Membina Hubungan Membina hubungan merupakan salah satu faktor yang digunakan

61 kecerdasan emosional siswa yang mengikuti ekstrakurikuler olahraga dan yang tidak mengikuti ekstrakurikuler olahraga di SMK PGRI Sentolo. Untuk data skor faktor membina hubungan yang diperoleh dari keseluruhan responden berikut hasilnya: Tabel 24. Data Skor Faktor Membina Hubungan yang Diperoleh dari Keseluruhan Responden. Jumlah data 40 Rata-rata 39,125 Nilai maksimum 50 Nilai minimum 32 Nilai yang paling banyak muncul 37 Nilai tengah 38,5 Standar deviasi 3,4133 Berdasar deskripsi data keseluruhan faktor membina hubungan orang lain, maka dapat disusun distribusi frekuensinya seperti pada tabel berikut ini : Tabel 25. Distribusi Frekuensi Tingkat Kecerdasan Emosional Siswa Faktor Membina Hubungan No Kelas interval Frekuensi Absolut 1 48 - 16 1 2,5 2 45 – 47 1 2,5 3 42 – 44 5 12,5 4 39 – 41 13 32,5 5 36 – 38 16 40 6 33 - 35 3 7,5 7 30 – 32 1 2,5 Jumlah 40 100 Untuk memperjelas data hasil penelitian berdasarkan distribusi frekuensi data kecerdasan emosional siswa yang mengikuti ekstrakurikuler olahraga dan yang tidak mengikuti ekstrakurikuler olahraga di SMK PGRI Sentolo faktor membina hubungan dapat digambarkan histogram sebagai berikut: 10 20 48 - 16 45 – 47 42 – 44 39 – 41 36 – 38 33 - 35 membina hubungan Gambar 11. Diagram Batang Distribusi Frekuensi Tingkat Kecerdasan Emosional Siswa Faktor Membina Hubungan Mengacu pada kategorisasi kecenderungan yang telah dikonversikan dari 6 kapling kurva normal menjadi 5 kapling kurva normal, maka distribusi frekuensi tingkat kecerdasan emosional siswa yang mengikuti ekstrakurikuler olahraga dan yang tidak mengikuti ekstrakurikuler olahraga di SMK PGRI Sentolo faktor memmengenali emosi orang lain diketahui sebagai berikut. Tabel 26. Distribusi Frekuensi Tingkat Kecerdasan Emosional Siswa Faktor Membina Hubungan No. Skor Frekuensi Persentase Kategori 1 26 – 30 Sangat Rendah 2 31 – 35 4 10 Rendah 3 36 – 40 25 62,5 Sedang 4 41 – 45 9 22,5 Tinggi 5 46 - 50 2 5 Sangat Tinggi Jumlah 40 100 Dari tabel di atas diperoleh tingkat kecerdasan emosional siswa yang mengikuti ekstrakurikuler olahraga dan yang tidak mengikuti ekstrakurikuler olahraga di SMK PGRI Sentolo berdasarkan faktor membina hubungan sebanyak 0 siswa 0 mempunyai tingkat kecerdasan emosional sangat rendah, 4 siswa 10 rendah, 25 siswa 62,5 sedang, 63 9 siswa 22,5 tinggi, dan 2 siswa 5 sangat tinggi. Nilai rata-rata sebesar 39 terletak pada interval 36 – 40. Frekuensi tertinggi pada interval 36 - 40 sebesar 62,5 , maka tingkat kecerdasan emosional siswa yang mengikuti ekstrakurikuler olahraga dan yang tidak mengikuti ekstrakurikuler olahraga di SMK PGRI Sentolo berdasarkan faktor mengenali emosi orang lain memperoleh kategori sedang. Uraian hasil selengkapnya dapat dilihat pada lampiran. Untuk memperjelas deskripsi data, berikut sajian gambar 20 40 60 80 Membina Hubungan Gambar 12. Diagram Batang Tingkat Kecerdasan Emosional Siswa Faktor Membina Hubungan.

C. Pembahasan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kecerdasan emosional siswa yang mengikuti ekstrakurikuler olahraga dan yang tidak mengikuti ekstrakurikuler olahraga di SMK PGRI Sentolo sebanyak sebanyak 0 siswa 0 mempunyai tingkat kecerdasan emosional sangat rendah, 3 siswa 7,5 rendah, 15 siswa 37,5 sedang, 17 siswa 42,5 tinggi, dan 3 siswa 7,5 sangat tinggi. Nilai rata-rata sebesar 141,10 terletak pada interval 140 - 154, serta frekuensi tertinggi juga pada interval 140 - 154 sebesar 42,5, maka tingkat kecerdasan emosional siswa yang mengikuti ekstrakurikuler olahraga dan yang tidak mengikuti ekstrakurikuler olahraga di SMK PGRI Sentolo secara keseluruhan memperoleh kategori tinggi. Hal ini dibuktikan dengan dengan frekuensi terbanyak terdapat pada kategori tinggi. Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi tingkat kecerdasan emosional siswa yang didapat dari penelitian terhadap tingkat kecerdasan emosional siswa yang mengikuti ekstrakurikuler dan yang tidak mengikuti ekstrakurikuler di SMK PGRI Sentolo. Kecerdasan emosional siswa SMK PGRI Sentolo diantaranya dipengaruhi pergaulan siswa dan perilaku siswa selama berada di sekolah. Hal tersebut tampak secara kasat mata dalam pengamatan yang dilakukan peneliti. Beberapa siswa di SMK PGRI memiliki perilaku yang kurang baik seperti istirahat di luar lingkungan sambil merokok, cara berpakaian yang tidak tertib dan kedisiplinan dalam menaati perturan sekolah. Kebiasaan buruk tersebut akan mempengaruhi perkembangan kecerdasan emosional siswa, karena seharusnya siswa mampu mengatur emosi untuk menggunakan kecerdasan intelektualnya yang diperkuat kecerdasan spiritual ke dalam aktivitas yang positif. Namun ada segi positif dari kegiatan yang terdapat di SMK PGRI yang berupa ekstrakurikuler dalam penelitian ini difokuskan pada ekstrakurikuler olahraga gateball dan bulutangkis. Siswa lebih banyak kesempatan berinteraksi sehingga mampu melatih kecakakapan dan keterampilan sosial dalam aktivitas sehari-harinya serta mendapatkan kebugaran secara jasmani maupun rohani. Hal ini sesuai dengan pendapat dari Balley dalam Mudjihartono 200:25 bahwa pada kegiatan ekstrakurikuler olahraga tidak hanya mengembangkan fisik tetapi juga mengembangkan sikap sosial termasuk di

Dokumen yang terkait

PENGARUH KEGIATAN EKSTRAKURIKULER OLAHRAGA, EKSTRAKURIKULER BUKAN OLAHRAGA DAN TIDAK MENGIKUTI EKSTRAKURIKULER TERHADAP PERILAKU AGRESI SISWA.

0 2 47

PERBEDAAN KETERAMPILAN SOSIAL ANTARA SISWA YANG MENGIKUTI EKSTRAKURIKULER OLAHRAGA BULUTANGKIS DAN SEPAKBOLA.

0 1 42

PERBANDINGAN PERILAKU SOSIAL SISWA YANG MENGIKUTI EKSTRAKURIKULER OLAHRAGA DENGAN SISWA YANG MENGIKUTI EKSTRAKURIKULER PMR PADA SISWA SMA NEGERI SE-KABUPATEN CIREBON BARAT.

0 1 40

TINGKAT KECERDASAN EMOSIONAL PESERTA DIDIK YANG MENGIKUTI EKSTRAKURIKULER OLAHRAGA DI SMA N 1 Jetis Bantul.

0 0 96

PERBEDAAN KOHESIVITAS SISWA YANG MENGIKUTI EKTRAKURIKULER OLAHRAGA DENGAN SISWA YANG MENGIKUTI EKSTRAKURIKULER NON OLAHRAGA DI SMA NEGERI 1 SLEMAN.

0 7 91

PERBEDAAN NILAI-NILAI SOSIAL PADA PESERTA DIDIK YANG MENGIKUTI EKSTRAKURIKULER OLAHRAGA DENGAN PESERTA DIDIK YANG MENGIKUTI EKSTRAKURIKULER NON OLAHRAGA DI SMA NEGERI 1 IMOGIRI BANTUL.

0 1 119

PERBEDAAN SIKAP SOSIAL SISWA YANG MENGIKUTI EKSTRAKURIKULER OLAHRAGA DENGAN SISWA YANG MENGIKUTI EKSTRAKURIKULER NON OLAHRAGA DI SMP N 1 TEMPEL KABUPATEN SLEMAN.

1 2 101

PERBEDAAN NILAI-NILAI SOSIAL PADA PESERTA DIDIK YANG MENGIKUTI EKSTRAKURIKULER OLAHRAGA DENGAN PESERTA DIDIK YANG MENGIKUTI EKSTRAKURIKULER NON OLAHRAGA DI SMA NEGERI 3 YOGYAKARTA.

0 0 101

TINGKAT KECERDASAN EMOSIONAL PESERTA DIDIK YANG MENGIKUTI EKSTRAKURIKULER OLAHRAGA BEREGU DI SMA N 1 KARANGANYAR KEBUMEN.

0 0 96

PENGARUH KEGIATAN EKSTRAKURIKULER OLAHRAGA, EKSTRAKURIKULER BUKAN OLAHRAGA DAN TIDAK MENGIKUTI EKSTRAKURIKULER TERHADAP PERILAKU AGRESI SISWA - repository UPI T POR 1200955 Title

0 0 9