1.7 Metode Penelitian
Langkah-langkah melakukan penelitian adalah : 1.
Pengumpulan Data Data yang dikumpulkan meliputi data jumlah permintaan, jumlah persediaan
dan jumlah produksi barang selama 20 minggu. 2.
Identifikasi masalah Identifikasi data dilakukan untuk menentukan variabel fuzzy dan semesta
pembicaraan dalam melakukan analisis dan perhitungan data. 3.
Pengolahan data a.
Pembentukan Fuzzy Pada metode Fuzzy Mamdani, baik variabel input maupun variabel output
dibagi menjadi satu atau lebih Fuzzy. b.
Aplikasi fungsi implikasi Pada Metode Mamdani, fungsi implikasi yang digunakan adalah Min.
c. Komposisi Aturan
d. Perhitungan penegasan defuzzifikasi dengan menggunakan Metode
Centroid. Dalam proses pengerjaannya menggunakan bantuan software MATLAB.
4. Perhitungan galat
5. Penarikan kesimpulan
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1 Permintaan, Persediaan dan Produksi
2.1.1 Permintaan
Permintaan adalah banyaknya jumlah barang yang diminta pada suatu pasar tertentu dengan tingkat harga tertentu pada tingkat pendapatan tertentu dan dalam
periode tertentu.
Hukum permintaan pada hakikatnya merupakan suatu hipotesis yang menyatakan: “Hubungan antara barang yang diminta dengan harga barang
tersebut dimana hubungan berbanding terbalik yaitu ketika harga meningkat atau naik maka jumlah barang yang diminta akan menurun dan sebaliknya apabila
harga turun jumlah barang meningkat.”
2.1.2 Persediaan
Persediaan adalah bahan atau barang yang disimpan yang akan digunakan untuk memenuhi tujuan tertentu, misalnya untuk proses produksi atau perakitan, untuk
dijual kembali, dan untuk suku cadang dari suatu peralatan atau mesin. Persediaan dapat berupa bahan mentah, bahan pembantu, barang dalam proses, barang jadi,
ataupun suku cadang Herjanto, 1999: 219.
Persediaan inventory, dalam konteks produksi, dapat diartikan sebagai sumber daya menganggur idle resource. Sumber daya menganggur ini belum digunakan
karena menunggu proses lebih lanjut. Yang dimaksud dengan proses lebih lanjut, berupa kegiatan produksi seperti dijumpai pada sistem manufaktur, kegiatan
pemasaran seperti dijumpai pada sistem distribusi ataupun kegiatan konsumsi seperti pada sistem rumah tangga Rosnani Ginting, 2007.
Keberadaan persediaan atau sumber daya menganggur ini dalam suatu sistem mempunyai suatu tujuan tertentu. Alasan utamanya adalah karena sumber
daya tertentu tidak bisa didatangkan ketika sumber daya tersebut dibutuhkan. Sehingga, untuk menjamin tersedianya sumber daya tersebut perlu adanya
persediaan yang siap digunakan ketika dibutuhkan. Adanya persediaan menimbulkan konsekuensi berupa resiko-resiko tertentu yang harus ditanggung
perusahaan akibat adanya persediaan tersebut.
2.1.3 Produksi
2.1.3.1 Pengertian Produksi
Produksi adalah kegiatan perusahaan untuk menghasilkan barang atau jasa dari bahan-bahan atau sumber-sumber faktor produksi dengan tujuan untuk dijual lagi.
Tanggung jawab produksi sangat berkaitan erat dan secara langsung memberikan dampak yang besar bagi perusahaan.
Keputusan manajer produksi ada dua macam. Keputusan yang pertama adalah menyangkut penentuan desain produk barang yang sedang diproses,
kemudian peralatannya, pembagian tugas, lokasi produksi dan fasilitas yang diperlukan maupun layout fasilitas tersebut bagaimana agar tercapai proses
produksi bisa berlangsung secara efisien. Keputusan yang kedua, menyangkut proses pengolahan barang itu sendiri sampai bagaimana mengendalikan proses
pengolahan persediaan, kualitas maupun biayanya.
2.1.3.2 Kegiatan Produksi
Seorang manajer produksi akan menghadapi masalah-masalah yang berkaitan dengan perusahaan. Masalah-masalah dibagian produksi diantaranya:
a. Perencanaan Produksi
Perencanaan produksi adalah proses kegiatan penelitian dan pengembangan produk baru maupun produk lama yang nanti akan dan telah diproduksi
perusahaan. Perencanaan produk dilakukan di 2 tempat yaitu perencanaan produk yang dilakukan dengan meneliti lapangan survei pasar dan konsumen
baru kemudian perencanaan produk tersebut dimatangkan di laboratorium. Dengan meneliti lapangan diharapkan perusahaan sudah menggunakan secara
kasar tentang keadaan pasar, segmen pasar, manfaat produk, bentuknya, kualitas, warna yang disukai konsumen. Kemudian dari data-data yang
diperoleh di lapangan diteliti dan dikembangkan di laboratorium perusahaan sehingga tercipta produk baru.
b. Perencanaan Fasilitas Fisik Produk
Perencanaan fasilitas fisik produk adalah merupakan suatu proses integrasi dimana semua aspek produktifitas harus dipertimbangkan dengan masak.
Fasilitas fisik perusahaan misalnya: gedung, tempat bekerja, mesin dan sebagainya. Fasilitas fisik perusahaan tersebut termasuk perencanaan fasilitas
fisik perusahaan.
c. Pengendalian Produksi
Pengendalian produksi adalah berbagai kegiatan dan metode yang digunakan oleh manajemen perusahaan untuk mengelola, mengatur, mengkoordinir dan
mengarahkan proses produksi peralatan, bahan baku, mesin dan tenaga kerja ke dalam suatu arus aliran yang memberikan hasil dengan jumlah biaya yang
seminimum mungkin dan waktu yang secepat mungkin.
d. Pengendalian Persediaan dan Kualitas 1.
Pengendalian Persediaan Bahan Baku Bahan baku merupakan salah satu faktor pembentuk terjadinya barang jadi
sehingga segala sesuatu yang menyangkut bahan baku harus benar-benar diperhatikan. Dengan adanya pengendalian bahan baku maka perusahaan
akan berusaha untuk menyediakan bahan baku yang diperlukan dalam proses produksi sedemikian rupa agar berjalan dengan lancar tanpa terjadi
kekurangan persediaan atau kelebihan persediaan.
2. Pengendalian Kualitas Quality Control
Pengendalian kualitas merupakan suatu proses untuk menentukan barang- barang yang rusak dan diusahakan dikurangi serta mempertahankan barang-
barang yang sudah baik kemudian mengontrol agar hasil produksi di waktu yang akan datang tidak lagi mengalami penurunan kualitas atau kerusakan.
2.2 Himpunan Crisp dan Himpunan Fuzzy
Logika Fuzzy adalah suatu cara yang tepat untuk memetakan suatu ruang input ke dalam suatu ruang output. Himpunan fuzzy diperkenalkan oleh Lutfih A. Zadeh
1965 sebagai perluasan dari pengertian himpunan klasik. Zadeh memodifikasi teori himpunan di mana setiap anggotanya memiliki derajat keanggotaan yang
bernilai kontinu antara 0 sampai 1.
Himpunan Crisp A didefinisikan oleh item-item yang ada pada himpunan itu. Jika a
∈ A, maka nilai yang berhubungan dengan a adalah 1. Namun, jika a ∉ A, maka nilai yang berhubungan dengan a adalah 0. Notasi A = {x|Px}
menunjukkan bahwa A berisi item x dengan Px benar. Jika X
A
merupakan fungsi karakter A dan properti P, maka dapat dikatakan bahwa Px benar, jika dan hanya
jika X
A
x = 1.
Himpunan Fuzzy didasarkan pada gagasan untuk memperluas jangkauan fungsi karakteristik sedemikian hingga fungsi tersebut akan mencakap bilangan
real pada interval [0,1]. Nilai keanggotaannya menunjukkan bahwa suatu item dalam semesta pembicaraan tidak hanya berada pada 0 atau 1, namun juga nilai
yang terletak di antaranya. Dengan kata lain, nilai kebenaran suatu item tidak hanya bernilai benar atau salah. Nilai 0 menunjukkan salah, nilai 1 menunjukkan
benar, dan masih ada nilai-nilai yang terletak antara benar dan salah. Misalkan diketahui klasifikasi sebagai berikut :
MUDA umur
≤ 35 tahun SETENGAH BAYA
35 umur 55 tahun TUA
umur ≥ 55 tahun
Dengan menggunakan pendekatan crisp, tidak adil untuk menetapkan nilai SETENGAH BAYA. Pendekatan ini bisa saja dilakukan untuk hal-hal yang
bersifat diskontinu. Misalkan klasifikasi untuk umur 55 dan 56 sangat jauh berbeda, umur 55 tahun termasuk SETENGAH BAYA, sedangkan umur 56 tahun
sudah termasuk TUA. Demikian pula untuk kategori MUDA dan TUA. Orang yang berumur 34 tahun dikatakan MUDA, sedangkan orang yang berumur 35
tahun sudah TIDAK MUDA lagi. Dengan demikian, pendekatan crisp ini tidak cocok untuk diterapkan pada hal-hal yang bersifat kontinu, seperti umur.
Selain itu, untuk menunjukkan suatu umur pasti termasuk SETENGAH BAYA atau tidak termasuk SETENGAH BAYA, dan menunjukkan suatu nilai
kebenaran 0 atau 1 dapat digunakan nilai pecahan, dan menunjuk 1 atau nilai yang dekat dengan 1 untuk umur 45 tahun, kemudian perlahan menurun melaju ke 0
untuk umur di bawah 35 tahun dan di atas 55 tahun.
Ada beberapa hal yang perlu diketahui dalam memahami sistem Fuzzy, yaitu :
1. Variabel fuzzy
Variabel fuzzy merupakan suatu lambang atau kata yang menunjuk kepada suatu yang tidak tertentu dalam sistem fuzzy. Contoh: permintaan, persediaan,
produksi, dan sebagainya.
2. Himpunan fuzzy
Himpunan fuzzy memiliki 2 atribut, yaitu : a.
Linguistik, yaitu penamaan suatu grup yang memiliki suatu keadaan atau kondisi tertentu dengan menggunakan bahasa, seperti : MUDA,
PAROBAYA, TUA. b.
Numeris, yaitu suatu nilai angka yang menunjukkan ukuran dari suatu variabel seperti : 5, 10, 15, dan sebagainya.
3. Semesta Pembicaraan
Semesta pembicaraan adalah keseluruhan nilai yang diperbolehkan untuk dioperasikan dalam suatu variabel fuzzy. Contoh: Semesta pembicaraan untuk
variabel permintaan : [0.100]
4. Domain
Domain himpunan fuzzy adalah keseluruhan nilai yang diijinkan dalam semesta pembicaraan dan boleh dioperasikan dalam suatu himpunan fuzzy.
Contoh: MUDA
= [0, 34] artinya seseorang dikatakan muda dengan umur 0 sampai 34
PAROBAYA = [35, 55] artinya seseorang dikatakan muda
dengan umur 35 sampai 55 TUA
= [56, +
∞] artinya seseorang dikatakan muda dengan umur 56 sampai
+ ∞
2.3 Fungsi Keanggotaan