Kerangka Pikir KAJIAN PUSTAKA

28 dasar usia 9-10 tahun menurut Syamsu Yusuf 2007: 25 adalah sebagai berikut. 1. Adanya minat terhadap kehidupan praktis sehari-hari yang konkret, hal ini menimbulkan adanya kecenderungan untuk membandingkan pekerjaan-pekerjaan yang praktis. 2. Amat realistik, ingin mengetahui, ingin belajar. 3. Menjelang akhir masa ini telah ada minat kepada hal-hal dan mata pelajaran khusus, yang oleh para ahli yang mengikuti teori faktor ditafsirkan sebagai mulai menonjolnya faktor-faktor bakat-bakat khusus. 4. Sampai kira-kira umur 11,0 tahun anak membutuhkan guru atau orang-orang dewasa lainnya untuk menyelesaikan tugas dan memenuhi keinginannya. Selepas umur ini pada umumnya anak menghadapi tugas-tugasnya dengan bebas dan berusaha untuk menyelesaikannya. 5. Pada masa ini, anak memandang nilai angka rapor sebagai ukuran yang tepat sebaik-baiknya mengenai prestasi sekolah. 6. Anak-anak pada usia ini gemar membentuk kelompok sebaya biasanya untuk dapat bermain bersama-sama. Dalam permainan itu biasanya anak tidak lagi terikat kepada peraturan permainan yang tradisional yang sudah ada, mereka membuat peraturan sendiri. Berdasarkan pemaparan pendapat tersebut, karakterisik murid sekolah dasar ini bermacam-macam. Sesuai dengan fase kelas di jenjang pendidikan dasar tersebut. Karakteristiknya pun memiliki perbedaan yang signifikan. Perbedaan tersebut terletak pada aspek intelektual, emosi, sosial, kepribadian, moral, dan fisik. Dalam hal ini dapat berpengaruh terhadap kemampuan membaca permulaan dalam belajar.

D. Kerangka Pikir

Peningkatan kualitas membaca saat ini kurang mendapat perhatian yang serius dari para guru. Hal ini tentu akan berakibat terhadap perhatian, pemahaman dan pengetahuan murid terhadap keterampilan membaca masih 29 rendah, atau dapat pula penghambat kemampuan membaca permulaan murid. Perhatian murid dalam proses pembelajaran perlu ditingkatkan dari ini merupakan tugas bersama dari pihak yang terkait dengan dunia pendidikan, salah satu alternatif untuk meningkatkan kualitas murid dalam pembelajaran yaitu penerapan media yang tepat dalam pembelajaran sehingga murid akan sangat mudah dalam memahami meteri pelajaran, sehingga diharapkan membaca tidak menjadi beban dalam pembelajaran, sehingga murid mudah menyerap pembelajaran yang dilaksanakan dalam kelas.Dalam hal ini, salah satu alternatif agar membaca dapat menyenangkan adalah dengan menggunakan buku perpustakan yang lengkap dan menunjang. Pendidikan tingkan dasar merupakan suatu wadah dengan tujuan untuk meletakkan dasar pengetahuan, penanaman karakter, dan penyiapan murid menuju jenjang pendidikan selanjutnya. Pencapaian tujuan tersebut tidak luput dari kegiatan membaca. Oleh karena itu, diperlukan usaha meningkatkan kemampuan membaca permulaan murid agar terlatih lagi dan lebih memiliki wawasan yang lebih luas dan bermanfaat. Meskipun terdapat sekolah yang sudah menerapkan program-program baru untuk meningkatkan kemampuan membaca permulaan, namun perlu diketahui lebih rinci mengenai faktor pendukung dan penghambat kemampuan membaca permulaannya. Faktor tersebut dapat berupa faktor pendukung internal dan eksternal serta faktor penghambat internal dan eksternal. Setelah mengetahui faktor penghambat kemampuan membaca permulaan, 30 diharapkan dapat mempermudah murid maupun sekolah dalam upaya peningkatan kemampuan membaca nantinya dengan baik. Terutama upaya yang dilakukan oleh guru kelas guna meningkatkan kemampuan membaca permulaan secara dini.

E. Pertanyaan Penelitian