peraturan-peraturan hukum positif. Setelah bahan-bahan tersebut terkumpul, kemudian diklarifikasi secara sistematis untuk melakukan inventarisasi data
sebagai bahan perpustakaan saat melakukan penelitian serta mengacu pada norma- norma hukum yang terdapat dalam peraturan Perundang-undangan di Indonesia.
47
Penelitian ini menggunakan metode pendekatan Perundang-undangan statute aprroach yang dilakukan dengan mencari dan menelaah semua peraturan
Perundang-undangan dan regulasi yang bersangkut paut dengan isu hukum yang sedang ditangani. Oleh karena itu untuk memecahkan suatu isu hukum harus
menelusuri berbagai produk Perundang-undangan.
48
2. Sumber Data Penelitian
Dalam hal ini dilakukan studi pustaka yang segala sesuatunya berkaitan dengan pengaturan hukum mengenai
Aspek Hukum Kelalaian Menyetorkan Modal Dalam Proses Pendirian Perseroan Terbatas Dan Akibat Hukumnya.
Berhubung karena metode penelitian adalah penelitian hukum normatif maka sumber data dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari
bahan penelitian yang berupa bahan-bahan hukum, yang terdiri dari bahan hukum primer, bahan hukum sekunder dan bahan hukum tersier, seperti:
49
a. Bahan Hukum Primer yaitu bahan-bahan hukum atau dokumen peraturan
yang mengikat dan ditetapkan oleh pihak yang berwenang berupa bahan pustaka yang berisikan peraturan Perundang-undangan, yang antara lain
terdiri dari:
47
Bambang Sunggono, Metodologi Penelitian Hukum, Jakarta: Rajawali Pers, 2011,
hal. 81-82
48
Peter Mahmud Marzuki, Penelitian Hukum, Jakarta: Kencana, 2010, hal. 93
49
Ibid, hal. 23-24
Universitas Sumatera Utara
1. Undang-undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas.
2. Undang-undang Nomor 1 Tahun 1995 tentang Perseroan Terbatas.
3. Kitab Undang-undang Hukum Perdata.
4. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia Nomor 4 Tahun 2014 Tentang Tata Cara Pengajuan Permohonan Pengesahan Badan Hukum dan Persetujuan Perubahan
Anggaran Dasar Serta Penyampaian Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar dan Perubahan Data Perseroan Terbatas.
5. Undang-undang Nomor 13 Tahun 1985 tentang Bea Meterai
6. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2000 tentang Perubahan
Tarif Bea Meterai dan Besarnya Batas Pengenaan Harga Nominal yang Dikenakan Bea Meterai.
b. Bahan hukum sekunder yaitu bahan-bahan yang erat kaitannya dengan
bahan hukum primer berupa buku-buku yang berhubungan dengan objek yang diteliti.
c. Bahan hukum tersier, yakni yang memberikan informasi lebih lanjut
mengenai bahan hukum primer dan bahan hukum sekunder seperti kamus hukum dan kamus besar Bahasa Indonesia.
Selain data sekunder sebagai sumber data utama, dalam penelitian ini juga digunakan data pendukung yang diperoleh dari wawancara dengan pihak yang
telah ditentukan sebagai informan yaitu Notaris Mauliddin Shatti, S.H di Kota Medan.
Universitas Sumatera Utara
3. Teknik Pengumpulan Data