Pendirian Perseroan Terbatas tidak hanya sampai pada pembuatan akta pendirian dihadapan Notaris saja. Perseroan Terbatas harus didaftakan kepada
Kementerian Hukum dan HAM, agar akta pendirian mendapat pengesahan. Untuk mendapatkan putusan pengesahan dari Menteri Hukum dan HAM, maka
dilakukan pendaftaran ke Kementerian Hukum dan HAM melalui surat elektronik. Pengajuan dilakukakan melalui Sistem Administrasi Badan Hukum SABH.
Pendaftaran tersebut dilakukan oleh para pendiri atau Notaris yang ditunjuk melalui surat kuasa. Para pendiri atau Notaris akan mengisi Format Isian Akta
Notaris model I dan II. Selain itu pendaftaran juga dilengkapi oleh dokumen penting pendukung lainnya juga melalui surat elektronik. Pengajuan permohonan
paling lambat 60 enam puluh hari terhitung sejak akta pendirian ditandatangani.
227
B. Perlindungan Hukum Terhadap Pendiri Lain yang Sudah Menyetorkan Modal Secara Tunai
Permodalan tidak layak adalah jumlah modal yang disetor oleh pemegang saham ke perusahaan tidak sesuai dengan jumlah modal atau sesuai jumlah saham
yang dimiliki yang seharusnya disetorkan ke perusahaan untuk menjalankan kegiatan bisnisnya. Dalam hal ini, pemegang saham wajib menyetorkan tambahan
modal kepada perusahaan.
228
Tanggung jawab pemegang saham terbatas, maksudnya terbatas pada nilai saham yang diambilnya, kecuali dalam hal:
229
227
Engga Prayoga, 233 Tanya Jawab Seputar Hukum Bisnis, Yogyakarta: Pustaka
Yustisia, 2001, hal. 56-57
228
Orinton Purba, op.cit. hal. 55
229
Abdul R. Saliman, Hermansyah dan Ahmad Jalis, op.cit, hal. 116
Universitas Sumatera Utara
a. Persyaratan perseroan terbatas sebagai badan hukum belum terpenuhi;
b. Pemegang saham memanfaatkan perseroan terbatas untuk kepentingan
pribadi; c.
Terlibat perbuatan melanggar hukum yang dilakukan perseroan terbatas dan menggunakan kekayaan perseroan terbatas;
d. Pemegang saham secara melawan hukum menggunakan kekayaan
perseroan terbatas sehingga perseroan tidak dapat melunasi utang- utangnya.
Bahwa bagi pendiri perseroan yang tidak menyetorkan modal untuk pendirian perseroan terbatas termasuk dalam pertanggung jawaban masing-masing
pendiri. Pasal 37 menyebutkan bahwa: 1
Perseroan dapat membeli kembali saham yang telah dikeluarkan dengan ketentuan:
a. pembelian kembali saham tersebut tidak menyebabkan kekayaan
bersih Perseroan menjadi lebih kecil dari jumlah modal yang ditempatkan ditambah cadangan wajib yang telah disisihkan; dan
b. jumlah nilai nominal seluruh saham yang dibeli kembali oleh
Perseroan dan gadai saham atau jaminan fidusia atas saham yang dipegang oleh Perseroan sendiri danatau Perseroan lain yang
sahamnya secara langsung atau tidak langsung dimiliki oleh Perseroan, tidak melebihi 10 sepuluh persen dari jumlah modal
yang ditempatkan dalam Perseroan, kecuali diatur lain dalam peraturan perundangundangan di bidang pasar modal.
2 Pembelian kembali saham, baik secara langsung maupun tidak langsung,
yang bertentangan dengan ayat 1 batal karena hukum. 3
Direksi secara tanggung renteng bertanggung jawab atas kerugian yang diderita pemegang saham yang beritikad baik, yang timbul akibat
pembelian kembali yang batal karena hukum sebagaimana dimaksud pada ayat 2.
4 Saham yang dibeli kembali Perseroan sebagaimana dimaksud pada ayat
1 hanya boleh dikuasai Perseroan paling lama 3 tiga tahun.
Universitas Sumatera Utara
Pasal 37 mengatur kebolehan perseroan untuk membeli kembali saham yang
dikeluarkan dengan ketentuan :
230
a. Pembelian kembali saham tersebut tidak menyebabkan kekayaan bersih
perseroan menjadi lebih kecil dari jumlah modal yang ditempatkan ditambah cadangan wajib yang telah disisihkan. Yang dimaksud dengan
kekayaan bersih menurut penjelasan Pasal 37 ayat 1 huruf a, adalah seluruh harta kekayaan Perseroan dikurangi seluruh kewajiban Perseroan
sesuai dengan laporan keuangan terbaru yang disahkan oleh RUPS dalam waktu 6 enam bulan terakhir.
b. Jumlah nominal seluruh saham yang dibeli kembali oleh perseroan dan
gadai saham atau jaminan fidusia atas saham yang dipegang oleh perseroan lain yang secara langsung atau tidak langsung dimiliki oleh
perseroan, tidak melebihi 10 sepuluh persen dari jumlah modal yang ditempatkan dalam dalam perseroan, kecuali diatur lain dalam peraturan
perundang-udangan di bidang pasar modal. Pasal 62 menyebutkan bahwa:
1 Setiap pemegang saham berhak meminta kepada Perseroan agar sahamnya
dibeli dengan harga yang wajar apabila yang bersangkutan tidak menyetujui tindakan Perseroan yang merugikan pemegang saham atau Perseroan, berupa:
a. perubahan Anggaran Dasar;
b. pengalihan atau penjaminan kekayaan Perseroan yang mempunyai nilai
lebih dari 50 lima puluh persen kekayaan bersih Perseroan; atau c.
Penggabungan, Peleburan, Pengambilalihan, atau Pemisahan. 2 Dalam hal saham yang diminta untuk dibeli sebagaimana dimaksud pada ayat
1 melebihi batas ketentuan pembelian kembali saham oleh Perseroan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 37 ayat 1 huruf b, Perseroan wajib
mengusahakan agar sisa saham dibeli oleh pihak ketiga.
230
M. Yahya Harahap, 1, op.cit. hal. 245
Universitas Sumatera Utara
Terlihat dari Pasal di atas pemegang saham minoritas memperoleh perlindungan, baik kepentingan pribadi pemegang saham maupun kepentingan
pemegang saham sebagai bagian dari perseroan, terhadap perbuatan atau tindakan yang dilakukan oleh organ perseroan. Perlindungan ini berdasarkan hak
perseorangan personal rights dan kepentingannya sebagai bagian dari
perseorangan hak derivatif.
231
Walaupun Undang-undang telah memberikan perlindungan kepada pemegang saham berdasarkan hak perseorangan dan hak derivative, tidaklah
mudah di dalam praktek untuk meminta pertanggungjawaban dari organ perseroan, baik langsung pada diri organ tersebut maupun perseroan. Kesukaran
ini terutama disebabkan semua data perseroan berada di tangan organ perusahaan dan biasanya mereka enggan mengungkapkannya, baik karena prinsip kerahasiaan
untuk kepentingan perseroan ataupun pribadi organ tersebut, maupun karena prinsip
fiduciary duty, di mana mereka harus bertindak sesuai dengan maksud dan tujuan perseroan. Adalah suatu kenyataan bahwa pemegang saham minoritas yang
hanya memiliki sedikit saham itu tidak mengendalikan manajemen perseroan dan juga tidak menentukan direksi perseroan.
232
Hak perseorangan yang dimiliki oleh pemegang saham minoritas untuk menuntut perseroan apabila pemegang saham tersebut dirugikan akibat tindakan
atau perbuatan perseroan. Dengan demikian, pemegang saham minoritas dapat
231
Chatamarrasjid, Menyingkap Tabir Perseroan Piercing The Corporate Veil Kapita
Selekta Hukum Persahaan, Bandung: Citra Aditya Bakti, 2000, hal. 14
232
Ibid
Universitas Sumatera Utara
bertindak atas namanya sendiri untuk membela kepentingannya bila ada tindakan perseroan yang merugikan pemegang saham tersebut.
233
Hak perseorangan merupakan hak yang lahir dari perikatan. Dalam hubungan dengan UU PT Nomor 40 Tahun 2007, hak ini timbul dari ketentuan
Pasal 1 butir 1, yaitu: 1. Perseroan Terbatas, yang selanjutnya disebut Perseroan, adalah badan
hukum yang merupakan persekutuan modal, didirikan berdasarkan perjanjian, melakukan kegiatan usaha dengan modal dasar yang
seluruhnya terbagi dalam saham dan memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam Undang-undang ini serta peraturan pelaksanaannya.
Dan Pasal 7 ayat 1, yaitu: 1
Perseroan didirikan oleh 2 dua orang atau lebih dengan akta Notaris yang dibuat dalam bahasa Indonesia.
Ketentuan di atas menegaskan bahwa perseroan terbatas sebagai suatu badan hukum, dibentuk berdasarkan perjanjian, dan karena itu memiliki lebih dari 1
satu orang pemegang saham. Perjanjian adalah sumber dari hak dan kewajiban. Dengan demikian, hubungan antara pemegang saham dan perseroan lebih
didasarkan pada hubungan perikatan yang bersumber pada hak dan kewajiban yang diatur dalam peraturan perundang-undangan dan yang diperjanjikan
sebagaimana tertuang dalam anggaran dasar perseroan.
234
Hak yang dilahirkan dari perikatan ialah hak untuk memperoleh suatu penuaian prestasi dari seseorang. Sebaliknya, hak kebendaan memberikan
kekuasaan langsung atas suatu barang atau ditujukan kepada suatu barang. Pada hak perseorangan terdapat suatu hubungan antara seseorang dengan orang lain,
233
Ibid
234
Ibid
Universitas Sumatera Utara
sedangkan pada hak kebendaan mewujudkan suatu hubungan antara seseorang dengan barang.
235
Di dalam setiap peraturan atau Undang-undang mengenai Perseroan Terbatas yang mengacu pada modal selalu mengatur hal-hal sangat mendasar
mengenai hal tersebut, yaitu ketentuan-ketentuan yang berorientasi pada konsep:
236
a. Melindungi kepentingan pihak ketiga.
b. Melindungi kepentingan pihak-pihak yang beritikad baik.
c. Membentuk keseimbangan kepentingan yang mungkin berbenturan.
d. Memberi pilihan pengaturan khusus bagi semua pihak, dan
e. Memberi jalan keluar tertentu atau alternatif apabila pihak-pihak yang
berkepentingan tidak mengatur secara khusus. Apabila salah satu pendiri tak dapat membayar modal untuk perseroan
terbatas yang akan didirikan maka para pendiri perseroan yang lain dapat membeli bagian dari modal tersebut.
Pemindahan hak atas saham melalui jual beli, tunduk kepada ketentuan Pasal 1457 Kitab Undang-undang Hukum Perdata:
237
a. Terdapat persetujuan antara pihak;
b. Pihak yang satu mengikatkan diri untuk menyerahkan saham tersebut,
dan pihak yang lain untuk membayar harga yang telah dijanjikan. Kemudian mengenai penyerahannya tunduk kepada ketentuan Pasal 613
Kitab Undang-undang Hukum Perdata. Hal itu sesuai dengan ketentuan Pasal 48
235
Ibid
236
Sri Redjeki Hartono, Op.cit, hal. 2
237
M. Yahya Harahap, 1, op.cit, hal. 270
Universitas Sumatera Utara
ayat 1 Undang-undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, bahwa saham perseroan yang dikeluarkan adalah saham “atas nama”. Berdasarkan
Pasal 613 Kitab Undang-undang Hukum Perdata penyerahan piutang atas nama dan kebendaan tak bertubuh lainnya:
238
a. Dilakukan dengan bentuk akta otentik atau bawah tangan
b. Dan berdasarkan akta itu hak kebendaan tersebut dilimpahkan kepada
orang lain pembeli. Syarat yang ditentukan Pasal 613 Kitab Undang-undang Hukum Perdata
mengenai pengalihan saham atas nama, telah diatur Pasal 56 ayat 1 yang menentukan pemindahan hak atas saham dilakukan dengan akta pemindahan hak
atas saham dilakukan dengan akta pemindahan hak, baik dalam bentuk Akta Notaris atau Akta bawah tangan.
239
Keharusan mendapat persetujuan terlebih dahulu dari organ perseroan dalam pemindahan hak atas saham. Organ perseroan menurut Pasal 1 angka 2 Undang-
undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas adalah Rapat Umum Pemegang Saham, Direksi, dan Dewan Komisaris. Hal ini dikarenakan Pasal 57
ayat 1 huruf b tidak menentukan secara spesifik Organ perseroan mana yang harus memberi persetujuan. Berarti anggaran dasar bebas menentukan organ
perseroan mana yang dianggap lebih ideal memberikan persetujuan.
240
238
Ibid
239
Ibid
240
Ibid, hal. 272
Universitas Sumatera Utara
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN