15
Salah satu yang menjadi motivator guru pembimbing adalah kepala sekolah. Dengan demikian kepala sekolah dituntut untuk
dapat membangkitkan motivasi kepada tenaga kependidikan, supaya kinerja tenaga kependidikan dapat secara optimal.
c. Penghargaan Rewards
Penghargaan tidak kalah pentingnya dengan motivasi. Penghargaan dilakukan dengan maksut untuk memotivasi
kinerja tenaga kependidikan. Apabila tenaga kependidikan yang berprestasi diberikan sebuah penghargaan tentunya hal ini akan
menjadikan seseorang dalam melaksanakan tanggung jawabnya akan lebih baik lagi, hal ini juga dapat menjadi sebuah tantangan
bagi tenaga kependidikan yang tidak memiliki motivasi. Atau tingkat kinerjanya yang rendah.
d. Persepsi
Persepsi yang baik akan menumbuhkan iklim kerja yang kondusif sekaligus akan meningkatkan produktivitas kerja.
Kepala sekolah dituntut untuk menjadikan persepsi tenaga kependidikan yang baik, apabila iklim tenaga kependidikan
yang baik tentunya upaya peningkatan atau menciptakan sebuah organisasi yang maju akan semakin mudah, dikarenakan para
tenaga kependidikan yang saling membutuhkan dan saling bekerja sama
2.2.3 Kinerja Guru dalam Pembelajaran
16
Guru pembimbing merupakan petugas pelaksana utama yang mengkoordinir semua kegiatan yang terkait dan bertanggung jawab
dalampelaksanaan BK di sekolah Depdikbud, dalam Retno 2008. Agar guru pembimbing dapat melaksanakan kegiatan BK di sekolah dengan
optimal maka mereka perlu diberikan penambahan, perluasan dan pendalaman tentang konsep konsep yang berhubungan dengan kinerja.
Mulyasa 2013 mengatakan kinerja guru dalam pembelajaran berkaitan dengan kemampuaan guru dalam merencanakan, melaksanakan,
dan menilai pembeajaran baik yang berkaitan dengan proses maupun hasilnya. Penilaian kinerja guru berkaitan dengan efektivitas pembelajaran
yang mencakup berbagai aspek, baik yang berkaitan dengan input, proses, maupun output nya. dengan demikiaan, pembelajaran akan efektif jika
perserta didik mengalami berbagai pengalaman baru dan terjadi perubahan perilaku sesuai dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar. untuk
kepentingan tersebut diperlukan keterlibatan peserta didik secara aktif dan kreatif dalam pembelajaran. oleh karena itu, dalam setiap pembelajaran
perserta didik harus dilibatkan secara penuh agar tumbuh semangrat dan gairah belajarnya. Jika hal tersebut dalam berjalan secara efektif, semua
perserta didik akan mencapai kompetensi yang diharapkan sesuai dengan standar nasional, kecintaan mereka pada sekolah akan tumbuh, serta benar-
benar menjadi terpelajar dan taat terhadap berbagai aturan yang berlaku di masyarakat.
17
Menciptakan iklim kelas yang efektif dan kondusif dengan peningktan efektivitas proses pembelajaran tidak bisa secara parsial, tetapi harus
dilakukan secara utuh dan menyeluruh mulai dari perencanaan, pelaksanaan, sampai dengan monitoring, dan evaluasi. perencanaan,
pelaksanaan, sampai dengan monitoring, dan evaluasi ini harus merupakan siklus yang berkesinambungan, sehingga terjadi perbaikan dan
peningkatan secara terus menerus. Dalam hal ini, kurikulum perlu dijabarkan kedalam standar kompetensi dan kompetensi dasar, lalu setiap
standar kompetensi tersebut dianalisis sehingga dapat dirumuskan berbagai tujuan pembelajaran dan dikembangkan bahan ajarnya kemudian
dikembangkan rencana pelaksanaan pembelajaran, dan dipilih strategi yang tepat sesuai dengan tujuan. Berkaitan dengan perencanaan
pembelajaraan, hampir semua ahli berpendapat bahwa guru yang efektif itu
harus memulai
dengan perencanaan
pembelajaran, lalu
mengkomunikasikanya kepada
perserta didik,
kemudian menyelenggarakan proses pembelajaran, mengelola kelas secara efektif,
dan melalukan evaluasi terhadap proses dan hasil belajar yang hasilnya akan terjadi input untuk perencanaan berikutnya.
2.3 Kesejahteraan Guru 2.3.1 Pengertian Kesejahteraan Guru