BAB II KAJIAN TEORI
A. Deskripsi Teoretik
1. Pengertian Karya Sastra
Karya sastra mempunyai banyak latar belakang dalam perjalanan waktunya. Karya sastra sendiri adalah ciptaan manusia yang berangkat dari
kenyataan hidup dan berwujud dalam bentuk lisan dan tulisan. Wellek dan Warren 1990: 300 membagi karya sastra menjadi tiga kategori yaitu puisi,
prosa, dan drama dan ketiganya menjadi genre sastra secara garis besar. Karya sastra merupakan campuran imajinasi sastrawan dengan
kehidupan lingkungan masyarakat yang menghasilkan sebuah ekspresi kepribadian masyarakat. Sosial masyarakat dan kebudayaan sendiri sudah
seperti paket lengkap dengan karya sastra. Oleh karena itu, memaknai sebuah karya sastra seperti belajar tentang kehidupan dan kebudayaan masyarakat.
Berbagai macam kultur, pandangan hidup dan latar belakang kehidupan masyarakat tercermin dengan rapi dalam ruang lingkup karya sastra.
Kedudukan karya sastra sendiridalam kenyataan memegang peranan penting sebagai cermin kehidupan masyarakat. Oleh sebab itu sebuah karya sastra bisa
mengungkapkan karakteristik masyarakat dan aspek-aspek kehidupan sosial masyarakat, baik dalam hal yang negatif atapun positif, dengan demikian
karya sastra menjadi pedoman dan sarana yang baik untuk pemahaman terhadap manusia. Sumardjo 1979: 30 menyatakan bahwa sastra adalah
sastra adalah produk suatu masyarakat, mencerminkan masyarakat. Obsesi
10
masyarakat itu menjadi obsesi pengarangnya, yang menjadi anggota masyarakatnya dengan mempelajari sastra dapat sampai mempelajari
masyarakatnya yaitu mempelajari aspirasi masyarakat itu, tingkat kulturnya, seleranya, pandangan hidup dan lain sebagainya.
Menurut Wallek dan Warren 1989: 109, karya sastra merupakan intuisi sosial yang memakai media bahasa. Karya sastra seperti halnya cerpen
memiliki fungsi sosial, atau manfaat yang tidak sepenuhnya pribadi. Dalam hal ini karya sastra yang dimaksud adalah cerpen, salah satu genre dari karya
sastra. Cerpen memiliki keterbatasan dalam mengembangkan ceritanya, bukan dalam hal tema tapi hal panjangnya cerita. Seperti yang diungkapkan di atas,
bahwa sastra sangat berkaitan erat dengan masyarakat, dapat disimpulkan bahwa sastra mempunyai hubungan sosiologis dengan masyarakat.
2. Sosiologi Sastra