Perumusan Masalah Batasan Masalah Tujuan Penelitian Kontribusi Penelitian Tinjauan Pustaka

1.2 Perumusan Masalah

Adanya kelebihan persediaanstok barang di gudang yang cenderung besar dan dalam waktu yang lama dapat mengakibatkan kerusakan baik isi maupun kemasannya serta dapat mengakibatkan kadaluarsa. Hal yang demikian dapat merugikan PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk, Tanjung Morawa. Di sisi lain, perusahaan harus mampu memperoleh keuntungan yang maksimal dengan memenuhi permintaan pasar. Oleh karena itu, dibutuhkan perencanaan jumlah produksi barang pada waktu tertentu agar dapat memenuhi permintaan pasar dengan tepat dan jumlah yang sesuai serta menghindari kerugian akibat kelebihan persediaanstok barang di gudang yang cenderung besar dalam waktu yang lama.

1.3 Batasan Masalah

Agar penyelesaian masalah tidak menyimpang dari pembahasan, maka dibuatlah batasan masalah yaitu : 1. Faktor-faktor yang mempengaruhi dalam menentukan jumlah produk adalah jumlah permintaan dan jumlah persediaan, sehingga faktor-faktor yang lain tidak diteliti dan dianggap stabil. 2. Data jumlah permintaan, jumlah persediaan dan jumlah produksi Indomie dari PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk, Tanjung Morawa selama 20 minggu bulan Januari 2013 sampai dengan Mei 2013. 3. Metode penegasan defuzzifikasi yang dipakai adalah Metode Centroid.

1.4 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah : 1. Untuk menentukan perencanaan jumlah mie instan Indomie yang akan diproduksi dengan menggunakan Metode Fuzzy Mamdani. 2. Untuk membandingkan hasil jumlah produksi dari perusahaan, jumlah produksi dari Fuzzy Mamdani dan jumlah produksi dari Forecasting perusahaan.

1.5 Kontribusi Penelitian

Tulisan ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan referensi kepada organisasi atau perusahaan di mana dalam pengambilan keputusan untuk perencanaan jumlah produksi suatu produk tertentu pada waktu tertentu dapat menggunakan metode Fuzzy Mamdani.

1.6 Tinjauan Pustaka

Logika Fuzzy adalah suatu cara yang tepat untuk memetakan suatu ruang input ke dalam suatu ruang output. Salah satu aplikasinya adalah dengan Metode Mamdani yang dikenal sebagai Metode Max-Min Maximum – Minimum. Pada metode Fuzzy Mamdani, baik variabel input maupun variabel output dibagi menjadi satu atau lebih himpunan Fuzzy. Jika X adalah koleksi dari obyek-obyek yang dinotasikan secara generik oleh x, maka suatu himpunan Fuzzy A � = ��x, µ A� x � | x ∈ X� dengan µ A� x adalah derajat keanggotaan x yang memetakan X ke ruang keanggotaan M yang terletak pada rentang 0,1 Kusumadewi, 2006. Fungsi Keanggotaan membership function adalah suatu kurva yang menunjukkan pemetaan titik-titik input data ke dalam nilai keanggotaannya sering juga disebut dengan derajat kebebasan yang memiliki interval antara 0 dan 1. Salah satunya adalah representasi segitiga dan trapesium. Fungsi keanggotaan segitiga digunakan secara luas, khususnya dalam implementasi waktu nyata Yulyantari, 2011. Defuzzifikasi adalah cara untuk memperoleh nilai tegas crisp dari himpunan Fuzzy Thomas Sri Widoodo, 2005. Logika Fuzzy memberikan solusi praktis dan ekonomis untuk mengendalikan sistem yang kompleks. Walaupun namanya agak kontradiktif, Logika Fuzzy memberikan rangka kerja yang kuat dalam memecahkan banyak masalah pengontrolan. Aturan dasar Logika Fuzzy tidak membutuhkan model matematis yang kompleks untuk mengoperasikannya. Yang dibutuhkan adalah pemahaman praktis dan teoritis dari perilaku sistem keseluruhan, banyak produk komersial memakai Logika Fuzzy yang menggunakan kurang dari 20 aturan Setiadji, 2009. Dalam banyak situasi peramalan, ketepatan dipandang sebagai kriteria penolakan untuk memilih suatu metode peramalan. Galat persentase dapat digunakan untuk menghitung kesalahan persentase suatu peramalan Makridakis, 1999. Galat Persentase Percentage Error PE t = � X t − F t X t � 100 Nilai Tengah Galat Persentase Mean Percentage Error MPE = � PE t n n i=1 Nilai Tengah Galat Persentase Absolut Mean Absolute Percentage Error MAPE = � |PE t | n n i=1

1.7 Metode Penelitian