masyarakat itu menjadi obsesi pengarangnya, yang menjadi anggota masyarakatnya dengan mempelajari sastra dapat sampai mempelajari
masyarakatnya yaitu mempelajari aspirasi masyarakat itu, tingkat kulturnya, seleranya, pandangan hidup dan lain sebagainya.
Menurut Wallek dan Warren 1989: 109, karya sastra merupakan intuisi sosial yang memakai media bahasa. Karya sastra seperti halnya cerpen
memiliki fungsi sosial, atau manfaat yang tidak sepenuhnya pribadi. Dalam hal ini karya sastra yang dimaksud adalah cerpen, salah satu genre dari karya
sastra. Cerpen memiliki keterbatasan dalam mengembangkan ceritanya, bukan dalam hal tema tapi hal panjangnya cerita. Seperti yang diungkapkan di atas,
bahwa sastra sangat berkaitan erat dengan masyarakat, dapat disimpulkan bahwa sastra mempunyai hubungan sosiologis dengan masyarakat.
2. Sosiologi Sastra
a. Pengertian Sosiologi Sastra
Sosiologi sastra, yang memahami fenomena sastra dalam hubungannya dengan aspek sosial, merupakan pendekatan atau cara membaca dan
memahami sastra yang bersifat interdisipliner. Sosiologi merupakan studi yang ilmiah dan objektif mengenai manusia dalam masyarakat, studi
mengenai lembaga-lembaga dan proses sosial. Sosiologi berusaha menjawab pertanyaan mengenai bagaimana masyarakat dimungkinkan, bagaimana cara
kerjanya, dan mengapa masyarakat itu bertahan hidup Swingewood, via Faruk, 2010: 1. Menurut Sukanto 1970, sosiologi adalah ilmu yang
memusatkan perhatian pada segi-segi kemasyarakatan yang bersifat umum
dan berusaha untuk mendapatkan pola-pola umum kehidupan masyarakat. Demikian juga yang dikemukakan oleh Pitirim Sorokin Sukanto, 1969: 24,
sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan dan pengaruh timbal balik antara aneka macam gejala sosial misalnya gejala ekonomi, gejala keluarga,
dan gejala moral, sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan dan pengaruh timbal balik antara gejala sosial dengan gejala nonsosial, dan yang
terakhir, sosiologi adalah ilmu yang mempelajari ciri-ciri umum semua jenis gejala-gejala sosial lain Wiyatmi, 2013: 5-7.
Sosiologi sastra adalah studi yang ilmiah dan objektif mengenai manusia dan masyarakat, studi mengenai lembaga-lembaga dan proses-proses
sosial. Sosiologi sastra berusaha menjawab pertanyaan mengenai bagaimana masyarakat dimungkinkan, bagaimana cara kerjanya, dan mengapa
masyarakat bertahan hidup. Melalui penelitian yang ketat mengenai lembaga- lembaga sosial, agama, ekonomi, politik, dan keluarga, yang secara bersama-
sama membentuk apa yang disebut sebagai struktur sosial, sosiologi, dikatakan, memperoleh gambaran mengenai cara-cara manusia menyesuaikan
dirinya dengan dan ditentukan oleh masyarakat-masyarakat tertentu, gambaran mengenai mekanisme sosialisasi, proses belajar secara kultural,
yang dengannya individu-individu dialokasikan pada dan menerima peranan- peranan tertentu dalam struktur sosial Swingewood, via Faruk, 2010: 1.
Ritzer menganggap sosiologi sebagai suatu ilmu yang multiparadigma. Maksudnya, dalam ilmu tersebut dijumpai beberapa paradigma yang saling
bersaing dalam usaha merebut hagemoni dalam lapangan sosiologi secara
keseluruhan. Paradigma itu sendiri diartikan sebagai satu citra fundamental mengenai pokok persoalan dalam suatu ilmu pengetahuan. Ritzer menemukan
setidaknya ada tiga paradigma yang merupakan dasar dalam sosiologi, yaitu paradigma fakta-fakta sosial, paradigma definisi sosial, dan paradigma
perilaku sosial Ritzer, via Faruk, 2010: 2. Secara definitif sosiologi sastra adalah analisis, pembicaraan terhadap
karya sastra dengan mempertimbangkan aspek-aspek kemasyarakatan. Definisi lain menyebutkan bahwa sosiologi sastra merupakan aktivitas
pemahaman dalam rangka mengungkapkan aspek-aspek kemasyarakatan yang terkandung dalam karya Ratna, 2011: 24. Ian Watt, membedakan antara
sosiologi sastra yang mengkaji konteks sosial pengarang, sastra sebagai cermin masyarakat, dan fungsi sosial sastra Wiyatmi, 2013: 25.
Sosiologi pengarang berhubungan dengan profesi pengarang dan institusi sastra. Masalah yang dikaji antara lain dasar ekonomi produksi sastra,
latar belakang sosial, status pengarang, dan ideologi pengarang yang terlihat dari berbagai kegiatan pengarang di luar karya sastra. Sosiologi karya sastra
mengkaji isi karya sastra, tujuan, serta hal-hal lain yang tersirat dalam karya sastra itu sendiri dan yang berkaitan dengan masalah sosial. Sosiologi
pembaca mengkaji permasalahan pembaca dan dampak sosial karya sastra, serta sejauh mana karya sastra ditentukan atau tergantung dari latar sosial,
perubahan dan perkembangan sosial Wiyatmi, 2013: 28.
b. Sosiologi Karya Sastra