Pengertian Imamah PENGERTIAN IMAMAH

baik di masa Nabi Muhammad SAW masih hidup maupun setelah wafatnya. Menurut Mahmud Syalabi, kata Syi‟ah yang berarti pengikut atau partai yang telah diterima sebagai julukan suatu golongan muslimin yang menjadi pengikut Ali r.a. 7 Pengertian Imamah dalam madzhab pemikiran Syi‟ah adalah kepemimpinan dan revolusioner yang bertentangan dengan rezim-rezim politik lainnya, guna membimbing manusia serta membangun masyarakat di atas pondasi yang benar dan kuat, yang bakal mengarahkan menuju kesadaran, pertumbuhan dan kemandirian dalam mengambil keputusan. 8 Kaum Syi‟ah memandang adanya Imamah dalam suatu wilayah sangat penting. Karena hal ini menyangkut prinsip agama dan turut menentukan status seseorang disebut sebagai pengikut Syi‟ah atau tidak. Dalam kulfur safawi, Imamah sama artinya dengan beriman kepada kedua belas Imam yang suci dan setiap orang harus memuja dan memuliakannya dan mengikutinya dan menjadikan mereka sebagai suri teladan dalam segenap perilaku individu dan sosial mereka. Seorang Imam berhak menuntut ketaatan dari para pengikutnya kendatipun ia tidak memiliki kekuasaan politis. Dalam hal ini terlihat jelas dalam kemampuan seorang imam untuk menginterpretasikan wahyu Ilahi secara otoritatif. Apa yang diputuskan para imam, wakil-wakil yang dapat membangkitkan suatu kepercayaan baik di kalangan biasa awam maupun 7 Mahmud Syalabi, Syi’ah dalam Keneth Margan Jakarta: Pustaka Jaya, 1994, 166. 8 Ali Syari ‟ati, Islam Madzhab Pemikiran dan Aksi Bandung: Mizan, 1992, 39. elit alim Syi‟ah untuk mencapai otoritatif dalam kosmologi mereka yaitu sistem keagamaan mereka. 9 Persoalan keimaman menurut Syi‟ah harus bersandarkan kepada pokok-pokok dasar agama yaitu iman kepada Allah, keadilan Allah dan Nabi-Nya, iman kepada Rasulullah setelah itu kepada Ali ra. Iman kepada hari kebangkitan dan iman kepada kedua belas Imam. Kata imam menurut mereka berarti pemimpin dan itu hanya ditujukan kepada kedua belas imam saja. 10

C. Pandangan Masyarakat Terhadap Keimamahan Imam Muhammad

bin Ali Al-Jawad Persoalan Imamah dan politik Islam merupakan persoalan yang paling penting. Sebab Islam adalah suatu sistem dan hukum, metode politik, kepemimpinan umat dan undang-undang hidup. Bahkan di dalam politik, umat diarahkan kepada tujuan-tujuan syari‟at yang berupa kemaslahatan kemanusiaan, memberantas kerusakan dan kemerosotan dan mendidik manusia dengan pendidikan. Oleh karena itu, Islam dan kaum muslimin sangat menaruh perhatian dalam persoalan Imamah, kewenangan menangani urusan wilayah amr kaum muslimin serta kepemimpinan politik dan aqidah mereka. Jalur Imamah yang rambu-rambu dan jaraknya sudah jelas, bagian- bagian dan rinci-rincinya sudah terang, hingga merupakan suatu teori dan 9 Ibid., 67. 10 Hasby Sahid, Ilmu Kalam Bandar Lampung: Gunung Pesagi, 1992, 15. metode politik dalam madrasah Ahlul Bait a.s. dan garis pemikiran serta politik mereka yang menguasai para pengikut mereka khususnya, dan juga mempengaruhi semua kelompok umat pada umumnya, telah mencapai titiknya yang kritis pada masa peralihan Imamah dari Imam Ali ar-Ridha a.s. kepada Imam Muhammad al-Jawad a.s. Diskusi-diskusi dan perbedaan pendapat telah muncul di seputar diri Imam Muhammad al-Jawad bin Ali ar-Ridha a.s. disebabkan karena umurnya yang masih kanak-kanak dan belum baligh sekitar 7 tahun ketika ayahnya wafat. Kitab-kitab tarikh dan sirah riwayat hidup telah mencatat satu segi dari pertukaran-pertukaran pandangan mengenai diri Imam Jawad a.s. dan kemudaan usianya. Mereka juga menyebutkan tentang adanya sebagian Ahlul Bait a.s yang meninggalkan Imam jawad a.s. Dalam uraian berikut, akan kita telaah 1 segi dari nash-nash yang terpercaya dan akan kita temui nash-nash yang meneguhkan keimaman Imam Muhammad al-Jawad a.s. Syaikh al- Mufid, seorang ulama‟ besar Ahlul Bait abad ke 4 H, telah mengalisis hal ini dengan kata-katanya sebagai berikut : “Selanjutnya imamah terus berlanjut pada pendapat yang mendukung prinsip imamah sepanjang masa hidup Abul Hasan ar-Ridha a.s. Maka ketika dia wafat dan digantikan oleh puteranya Abu Ja‟far Imam Jawad a.s. yang ketika ayahnya wafat baru berusia 7 tahun, mereka pun berselisih pendapat dan terpecah menjadi 3 kelompok.

Dokumen yang terkait

PENGARUH PEMBERIAN SEDUHAN BIJI PEPAYA (Carica Papaya L) TERHADAP PENURUNAN BERAT BADAN PADA TIKUS PUTIH JANTAN (Rattus norvegicus strain wistar) YANG DIBERI DIET TINGGI LEMAK

23 199 21

KEPEKAAN ESCHERICHIA COLI UROPATOGENIK TERHADAP ANTIBIOTIK PADA PASIEN INFEKSI SALURAN KEMIH DI RSU Dr. SAIFUL ANWAR MALANG (PERIODE JANUARI-DESEMBER 2008)

2 106 1

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

MANAJEMEN PEMROGRAMAN PADA STASIUN RADIO SWASTA (Studi Deskriptif Program Acara Garus di Radio VIS FM Banyuwangi)

29 282 2

ANALISIS PROSPEKTIF SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA PT MUSTIKA RATU Tbk

273 1263 22

PENERIMAAN ATLET SILAT TENTANG ADEGAN PENCAK SILAT INDONESIA PADA FILM THE RAID REDEMPTION (STUDI RESEPSI PADA IKATAN PENCAK SILAT INDONESIA MALANG)

43 322 21

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PEMAKNAAN BERITA PERKEMBANGAN KOMODITI BERJANGKA PADA PROGRAM ACARA KABAR PASAR DI TV ONE (Analisis Resepsi Pada Karyawan PT Victory International Futures Malang)

18 209 45

STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK PARTAI POLITIK PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH TAHUN 2012 DI KOTA BATU (Studi Kasus Tim Pemenangan Pemilu Eddy Rumpoko-Punjul Santoso)

119 459 25

PENGARUH BIG FIVE PERSONALITY TERHADAP SIKAP TENTANG KORUPSI PADA MAHASISWA

11 131 124