Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Guru

9 seseorang melakukan kerja bisa dijadikan ukuran tinggi rendahnya kinerja seseorang.

2.2 Kinerja Guru

Dalam proses belajar mengajar guru memiliki peran yang sangat penting. Selain guru menjadi seorang pengajar, tetapi guru juga sebagai seorang pembimbing yang mendorong potensi siswa, mengembangkan alternatif dan juga memobilisasi siswa dalam belajar. Silberman dalam Kusmedi 2003 menyatakan bahwa yang dimaksud kinerja guru adalah kemampuan dan prestasi guru dalam melaksanakan tugas pokoknya sebagai guru. Pengertian kinerja guru tersebut diperjelas dengan pendapat Usman dalam Retno 2008 yaitu : a Tugas dalam bidang profesi yang meliputi mendidik, mengajar, dan melatih. b Tugas guru dalam bidang kemanusiaan dimana guru harus menjadikan dirinya menjadi orang tua kedua, c Tugas guru dalam bidang kemasyarakatan adalah mencerdaskan bangsa menuju pembentukan manusia Indonesia seutuhnya berdasarkan pancasila.

2.2.1 Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Guru

Guru merupakan kunci keberhasilan bagi peserta didiknya. Guru memiliki peran yang sangat penting dalam pendidikan yaitu selain hanya sebagai pendidik juga sebagai pembimbing sekaligus sebagai fasilitator 10 bagi para peserta didiknya. Keberadaan guru dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya tidak terlepas dari pengaruh faktor ekternal dan internal dalam kehidupannya. Setyowati2010 menyatakan 8 faktor yang mempengaruhi kinerja guru meliputi: 1. Kepribadian seseorang 2. Pengembangan profesi 3. Kemampuan mengajar 4. Hubungan dan komunikasi dengan rekan kerja 5. Hubungan dengan masyarakat 6. Kedisiplinan 7. Kesejahteraan 8. Iklim kerja Selanjutnya pendapat lain juga dikemukakan oleh Surya 2004 tentang faktor yang mempengaruhi kinerja guru.“Faktor mendasar yang terkait erat dengan kinerja profesional guru adalah kepuasan kerja yang berkaitan erat dengan kesejahteraan guru. Kepuasan ini dilaterbelakangi oleh faktor-faktor: 1 imbalan jasa, 2 rasa aman, 3 hubungan antar pribadi, 4 kondisi lingkungan kerja, 5 kesempatan untuk pengembangan dan peningkatan diri” Dengan kinerja yang optimal dalam sebuah kelembagaan, maka akan tercapai produktivitas yang tinggi pula dalam lembaga tersebut, dan sebaliknya apabila dalam lembaga tersebut kinerja yang tidak optimal maka produktivitas yang rendah akan terjadi dalam lembaga tersebut. 11 Berdasarkan peraturan mentri pendidikan Nasional No 27 tahun 2008 pasal 1 ayat 1 tentang standar kualifikasi akademik dan kompetensi konselor di terangkan bahwa “untuk dapat diangkat sebagai konselor, seseorang wajip memenuhi standar kualifikasi akademik dan kompetensi konselor yang berlaku secara Nasional”. Dan dalam undang-undang no 20 tahun 2003 pasal 1 ayat 6 keberadaan konselor dalam sistem pendidikan Nasional dinyatakan sebagai salah satu kualifikasi pendidik sejajar dengan kualifikasi guru dan dosen,pamong belajar, tutor, widyaiswara, fasilitator, dan instruktur”. undang-undang tersebut menjelaskan tentang kedudukan profesi konselor bahwa konselor merupakan seseorang pendidik yang sama dengan guru, dosen, pamong belajar, tutor, widyaiswara, fasilitator, dan instruktur. Hal tersebut dikarenakan profesi konselor memenuhi kualifikasi-kualifikasi baik akademik maupun profesional sebagai seorang pendidik baik pada bidang formal maupun non formal. Adapun Steers dalam Djumiati 2003 menyatakan bahwa prestasi kerja individu merupakan fungsi gabungan dari tiga faktor penting yaitu: 1 kemampuan, perangai dan minat seseorang pekerja 2 kejelasan dan penerimaan atas peranan seseorang pekerja dan 3 tingkat motivasi pekerja. Meskipun setiap faktor secara terpisah mempunyai arti penting, tetapi kombinasi dari ketiganya sangat menentukan kinerja setiap pegawai, yang akhirnya dapat meningkatkan prestasi kerja orang secara keseluruhan. 12 Mangkunegoro 2004 juga mengungkapkan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kinerja yaitu: 1 Ability kemampuan yang terdiri dari kemampuan potensi atau IQ dan Keterampilan skill, artinya pegawai yang mempunyai IQ diatas rata-rata 110 – 120 dan terampil dalam melaksanakan tugasnya, maka akan lebih mudah mencapai kinerja yang diharapkan. 2Motivasi merupakan sikap pegawai dalam menghadapi situasi kerja, yang mana motivasi merupakan kondisi yang menggerakkan diri pegawai untuk mencapai tujuan organisasi. Sedangkan Buford dan Bedeian 1988 menyatakan “ Basically performance is determined by three factors : ability, motivation, and role clarity. To perform affectively a person must a be able to do a job ability, b. Want to do a job motivation and c understand what the job is role clarity”. Artinya Pada dasarnya kinerja ditentukan oleh tiga faktor : kemampuan, motivasi dan kejelasan peran. Untuk membentuk efektivitas kerja seseorang harus a mampu mengerjakan tugasnya, b ada keinginan melaksanakan tugas dan c mengerti apa yang menjadi tugasnya. Kinerja dapat mempengaruhi profesionalisme, sehingga dalam perkembangannya kinerja selalu memiliki makna positif dalam arti normatif, seperti kualitas kerja, disiplin, jujur, giat, produktif dan sebagainya. Dari beberapa pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa kinerja adalah perilaku individu sebagai ungkapan kemajuan dalam menghasilkan sesuatu yang diperoleh dengan mendayagunakan, pengetahuan, sikap dan 13 keterampilan yang dimiliki. Sedangkan yang dimaksud dengan kinerja guru pembimbing dalam penelitian ini adalah kemampuan dan prestasi kerja yang ditunjukkan guru pembimbing pada waktu melaksanakan tugas pokok, yang menjadi tanggung jawabnya. Dengan diberlakukannnya keputusan Mendikbud No. 25O1995 maka tugas pokok guru pembimbing makin jelas seperti yang tertera pada keputusan menteri tersebut, seperti yang disebutkan dalam Depdikbud 1997 yaitu meliputi: 1 penyusunan program, 2 melaksanakan program, 3 melaksanakan evaluasi program, 4 melaksanakan analisis hasil evaluasi program, 5 tidak lanjut hasil analisis. Tugas guru pembimbing akan semakin berat dengan diberlakukannya kurikulum 2006 atau kurikulum tingkat satuan pendidkan KTSP, sebab guru pembimbing harus melaksanakan tugas sesuai dengan apa yang menjadi harapan kurikulum itu sendiri, sehingga guru pembimbing harus dapat menunjukkan kinerja yang baik. Oleh sebab itu diperlukan kemampuan, kemauan dan usaha yang maksimal untuk memahami apa yang tugasnya, agar dapat melaksanakan tugas dengan baik. Sebab peran guru pembimbing dalam KTSP ini yaitu membantu siswa memperoleh pengalaman belajar yang bermakna dan memetik manfaatnya, serta melaksanakan fungsi pemahaman dan penyaluran sehingga keberagaman siswa dapat dilayani dengan baik, sehingga tugas-tugas perkembangan siswa baik yang berhubungan dengan bidang bimbingan pribadi, sosial, 14 belajar, karir, kehidupan berkeluarga dan kehidupan bergama dapat berkembang secara optimal.

2.2.2 Upaya Peningkatan Kinerja

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan antara Motivasi Berprestasi dengan Kinerja Guru BK SMA, SMK, MAN Se-Kota Salatiga

0 0 15

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan antara Motivasi Berprestasi dengan Kinerja Guru BK SMA, SMK, MAN Se-Kota Salatiga T1 132010046 BAB I

0 0 7

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan antara Motivasi Berprestasi dengan Kinerja Guru BK SMA, SMK, MAN Se-Kota Salatiga T1 132010046 BAB II

0 0 16

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan antara Motivasi Berprestasi dengan Kinerja Guru BK SMA, SMK, MAN Se-Kota Salatiga T1 132010046 BAB IV

0 0 7

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan antara Motivasi Berprestasi dengan Kinerja Guru BK SMA, SMK, MAN Se-Kota Salatiga T1 132010046 BAB V

0 0 2

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan antara Kesejahteraan Guru dengan Kinerja Guru BK di SMP Se-Kota Salatiga

0 0 15

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan antara Kesejahteraan Guru dengan Kinerja Guru BK di SMP Se-Kota Salatiga T1 132010121 BAB I

0 0 7

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan antara Kesejahteraan Guru dengan Kinerja Guru BK di SMP Se-Kota Salatiga T1 132010121 BAB IV

0 0 8

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan antara Kesejahteraan Guru dengan Kinerja Guru BK di SMP Se-Kota Salatiga T1 132010121 BAB V

0 0 1

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan antara Kesejahteraan Guru dengan Kinerja Guru BK di SMP Se-Kota Salatiga

0 0 45