Dimensi Pengalaman Aspek Religiusitas Masyarakat Madura dalam Kumpulan Cerpen

tiga kali dan bergumam, “ Dari tanah kembali ke tanah”. Suasana yang mencekam itu, membuat Ali Wapa menjadi tokoh yang sangat religius. Peristiwa yang sedang terjadi yang tidak terlalu diketahuinya, tapi ia terkena imbas. Ali Wapa saat itu sedang khusuk sembahyang dan merasakan kedamaian dari doa-doa yang dilantunkannya.

c. Dimensi Pengalaman

Dimensi ini berkaitan dengan pengalaman keagamaan, perasaan, persepsi dan sensasi yang dialami seseorang atau didefinisikan oleh suatu kelompok keagamaan atau masyarakat yang melihat komunikasi, walaupun kecil, dalam suatu esensi ketuhanan yaitu dengan Tuhan, kenyataan terakhir, dengan otoritas transedental. Pada kumpulan cerpen Karapan Laut terdapat cerpen yang menggambarkan tentang dimensi pengalaman yang berjudul Janji Laut. Cerpen tersebut menggambarkan tentang pengalaman keagamaan yang dialami oleh Tarebung. Saat itu Tarebung bersama istri dan beberapa pengungsi lainnya tengah berada di lautan karena saat itu sedang terjadi konflik peperangan antara suku Dayak dan Madura. Saat itu Tarebung sayup- sayup mendengar suara adzan dan teringat pengalaman keagamaan dulu semasa kecil. Seperti pada kutipan berikut. Tetapi Tarebung masih bisa tersenyum ketika malam itu sayup- sayup ia mendengar alunan suara adzan dari kejahuan. Ia membayangkan adzan itu datang dari masjid tempat ia mengajar anak- anak mengaji. Ia luruh dalam irama adzan itu. Selama beberapa tahun sejak ia tinggal di rantau, rasanya tak pernah ia mendengar senandung adzan seindah itu Tawar, 2014: 33. Selama beberapa tahun sejak ia tinggal di rantau, rasanya tak pernah ia mendengar senandung adzan seindah itu. Perlahan, bibirnya bergerak mengikuti senandung itu. Air matanya berlinangan diam- diam. Kemudian ia kembali tersenyum. Ada desir bahagia Tawar, 2014: 33. Pada kutipan di atas Tarebung mendapatkan ketenangan sesaat mendengar suara adzan yang sayup tersebut. Situasi yang mencekam itu membuatnya mendapatkan cara untuk meninggalkan sejenak peristiwa yang kapan pun bisa mengancam nyawanya. Konlik tersebut berdampak pada kondisi psikologis Tarebung beserta istrinya. Hanya dengan mengenang pengalaman-pengalaman religius Tarebung merasa jauh dari kondisi sekarang ini. Tarebung kian hanyut dalam renungannya. Kini ia seperti tengah berada di suatu tempat yang tidak asing lagi baginya. O, masa kanak-kanak yang jauh, teramat jauh. Ia terkenang, terutama menjelang Lebaran, saat ia dan teman-temannya berlomba untuk tiba paling awal di masjid, lalu mengumandangkan adzan. Tarebung tak gentar saat kedua orangtuanya mengancam dan menyuruhnya lekas pulang Tawar, 2014: 34. Pengalaman religius yang dialami oleh Tarebung sangat dalam dan berperan penting dalam situasi itu. Ketenangan yang didapatnya membuat ia merasa hanyut dalam renungan yang menenangkan. Lantunan adzan dan kenangan religius masa kecilnya terus menggema di hatinya. Kenyataan yang nyata seperti bayangan bahwa tanah kelahirannya yang kini penuh dengan bangkai manusia. Ia dicekam rasa ngeri sepanjang perjalanan.

d. Dimensi Pengetahuan Agama