika masih kanak-kanak. Dia juga berfirman ketika mengisahkan tentang Nabi Yahya :          Artinya : Hai Yahya, ambillah Al-Kitab Taurat itu dengan sungguh- sungguh. Dan kami berikan kepadanya hikmah selagi ia masih kanak- kanak.” Maryam: 12. “Mayoritas kaum Syi‟ah maupun yang menentang Syi‟ah sepakat bahwa Rasulullah SAW mengajak Ali masuk Islam ketika dia masih kanak-kanak, sedangkan beliau tidak mengajak anak- anak yang lain.” 12 Beliau juga bermubahalah peristiwa ketika Nabi Muhammad 12 Ibid., 47.

Dokumen yang terkait

PENGARUH PEMBERIAN SEDUHAN BIJI PEPAYA (Carica Papaya L) TERHADAP PENURUNAN BERAT BADAN PADA TIKUS PUTIH JANTAN (Rattus norvegicus strain wistar) YANG DIBERI DIET TINGGI LEMAK

23 199 21

KEPEKAAN ESCHERICHIA COLI UROPATOGENIK TERHADAP ANTIBIOTIK PADA PASIEN INFEKSI SALURAN KEMIH DI RSU Dr. SAIFUL ANWAR MALANG (PERIODE JANUARI-DESEMBER 2008)

2 106 1

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

MANAJEMEN PEMROGRAMAN PADA STASIUN RADIO SWASTA (Studi Deskriptif Program Acara Garus di Radio VIS FM Banyuwangi)

29 282 2

ANALISIS PROSPEKTIF SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA PT MUSTIKA RATU Tbk

273 1263 22

PENERIMAAN ATLET SILAT TENTANG ADEGAN PENCAK SILAT INDONESIA PADA FILM THE RAID REDEMPTION (STUDI RESEPSI PADA IKATAN PENCAK SILAT INDONESIA MALANG)

43 322 21

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PEMAKNAAN BERITA PERKEMBANGAN KOMODITI BERJANGKA PADA PROGRAM ACARA KABAR PASAR DI TV ONE (Analisis Resepsi Pada Karyawan PT Victory International Futures Malang)

18 209 45

STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK PARTAI POLITIK PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH TAHUN 2012 DI KOTA BATU (Studi Kasus Tim Pemenangan Pemilu Eddy Rumpoko-Punjul Santoso)

119 459 25

PENGARUH BIG FIVE PERSONALITY TERHADAP SIKAP TENTANG KORUPSI PADA MAHASISWA

11 131 124